Seperti Rhabdoviridae lainnya, virus rabies dapat menulari berbagai macam spesies. Di alam, virus ini telah menginfeksi banyak spesies mamalia, sementara di laboratorium virus ini juga dapat menulari burung dan kultur sel dari mamalia, burung, reptil, dan serangga.[1]
Evolusi
Semua virus rabies yang ada kemungkinan telah berevolusi dalam 1.500 tahun terakhir.[2] Terdapat tujuh genotipe virus rabies. Di Eurasia, kasus rabies dipicu oleh tiga dari tujuh genotipe tersebut, yaitu genotipe 1 (rabies klasik) dan yang lebih jarang muncul adalah genotipe 5 and 6 (lyssavirus kelelawar Eropa tipe-1 dan -2).[3] Genotipe 1 berkembang di Eropa pada abad ke-17 dan kemudian menyebar ke Asia, Afrika, dan Amerika akibat penjelajahan dan penjajahan yang dilakukan oleh bangsa Eropa.
^McElhinney, L. M.; Marston, D. A.; Stankov, S; Tu, C.; Black, C.; Johnson, N.; Jiang, Y.; Tordo, N.; Müller, T.; Fooks, A. R. (2008). "Molecular epidemiology of lyssaviruses in Eurasia". Dev Biol (Basel). 131: 125–131. PMID18634471.
^Kuzmina, N. A.; Kuzmin, I. V.; Ellison, J. A.; Taylor, S. T.; Bergman, D. L.; Dew, B.; Rupprecht, C. E. (2013). "A reassessment of the evolutionary timescale of bat rabies viruses based upon glycoprotein gene sequences". Virus Genes. 47 (2): 305–310. doi:10.1007/s11262-013-0952-9. PMID238396.