Warren Buffett
Buffett sering disebut "Wizard of Omaha" (Penyihir dari Omaha)[2] atau "Oracle of Omaha" (Peramal dari Omaha), dan dikenal karena kesetiaannya pada metode investasi value investing, dan untuk gaya hidupnya yang frugal (Hidup Hemat), meskipun memiliki kekayaan yang begitu besar. Buffett juga seorang filantropis yang sangat berdedikasi, yang bersumpah akan menyumbangkan 99% kekayaannya untuk keperluan-keperluan filantropi (Amal), mayoritas via Gates Foundation. Pada 11 April 2012 Buffett didiagnosis menderita kanker prostat, dan berhasil sembuh pada September 2012. Buffett juga aktif berkontribusi pada urusan politik, seperti memberikan dukungan kepada Hillary Clinton sebagai kandidat presiden dari partai Demokrat untuk pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2016.[3] Kehidupan awalWarren Buffett lahir pada tahun 1930 di Omaha, Nebraska. Kakeknya mengelola toko kelontong dan pernah mempekerjakan Charlie Munger muda, calon wakil ketua Berkshire Hathaway di masa depan. Ayahnya sempat menjadi seorang broker saham dan bankir lokal yang kemudian menjadi anggota DPR dari Partai Republik.[4] Ia memiliki garis keturunan bangsa Prancis. Dia adalah anak kedua dari 3 bersaudara dan juga adalah putra satu-satunya di keluarganya. [butuh rujukan] Buffett memulai pendidikannya dengan belajar di SD Rose Hill. Pada 1942, ayahnya terpilih pertama kalinya (kemudian terpilih 4 kali berturut-turut) menjadi anggota DPR Amerika Serikat. Warren Buffett Kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP Alice Deal dan kemudian lulus dari SMA Woodrow Wilson pada 1947, dan pada buku tahunannya keterangan untuknya adalah "menyukai matematika, calon pialang saham".[butuh rujukan] Buffett memperlihatkan ketertarikan yang besar pada bisnis dan investasi pada umur yang sangat muda. Salah satu bisnis awalnya adalah menjual permen karet, Coca Cola, dan majalah mingguan dari pintu ke pintu. Dia juga bekerja di toko kelontong milik kakeknya. Saat masih di SMA, dia mendapatkan uang dengan mengantar koran, menjual bola golf dan perangko, menyemir mobil, dan lain-lain. Pada laporan pajaknya yang pertama kali tahun 1944, Buffett meminta pemotongan pajak sebesar 35 US $ untuk pemakaian sepeda dan jamnya untuk mengantar koran. Pada 1945, saat kelas 2 sma Buffett dan kawannya membeli mesin pinball bekas seharga 25 US $, kemudian menaruhnya di salon. Dalam beberapa bulan mereka berhasil berkembang memiliki beberapa mesin pinball pada 3 salon di Omaha. Bisnis itu kemudian dijual Buffett dan temannya kepada veteran perang senilai 1.200 US $.[butuh rujukan] Ketertarikan Buffett pada pasar saham dan investasi dimulai sejak masa sekolah di saat dia sering mengunjungi kantor pialang saham regional dekat kantor pialang saham ayahnya. Pada perjalanan ke New York City saat dia berumur 10 tahun, Buffett mengunjungi Bursa Saham New York. Pada umur 11 tahun, Buffett membeli 3 lembar saham preferen Perusahaan Utilitas Cities Service, dan membeli 3 lembar untuk kakaknya Doris Buffett (pemilik The Sunshine Lady Foundation). Pada usia 15 tahun, Warren mendapatkan lebih dari US$175 per bulan dari mendistribusikan koran Washington Post. Saat SMP dia berinvestasi pada perusahaan ayahnya dan membeli 16 hektar lahan pertanian untuk disewakan kepada petani. Dia membeli lahan tersebut pada usia 14 tahun dengan hasil menabungnya sebesar US$ 1.200. Pada saat Buffett kuliah, dia telah mengumpulkan lebih dari US$ 90.000 (disesuaikan dengan inflasi hingga tahun 2009).[butuh rujukan] Pada 1947, Buffett diterima di Wharton School of the University of Pennsylvania. Awalnya dia lebih tertarik mengembangkan bisnisnya, namun dengan paksaannya dari ayahnya akhirnya dia mendaftarkan diri untuk kuliah. Dia kemudian lulus pada usia 19 tahun dengan gelar Sarjana Ekonomi Manajemen. Kemudian dia melanjutkan pendidikannya di Columbia University, setelah ditolak oleh Harvard Business School, dan memperoleh gelar Magister Ekonomi pada 1951. Warren Buffett memilih masuk ke Columbia University karena mengetahui Benjamin Graham mengajar disana.[butuh rujukan] Menghindari perusahaan yang padat modal merupakan aspek pendekatan yang sudah lama ia jalani. Tetapi ia mampu mengatasi bias itu untuk membeli kereta api Burlington Northern Santa Fe serta mengambil keuntungan dari kepekaan ekonominya yang muncul dari keuntungan dari kepekaan ekonomi yang dimilikinya yang muncul dari keruntuhan keuangan 2008 dan prospek peningkatan gerbong kereta api.[4] KarirUmur 13 tahun ia menjadi loper di dua surat kabar, mengantarkan the Washington Post dan Washington Times-Herald. Ia senang mengajar dan menulis tentang bisnis secara umum khususnya dalam hal berinvestasi. Ia pernah mengajar secara sukarela ketika berusia 21 tahun di Universitas Nebraska di Omaha. Tahun 1995, ketika bekerja di New York City, dia mengajar kursus pendidikan pasar saham untuk orang dewasa di Scarsdale High School. Selama 10 tahun di akhir 1960-an dan 1970-an, dia memberikan kuliah gratis di Creighton University. Tahun 1977 ia menjabat di komite yang dipimpin oleh Al Sommer, Jr, untuk memberi nasihat kepada Securities and Exchanges Commission tentang pengungkapan perusahaan (corporate disclosure).[4] Perjalanan InvestasiIa memulai perjalanan investasinya pada umur 11 tahun. Bermodalkan $120 uang yang disimpannya dari hasil menjual soda pop, kacang tanah, dan majalah. Saham yang dibelinya adalah Cities Service Preferred yang merupakan salah satu saham favorit ayahnya. Ia juga membujuk saudara perempuannya, Doris, untuk bergabung. Mereka masing-masing membeli 3 saham, dengan investasi masing-masing $114,75.[4] Prinsipnya terhadap investasi memiliki beberapa pendekatan, ketika membeli saham, berpikirlah seperti membeli kepentingan fraksional di seluruh bisnisnya. Bangun portofolio yang terfokus dan beromzet rendah. Berinvestasi hanya pada apa yang dipahami dan dianalisis. Menuntut margin keamanan antara harga beli dan nilai jangka panjang perusahaan.[4] Tahun 1988 dan 1989 ia membeli lebih dari $1 miliar Coca-Cola setelah sahamnya meningkat dalam enam tahun sebelumnya dan lebih dari lima ratus kali lipat selama 60 tahun sebelumnya. Ia menghasilkan uang empat kali lipat dalam tiga tahun. Pada tahun 1976, ia membeli porsi yang besar di GEICO ketika sahamnya turun dari $61 menjadi $2 dan persepsi umum mengira saham itu menjadi nol.[4] Pendekatan "puntung cerutu" (cigar butt)Awal tahun 1965, is menyadari strategi Graham untuk membeli saham murah memiliki keterbatasan. Graham akan membeli saham dengan harga yang sangat rendah sehingga beberapa "cegukan" dalam bisnis perusahaan akan memungkinkan investor untuk menjual saham mereka di harga yang lebih tinggi. Ia menyebut strategi ini seabgai pendekatan "cigar butt (puntung cerutu)" untuk berinvestasi. Berjalan menyusuri jalan, seorang investor melihat puntung cerutu tergeletak di tanah dan mengambilnya untuk satu isapan terakhir. Meskipun asapnya jelek, harganya yang murah membuat isapannya jadi lebih berharga.[4] Catatan kaki![]() Wikimedia Commons memiliki media mengenai Warren Buffett.
|