Tubulin dalam biologi molekuler merujuk baik kepada superfamili proteinprotein globular tubulin, atau salah satu protein anggota superfamili tersebut. α- dan β-tubulin berpolimerisasi menjadi mikrotubulus, yang merupakan komponen penting dalam sitoskeletoneukariota.[1] Tubulin pertama kali ditemukan dan dinamai oleh Hideo Mōri pada 1968.[2] Mikrotubulus berperan dalam berbagai proses biologis penting, seperti mitosis. Obat-obatan yang mengikat dengan tubulis membunuh sel-sel kanker dengan menginhibisi dinamika mikrotubulus, yang dibutuhkan untuk segregasi DNA, yang memungkinkan pembelahan sel.[butuh rujukan]
Pada eukariota, terdapat enam anggota superfamili tubulin, meski tidak semuanya hadir pada semua spesies eukariota.[3][4] α dan β tubulin memiliki massa yang sama, sekitar 50 kDa, mirip bila dibandingkan dengan aktin (dengan massa sekitar 42 kDa). Kebalikannya, polimer tubulin (mikrotubulus) cenderung berukuran lebih besar daripada filamen aktin karena bentuknya yang silindris.
Tubulin sebelumnya lama dianggap hanya hadir di eukariota. Namun belakangan ini, beberapa protein prokariotik telah diketahui berhubungan dengan tubulin.[5][6][7][8]
^Nogales E, Downing KH, Amos LA, Löwe J (June 1998). "Tubulin and FtsZ form a distinct family of GTPases". Nature Structural Biology. 5 (6): 451–8. doi:10.1038/nsb0698-451. PMID9628483. S2CID5945125.