Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

X-Press Pearl

Cargo ship at sea with yellowish fumes coming from a container
X-Press Pearl pada tanggal 20 Mei 2021, menunjukkan asap dari kebocoran asam nitrat
Sejarah
Singapore
Nama X-Press Pearl
Pemilik EOS RO Pte Ltd[1]
Operator X-Press Feeders
Registrasi Singapura
Pembangun Zhoushan Changhong International Shipyard
Nomor galangan CHB084
Diluncurkan 28 September 2020
Selesai 10 Februari 2021
Tidak beroperasi 27 Mei 2021
Identifikasi
Nasib Tenggelam di lepas pantai Kolombo, Sri Lanka setelah kebakaran terjadi 12 hari sebelumnya
Ciri-ciri umum
Kelas dan jenis Super Eco 2700
Jenis Container ship
Tonase
Berat benaman 48,848 Tonnes[1]
Panjang 1.860 m (6.102 ft 4 in)[1]
Lebar 348 m (1.141 ft 9 in)[1]
Kedalaman 179 m (587 ft 3 in)[1]
Kapasitas 2,756 TEUs
Awak 26

X-Press Pearl adalah kapal kontainer kelas Super Eco 2700 yang terdaftar di Singapura. Kapal ini mulai beroperasi pada Februari 2021 dengan panjang sekitar 186 meter dan dioperasikan oleh X-Press Feeders.[2]

Pada tanggal 20 Mei 2021, kapal ini mengalami kebakaran di lepas pantai Kolombo, Sri Lanka. Api semakin membesar hingga pada 27 Mei, kapal dinyatakan terbakar habis dan mengalami kerusakan total. Meskipun masih mengapung, petugas pemadam kebakaran Sri Lanka berhasil mengendalikan api pada malam hari tanggal 27 Mei 2021.[3] Setelah terbakar selama 12 hari, kapal akhirnya tenggelam pada 2 Juni saat sedang ditarik ke perairan yang lebih dalam.[4][5] Insiden ini disebut sebagai bencana lingkungan laut terburuk dalam sejarah Sri Lanka karena tumpahan bahan kimia berbahaya yang dibawanya.[6][7][8]

Menurut X-Press Feeders, operasi penyelamatan untuk mengangkat bangkai kapal dimulai pada November 2021. Seluruh aktivitas di lokasi diperkirakan akan rampung pada April 2023. Namun, proses penyelamatan sempat tertunda akibat musim hujan barat daya yang berlangsung dari akhir April hingga November 2022.[9]

Sejarah konstruksi dan operasional

X-Press Pearl dibangun oleh Zhoushan Changhong International Shipyard Co. Ltd di Zhoushan, Tiongkok, untuk perusahaan pelayaran X-Press Feeders yang berbasis di Singapura, bersama dengan kapal saudaranya, X-Press Mekong.[10][11] Kapal kontainer ini memiliki bobot mati sebesar 37.000 ton (DWT) dan mampu mengangkut hingga 2.743 TEU (unit ekuivalen dua puluh kaki). Kapal ini diluncurkan pada 28 September 2020 dan resmi diserahkan pada 10 Februari 2021.[12][13]

X-Press Pearl dioperasikan dalam rute Selat–Timur Tengah (SMX) oleh X-Press Feeders, dengan jalur pelayaran dari Port Klang (Malaysia), melewati Singapura dan Jebel Ali (Dubai, UEA), menuju Pelabuhan Hamad di Qatar. Rute kepulangannya mencakup Hazira (India) dan Kolombo (Sri Lanka) sebelum kembali ke Malaysia. Kapal ini telah menyelesaikan tiga pelayaran, dengan kunjungan ke Kolombo pada 17 Maret dan 18 April. Kebakaran terjadi tak lama setelah kapal tiba di Kolombo untuk kunjungan ketiganya pada 19 Mei[14]

Api

X-Press Pearl membawa sebanyak 1.486 kontainer saat berangkat dari Pelabuhan Hazira pada 15 Mei 2021 menuju Kolombo. Muatannya termasuk 25 ton asam nitrat (yang dapat digunakan untuk pupuk dan bahan peledak), berbagai bahan kimia lainnya, kosmetik, serta pelet polietilena berdensitas rendah (LDPE). Kapal tiba di lepas pantai Kolombo pada 19 Mei.[15][16] Sebelumnya, pada 11 Mei, awak kapal menemukan adanya kebocoran pada salah satu kontainer bermuatan asam nitrat yang dimuat di Jebel Ali. Mereka sempat meminta izin untuk menurunkannya di Pelabuhan Hamad dan Hazira, namun ditolak karena pelabuhan tersebut tidak memiliki fasilitas atau keahlian khusus untuk menangani zat kimia tersebut. Akhirnya, kapal tetap melanjutkan perjalanan menuju Kolombo.[17][18]

X-Press Pearl tiba di pelabuhan Kolombo pada malam 19 Mei dan berlabuh di luar pelabuhan sambil menunggu giliran sandar. Tidak ada pemberitahuan darurat terkait kebocoran yang disampaikan kepada otoritas pelabuhan. Esoknya, pada 20 Mei, agen kapal meminta untuk menangani ulang kontainer tersebut. Kepala Pelabuhan Kolombo, Nirmal de Silva, menyatakan bahwa pelabuhan memiliki kemampuan untuk menangani situasi semacam ini.[19]

Pada hari yang sama, kebakaran pertama dilaporkan terjadi di atas kapal dan berhasil dipadamkan oleh awak menggunakan sistem pemadam kebakaran internal. Namun, kemudian diketahui bahwa kapal terbakar sekitar 95 mil laut barat laut dari Pelabuhan Kolombo. Angkatan Laut Sri Lanka dan Otoritas Pelabuhan ikut naik ke kapal untuk menyelidiki penyebab kebakaran, yang dicurigai berasal dari reaksi kimia muatan.[20][21] Saat insiden terjadi, ada 25 awak di atas kapal. Meskipun awalnya dikaitkan dengan kebocoran asam, Kepala Pelabuhan menyatakan bahwa api mulai muncul dari palka nomor 2, tempat kontainer disimpan. Ia menyebutkan bahwa penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk mengungkap penyebab pastinya.[22][19]

Pada 25 Mei, terjadi ledakan besar di dalam kapal dan seluruh awak dievakuasi.[23][24] Dua awak asal India mengalami luka dan dirawat di Rumah Sakit Nasional Kolombo.[25][26]

Api terus menyala sepanjang hari itu, menyebabkan kontainer-kontainer mulai jatuh ke laut. Otoritas Perlindungan Lingkungan Maritim Sri Lanka (MEPA) mengklasifikasikan insiden ini sebagai tumpahan minyak Tingkat II karena kebakaran yang makin memburuk.[27] India pun mengirim bantuan berupa kapal pemadam kebakaran, kapal tunda, pesawat pengintai maritim, serta tim tanggap darurat. Nelayan setempat diminta menjauh dari area sekitar kapal.[28][29]

Ketua MEPA, Dharshani Lahandapura, menyampaikan pada 26 Mei bahwa terdapat sekitar 378 ton minyak di kapal, dan diperkirakan separuhnya berpotensi bocor ke laut setelah api padam. Pemasangan pembatas minyak tertunda karena cuaca buruk, namun otoritas siap melakukan pembersihan jika minyak mencapai pantai.[30] Keesokan harinya, puing-puing yang terbakar dan sebagian muatan kapal mulai terdampar di pantai Negombo.[31] Pada 29 Mei, meskipun api utama telah padam, kapal masih mengeluarkan asap dan tubuh kapal masih utuh. Kapal tunda pemadam kebakaran tetap menyemprotkan air, dan Angkatan Udara Sri Lanka menjatuhkan bubuk kimia kering dari udara. Kapal pengendali polusi milik India, ICG Samudra Prahari, juga bergabung dalam operasi pemadaman.[32] Pada pagi hari 30 Mei, kebakaran sebagian besar telah berhasil dipadamkan, dan air masih terus disemprotkan ke kapal. X-Press Feeders menyatakan bahwa tim penyelamat sedang merencanakan proses penarikan kapal.[14] Pada 1 Juni, tim penyelamat berhasil naik ke kapal untuk melakukan pemeriksaan awal, dan mereka menemukan ruang mesin telah tergenang air serta asap masih muncul dari ruang kargo 1, 2, dan 3 secara berkala.[33][34]

Operasi penyelamatan

Pada tanggal 21 Mei 2021, Angkatan Laut Sri Lanka mengerahkan dua kapal patroli laut lepas, yaitu kapal Sagara dan Sindurala, beserta sebuah pesawat dalam operasi penyelamatan untuk memadamkan kebakaran di kapal X-Press Pearl. Meskipun kondisi cuaca di sekitar lokasi cukup buruk, upaya pemadaman berjalan dengan lancar.[35] Api berhasil dikendalikan pada hari yang sama, dan proses pendinginan terus dilakukan agar api tidak menyebar lebih jauh.[36][37] Pada tanggal 22 Mei, Angkatan Udara Sri Lanka turut serta dengan mengerahkan helikopter Bell 212 untuk mendukung operasi penyelamatan.[38][39] Dari total 25 awak kapal yang telah dievakuasi, dua orang sedang dirawat di rumah sakit karena mengalami luka-luka.[40] Selanjutnya pada tanggal 25 Mei, India memberikan bantuan dengan mengirimkan kapal penjaga pantai ICG Vaibhav, pesawat pengintai ICG Dornier, dan kapal tunda bernama Tug Water Lilly. Pada tanggal 29 Mei, kapal penanggulangan polusi milik India yang bernama Samudra Prahari tiba untuk memperkuat tim di lapangan. India menamai misi bantuan ini dengan sebutan Operasi Sagar Araksha Dua.[41]

Namun pada tanggal 2 Juni 2021, X-Press Feeders menyampaikan bahwa meskipun tim penyelamat berhasil naik ke atas kapal dan memasang kabel penarik, upaya untuk menarik kapal ke perairan yang lebih dalam tidak berhasil.[42]

apal tersebut tetap berada di kedalaman sekitar 21 meter, sebagian besar bagiannya telah tenggelam, dan lokasi kejadian masih terus diawasi oleh kapal khusus.[43]

Kerusakan lingkungan

Otoritas Perlindungan Lingkungan Laut Sri Lanka menyatakan bahwa mereka tengah menilai dampak lingkungan dan mengumpulkan bukti terkait insiden X-Press Pearl. Rencana telah disusun untuk mengajukan klaim ganti rugi sementara.[44] Sejak tanggal 27 Mei, butiran resin plastik dari kargo yang tumpah mulai terdampar di berbagai pantai di Sri Lanka.[45] Selain itu, butiran plastik jenis LDPE juga ditemukan di wilayah daratan sekitar pesisir.[46] Menurut keterangan pihak MEPA, terdapat tiga kontainer di atas kapal yang masing-masing berisi sekitar dua 26.000 kilogram (57.000 pon) biji plastik.[47][48]

Jurnalis Laurel Wamsley dari NPR menggambarkan kejadian ini sebagai sebuah bencana lingkungan besar pada bulan Juni 2021.[42]

Para ahli kesehatan dan pihak MEPA juga mengingatkan adanya potensi hujan asam ringan akibat emisi gas nitrogen dioksida dari kebakaran kapal.[49] Pemerintah Sri Lanka pun menetapkan larangan menangkap ikan di wilayah pesisir dari Kalutara hingga Negombo, sebagai langkah pencegahan atas bahaya pencemaran. Sekitar lima ribu enam ratus kapal nelayan tidak dapat beroperasi, dan pemerintah menjanjikan kompensasi bagi para nelayan yang terdampak.[50] MEPA juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyentuh puing-puing dari kapal yang terkontaminasi zat beracun.[51][52]

Pihak kepolisian telah menerima laporan dan membuka penyelidikan atas dugaan kelalaian yang menyebabkan insiden ini. Sebuah tim ahli dibentuk untuk menilai kerusakan lingkungan jangka panjang. Sementara itu, bangkai ikan dan penyu terus terdampar di pantai dan sedang diperiksa untuk mengetahui apakah kematian mereka berkaitan dengan tumpahan minyak.[14] Dari 1.486 kontainer, sebanyak 81 di antaranya tergolong berbahaya dan mengandung sekitar lima ton asam nitrat.[53]

Pada awal Juni 2021, dilaporkan bahwa kapal X-Press Pearl telah tenggelam, yang memicu kekhawatiran akan dampak buruk terhadap kehidupan laut.[54] Pada tanggal 2 Juni, upaya penarikan kapal menjauh dari pantai harus dibatalkan setelah bagian buritan kapal menyentuh dasar laut. Menurut Kapten Angkatan Laut Sri Lanka Indika de Silva, belum dapat dipastikan apakah masih ada sisa minyak bahan bakar di kapal, namun otoritas setempat terus memantau kemungkinan tumpahan.[55]

Pemerintah Sri Lanka telah menginstruksikan tim penyelamat untuk mengevakuasi sisa minyak bunker apabila masih ada yang tersisa. Perusahaan X-Press Feeders juga menyewa organisasi tanggap tumpahan minyak untuk mendukung upaya pembersihan. Selain itu, perusahaan telah melibatkan SMIT Salvage sejak krisis ini dimulai. Hingga tanggal 3 Juni, kapal masih mengapung sebagian dengan bagian belakangnya berada di dasar laut pada kedalaman 21 meter (69 ft) [56][57]

Kepala Eksekutif X-Press Feeders, Shmuel Yoskovitz, secara terbuka menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat Sri Lanka atas kerugian lingkungan dan dampaknya terhadap mata pencaharian warga. Dalam sebuah wawancara, ia menyatakan penyesalan yang mendalam atas insiden ini.Dikutip dalam sebuah wawancara dengan Channel News Asia Singapura.[58] Pemerintah terus mengoordinasikan pembersihan, mengumpulkan butiran plastik dan puing-puing dari kapal dalam operasi yang disebut sebagai perburuan nurdle terbesar di negara itu. Sekitar tiga puluh empat kontainer telah diisi dengan puing-puing, termasuk butiran plastik.[59] Sampai tanggal 8 Juni, otoritas berhasil mengumpulkan lebih dari seribu tujuh puluh lima ton material, termasuk pasir tercemar.[60]

Hingga pertengahan Juni 2021, lebih dari empat puluh ekor penyu ditemukan mati di sepanjang pantai.[61][62] Selain penyu, sejumlah ikan, paus, dan setidaknya enam lumba-lumba juga dilaporkan terdampar dengan luka bakar pada tubuh mereka. Spesies laut lainnya juga terkena dampak serius akibat penyebaran butiran plastik yang meluas di perairan sekitar Sri Lanka.[63][64][65]

Investigasi

Penyelidikan terhadap kebakaran di kapal kontainer X-Press Pearl dimulai pada tanggal 30 Mei.[66] Inspektur Jenderal Polisi C.D. Wickramaratne menginstruksikan agar penyelidikan dilimpahkan kepada Departemen Investigasi Kriminal Sri Lanka[67] Pihak berwenang juga memperingatkan adanya kemungkinan tindakan hukum terhadap X-Press Feeders, selaku pemilik kapal.[68] Pada tanggal 31 Mei, seorang juru bicara kepolisian menyatakan bahwa tim khusus yang terdiri dari sepuluh petugas telah mulai merekam pernyataan dari kapten kapal dan kepala teknisi X-Press Pearl.[69][70] Pemeriksaan terhadap kepala kapal dilakukan selama dua hari, fokus pada perencanaan penyimpanan kontainer di atas kapal. Kapal tersebut diketahui membawa berbagai jenis bahan berbahaya, termasuk natrium hidroksida atau soda api yang disimpan di palka, serta sedikitnya satu kontainer berisi asam nitrat yang dilaporkan bocor di dek. Selain itu, perekam data perjalanan atau kotak hitam juga berhasil ditemukan untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.[71][72] Pada tanggal 16 Juni 2021, Ketua agen pelayaran lokal bernama Arjuna Hettiarachchi yang mewakili kapal X-Press Pearl dan diidentifikasi sebagai tersangka utama dalam kasus ini, diberikan jaminan oleh Pengadilan Tinggi Kolombo.[73][74]

Beberapa bulan kemudian, tepatnya pada tanggal 31 Oktober, OpenFacto yang merupakan kolektif peneliti asal Perancis dalam bidang sumber terbuka, menerbitkan laporan investigasi yang melacak asal-usul kontainer berisi asam nitrat. Kontainer tersebut diketahui berasal dari Iran dan diduga dijual oleh perusahaan pialang bernama ChemiPakhsh Paykan.[75][76] Bahan kimia tersebut diproduksi oleh Bahan kimia tersebut diproduksi oleh Esfahan Chemical Industries, sebuah afiliasi dari Kementerian Pertahanan Iran yang saat ini dikenai sanksi internasional.[77]

Dampak ekonomi

Nelayan lokal di Sri Lanka diperintahkan untuk tetap berada di darat akibat polusi yang ditimbulkan oleh insiden kapal X-Press Pearl. Kebijakan ini diperkirakan berdampak signifikan terhadap perekonomian lokal. Denzil Fernando, selaku kepala serikat nelayan regional, menyatakan bahwa larangan penangkapan ikan tersebut akan memengaruhi sekitar 4.300 keluarga yang menggantungkan hidupnya pada sektor perikanan.[8] Sementara itu, Rob Hawes yang merupakan kepala adjuster kerugian kelautan dari perusahaan Crawford and Company memperkirakan bahwa kerugian dari kargo X-Press Pearl dapat mencapai antara 30 juta hingga 50 juta dolar Amerika. Angka ini belum termasuk kerugian atas nilai kapal itu sendiri.[78]

Lihat juga

  • Masalah lingkungan di Sri Lanka

Referensi

  1. ^ a b c d e f g "X-Press Pearl (21284154)". ABS Record. American Bureau of Shipping. Diakses tanggal 6 Juni 2021.
  2. ^ "X Press Pearl". www.marinetraffic.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal 3 Juni 2021. Diakses tanggal 22 Mei 2021.
  3. ^ "Singapore flagged X-Press Pearl under watch off Sri Lanka after fire". EconomyNext (dalam bahasa Inggris). 21 Mei 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 21 Mei 2021. Diakses tanggal 22 Mei 2021.
  4. ^ "Disaster feared as fire-hit cargo ship sinks off Sri Lanka coast". www.aljazeera.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2 Juni 2021. Diakses tanggal 2 Juni 2021.
  5. ^ "Chemical cargo ship sinks in one of Sri Lanka's worst-ever marine disasters". France 24 (dalam bahasa Inggris). 2 Juni 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2 Juni 2021. Diakses tanggal 2 Juni 2021.
  6. ^ ""Worst Marine Ecological Disaster": Sri Lanka On Cargo Ship Fire". NDTV.com. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 30 Mei 2021. Diakses tanggal 31 Mei 2021.
  7. ^ "Sri Lanka faces disaster as burning ship spills chemicals on beaches". the Guardian (dalam bahasa Inggris). 31 Mei 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 31 Mei 2021. Diakses tanggal 31 Mei 2021.
  8. ^ a b "X-Press Pearl: Sri Lanka braces for environmental disaster from sunken ship" (dalam bahasa Inggris (Britania)). BBC News. 3 Juni 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 3 Juni 2021. Diakses tanggal 4 Juni 2021. Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "BBC03-06-2021" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  9. ^ X-Press Pearl Incident Information Centre, Diarsipkan 19 February 2022 di Wayback Machine. X-Press Feeders.
  10. ^ "Ship Details – IMO No.: 9875355". new-ships.com. New Ships Orderbook. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2 Juni 2021. Diakses tanggal 29 Mei 2021.
  11. ^ "Ship Details – IMO No.: 9875343". new-ships.com. New Ships Orderbook. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2 Juni 2021. Diakses tanggal 29 Mei 2021.
  12. ^ |id= not specified (help)
  13. ^ "The X-PRESS PEARL (2,743 TEU) is delivered". germanlashing.de. German Lashing Robert Böck GmbH. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2 Juni 2021. Diakses tanggal 29 Mei 2021.
  14. ^ a b c "X-Press Pearl salvors mull boarding as Sri Lanka eyes pollution claim". EconomyNext. 31 Mei 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 3 Juni 2021. Diakses tanggal 3 Juni 2021. Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "XpressMepa" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  15. ^ Pal, Alasdair (2 Juni 2021). "Chemical cargo ship sinks off Sri Lanka, fouling rich fishing waters". Reuters. Diarsipkan dari asli tanggal 3 Juni 2021. Diakses tanggal 3 Juni 2021.
  16. ^ Mohan, Sulochana Ramiah (29 Mei 2021). "X-Press Pearl operators, Captain, local agent under probe". Ceylon Today. Diarsipkan dari asli tanggal 29 Mei 2021. Diakses tanggal 4 Juni 2021.
  17. ^ "Sri Lanka: Chemical-filled X-Press Pearl ship threatens marine life and beaches". BBC. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 3 Juni 2021. Diakses tanggal 2 Juni 2021.
  18. ^ "X-Press Pearl entered Hazira and Hamad ports before reaching Sri Lanka: owners". EconomyNext. 27 Mei 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 27 Mei 2021. Diakses tanggal 27 Mei 2021.
  19. ^ a b "X-Press Pearl fire origin is still a mystery, Sri Lanka official says". EconomyNext. 28 Mei 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2 Juni 2021. Diakses tanggal 3 Juni 2021. Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "EconomyNext28-05-2021" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  20. ^ "Container fire erupts onboard X-Press Feeders vessel in Colombo". Seatrade Maritime. 21 Mei 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 21 Mei 2021. Diakses tanggal 22 Mei 2021.
  21. ^ "Firefighters in Sri Lanka battle container blaze on X-Press Pearl". The Loadstar. 21 Mei 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 21 Mei 2021. Diakses tanggal 22 Mei 2021.
  22. ^ "Navy assists dousing of fire in vessel carrying chemicals anchored off Colombo". Daily News. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 21 Mei 2021. Diakses tanggal 22 Mei 2021.
  23. ^ "Explosion aboard MV X-PRESS PEARL; crew evacuated". Sri Lanka News – Newsfirst. 25 Mei 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 25 Mei 2021. Diakses tanggal 25 Mei 2021.
  24. ^ "Explosion reported in 'X-Press Pearl' ship, crew members rescued". Daily News (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 25 Mei 2021. Diakses tanggal 25 Mei 2021.
  25. ^ "X-PRESS PEARL: 02 Indian crew members admitted to Hospital". Sri Lanka News – Newsfirst (dalam bahasa Inggris). 25 Mei 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 25 Mei 2021. Diakses tanggal 25 Mei 2021.
  26. ^ "Crew evacuated after explosion on container ship off Colombo". Al Jazeera Media Network. 25 Mei 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 26 Mei 2021. Diakses tanggal 26 Mei 2021.
  27. ^ Hamza, Mahadiya (25 Maret 2021). "Blazing X-press Pearl off Sri Lanka triggers Tier II oil spill warning". EconomNext.com. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 25 Mei 2021. Diakses tanggal 25 Mei 2021.
  28. ^ "India sends ships, aircraft to help Sri Lanka control oil spill, X-press Pearl blaze". EconomyNext.com. 25 Mei 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 25 Mei 2021. Diakses tanggal 25 Mei 2021.
  29. ^ "Sri Lanka fishermen warned off X-Pres Pearl fire zone amid oil spill fears: Minister". EconomyNext.com. 25 Mei 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 25 Mei 2021. Diakses tanggal 25 Mei 2021.
  30. ^ "Sri Lanka prepares for oil spill as burning X-Press Pearl spews cargo and charred debris". EconomyNext.com. 26 Mei 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 26 Mei 2021. Diakses tanggal 26 Mei 2021.
  31. ^ "Sri Lanka's Western coast contaminated with debris from burning ship". Newsfirst.com. 26 Mei 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 26 Mei 2021. Diakses tanggal 26 Mei 2021.
  32. ^ "X-Press Pearl still smouldering off Sri Lanka, fire fighting continues". EconomyNext. 29 Mei 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 29 Mei 2021. Diakses tanggal 29 Mei 2021.
  33. ^ "Salvors board X-Press Pearl off Sri Lanka after putting out fire". EconomyNext. 1 Juni 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2 Juni 2021. Diakses tanggal 1 Juni 2021.
  34. ^ "X-Press Pear sinking off Sri Lanka while being towed". EconomyNext.com. 2 Juni 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2 Juni 2021. Diakses tanggal 2 Juni 2021.
  35. ^ "'X-PRESS PEARL' fire continues; SLN & SLPA engaged in containment efforts". Sri Lanka News – Newsfirst (dalam bahasa Inggris). 22 Mei 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 22 Mei 2021. Diakses tanggal 22 Mei 2021.
  36. ^ "Fire aboard MV X-Press Pearl contained, cooling efforts continue | Daily FT". www.ft.lk (dalam bahasa English). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 22 Mei 2021. Diakses tanggal 22 Mei 2021. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  37. ^ "'MV X-Press Pearl' container ship fire, controlled". Hiru News (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 22 Mei 2021. Diakses tanggal 22 Mei 2021.
  38. ^ "X-PRESS PEARL: Air Force join efforts to douse the fire (Photos)". Hiru News (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 21 Mei 2021. Diakses tanggal 22 Mei 2021.
  39. ^ "(PICTURES) Sri Lanka Air Force deploys Bell 212 to assist to douse fire aboard 'X-Press Pearl'". Sri Lanka News – Newsfirst (dalam bahasa Inggris). 22 Mei 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 22 Mei 2021. Diakses tanggal 22 Mei 2021.
  40. ^ "Indian crew member rescued from blazing ship tests positive for COVID-19". Newsfirst.com. 26 Mei 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 26 Mei 2021. Diakses tanggal 29 Mei 2021.
  41. ^ "Sri Lankan authorities using all resources to stop oil spill from gutted cargo ship". PTI. 4 Juni 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 4 Juni 2021. Diakses tanggal 4 Juni 2021.
  42. ^ a b "Sri Lanka Faces An Environmental Disaster As A Ship Full Of Chemicals Starts Sinking". NPR.org (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 3 Juni 2021. Diakses tanggal 3 Juni 2021. Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama ":0" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  43. ^ "Oil, acid, plastic: Inside the shipping disaster gripping Sri Lanka". UN Environment. 12 Januari 2022. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 1 Februari 2022. Diakses tanggal 1 Februari 2022.
  44. ^ "X-Press Pearl fire: MEPA to seek compensation". No. 28 May 2021. Newsradio.lk. 28 Mei 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 3 Juni 2021. Diakses tanggal 28 Mei 2021.
  45. ^ "Plastic Spills in Maritime Transportation and Consequences". Green Guardian. 3 (2).
  46. ^ "Authorities scramble to clear debris from troubled MV X-Press Pearl | Daily FT". Ft.lk. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 3 Juni 2021. Diakses tanggal 3 Juni 2021.
  47. ^ "Sri Lanka battles waves of plastic waste from burning ship". Yahoo.com. AFP. 28 Mei 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 3 Juni 2021. Diakses tanggal 28 Mei 2021.
  48. ^ "Sri Lanka braces for 'almost inevitable' oil spill as ship sinks". Al Jazeera. Al Jazeera. 2 Juni 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 5 Juni 2021. Diakses tanggal 5 Juni 2021.
  49. ^ "Burning cargo vessel could result in slight acid rains in Sri Lanka: Authorities". The Hindu (dalam bahasa Indian English). PTI. 29 Mei 2021. ISSN 0971-751X. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 29 Mei 2021. Diakses tanggal 29 Mei 2021.
  50. ^ "Si Lanka halts coastal fishing over X-Press Pearl pollution hitting 5,600 boats". EconomyNext. 28 Mei 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2 Juni 2021. Diakses tanggal 29 Mei 2021.
  51. ^ "Do not touch 'toxic' debris from 'X-Press Pearl' – MEPA". www.adaderana.lk (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2 Juni 2021. Diakses tanggal 31 Mei 2021.
  52. ^ "Sri Lanka: Central Environmental Authority issues guidelines for removal of debris from MV X-Press Pearl". www.colombopage.com. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 31 Mei 2021. Diakses tanggal 31 Mei 2021.
  53. ^ "Sri Lanka Faces An Environmental Disaster As A Ship Full Of Chemicals Starts Sinking". NPR.org. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 3 Juni 2021. Diakses tanggal 3 Juni 2021.
  54. ^ "Fears of environmental disaster as oil-laden ship sinks off Sri Lanka". BBC News (dalam bahasa Inggris (Britania)). 2 Juni 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2 Juni 2021. Diakses tanggal 2 Juni 2021.
  55. ^ "X-Press Pearl stern hits bottom aborting tow, Sri Lanka renews oil spill watch". EconomyNext.com. 2 Juni 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2 Juni 2021. Diakses tanggal 2 Juni 2021.
  56. ^ "Sri Lanka directs X-Press Pearl salvors to take oil out of gutted ship – if any remains". EconomyNext.com. 3 Juni 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 3 Juni 2021. Diakses tanggal 3 Juni 2021.
  57. ^ "MEPA ready to face any oil spill from X-PRESS PEARL". Newsfirst.lk. 3 Juni 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 3 Juni 2021. Diakses tanggal 3 Juni 2021.
  58. ^ "CEO of vessel operator apologises for impact of sunken container ship off Sri Lanka coast". channelnewsasia.com. 3 Juni 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 4 Juni 2021. Diakses tanggal 4 Juni 2021.
  59. ^ "Sri Lanka in biggest ever nurdle hunt after X-Press Pearl spill, volunteer hunters arrested". EconomyNext.com. 4 Juni 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 4 Juni 2021. Diakses tanggal 4 Juni 2021.
  60. ^ "Sri Lanka scrapes 1,075 tonnes of X-Press Pearl waste off shores". EconomynNext. 9 Juni 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 10 Juni 2021. Diakses tanggal 10 Juni 2021.
  61. ^ "X-Press Pearl: Sri Lanka forms expert groups for environmental, economic costs". EconomyNext.com. 8 Juni 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 10 Juni 2021. Diakses tanggal 10 Juni 2021.
  62. ^ "Dead sea turtles continue to wash up on SL shores; Authorities plan to seek maximum compensation". Newsfirst.lk. 7 Juni 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 10 Juni 2021. Diakses tanggal 10 Juni 2021.
  63. ^ "Dead Sea Turtles Continue To Wash Up On Sri Lankan Shores". newsfirst. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 15 Juni 2021. Diakses tanggal 14 Juni 2021.
  64. ^ "Dead whales, turtles & dolphins wash up on SL shores; Activists warn numbers could rise". newsfirst. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 15 Juni 2021. Diakses tanggal 14 Juni 2021.
  65. ^ "Nurdles: the worst toxic waste you've probably never heard of". the Guardian (dalam bahasa Inggris). 29 November 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 30 November 2021. Diakses tanggal 30 November 2021.
  66. ^ "Sri Lanka launches probe after burning ship pollutes beaches". www.aljazeera.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 31 Mei 2021. Diakses tanggal 31 Mei 2021.
  67. ^ bugsbunny (31 Mei 2021). "Criminal investigation underway over fire on X-Press Pearl". Colombo Gazette (dalam bahasa American English). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 31 Mei 2021. Diakses tanggal 31 Mei 2021.
  68. ^ Palenda, Slawomir (31 Mei 2021). "Sri Lanka readies to sue owners of the fire-struck X-Press Pearl". Splash247 (dalam bahasa Inggris (Britania)). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 31 Mei 2021. Diakses tanggal 31 Mei 2021.
  69. ^ "Sri Lanka : Sri Lanka CID to record statements from captain and chief engineer of MV X-Press Pearl today". www.colombopage.com. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 31 Mei 2021. Diakses tanggal 31 Mei 2021.
  70. ^ "X-Press Pearl salvors mull boarding as Sri Lanka eyes pollution claim". EconomyNext (dalam bahasa Inggris). 31 Mei 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 3 Juni 2021. Diakses tanggal 31 Mei 2021.
  71. ^ "Sri Lanka recovers X-Press Pearl black box, chief officer questioned on stowage plan". EconomyNext.com. 6 Juni 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 6 Juni 2021. Diakses tanggal 6 Juni 2021.
  72. ^ "Black box recovered from fire-stricken ship sinking off Sri Lanka". aljazeera.com. 6 Juni 2021. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 6 Juni 2021. Diakses tanggal 6 Juni 2021.
  73. ^ "MV X-Press Pearl local agent granted bail by High Court | Daily FT". www.ft.lk (dalam bahasa English). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 17 Juni 2021. Diakses tanggal 17 Juni 2021. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  74. ^ "Chairman of X-Press Pearl's local agency granted bail". www.adaderana.lk (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 16 Juni 2021. Diakses tanggal 17 Juni 2021.
  75. ^ OpenFacto. "Pourquoi la Prolifération est mauvaise pour les tortues | OpenFacto" (dalam bahasa Prancis). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 31 Oktober 2021. Diakses tanggal 31 Oktober 2021.
  76. ^ "Nitric Acid Cargo on X-Press Pearl Came from Iran". CeylonToday (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal 31 Oktober 2021. Diakses tanggal 31 Oktober 2021.
  77. ^ Canada, Global Affairs (19 Oktober 2015). "Consolidated Canadian Autonomous Sanctions List". GAC. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 17 Mei 2021. Diakses tanggal 31 Oktober 2021.
  78. ^ "X-Press Pearl loss will add to insurers' container ship headaches" (dalam bahasa American English). S&P Global. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 31 Mei 2021. Diakses tanggal 4 Juni 2021.
Kembali kehalaman sebelumnya