Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Tonsur

Tonsur di Roma

Tonsur adalah praktik pemotongan rambut bagi para klerus Katolik sebagai tanda penerimaan golongan mereka pada ordo-ordo tertentu sesuai panggilan masing-masing untuk mengabdi kepada Allah dan gereja.[1] Pada upacara ini para uskup memotong sedikit rambut sebagai lambang meninggalkan dunia profan atau keduniawian.[1]

Di beberapa negara, upacara ini dilakukan dengan cara para imam tetap memotong rambut sampai pada ubun-ubun sebesar lingkaran 2 cm atau semuanya.[1] Pada masa sekarang seseorang masuk menjadi klerus dengan menerima tabisan.[1]

Varian

Tiga varian utama tonsur dikembangkan menurut berbagai tujuan.[2]

  • Gaya potongan timur merupakan cara pencukuran rambut kepala secara keseluruhan.[2]
  • Gaya potongan Roma merupakan cara pencukuran rambut pada bagian mahkota rambut saja, serta gaya ini dihubungkan dengan Petrus.[2]
  • Gaya potongan Keltik merupakan cara pencukuran rambut yang berkembang kepulauan Inggris Raya, yakni mencukur bagian depan kepala mereka dari telinga ke telinga yang satunya dengan menyisakan rambut bagian belakang agak panjang.[2] Beberapa biarawan yang menggunakan gaya ini juga menarik rambut mereka memutar menjadi setengah lingkaran dari satu telinga ke telinga satunya.[2]

Rujukan

  1. ^ a b c d (Indonesia) Hassan Shadily & Redaksi Ensiklopedi Indonesia (Red & Peny)., Ensiklopedi Indonesia Jilid 6 (SHI-VAJ). Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve, hal. 3595
  2. ^ a b c d e (Inggris) Victoria Sherrow., Encyclopedia of Hair: A Cultural History,: Greenwood Publishing Group, 2006. hal. 272
Kembali kehalaman sebelumnya