Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Tirai

Tirai yang tertiup Angin sepoi-sepoi
Tirai teater di atas panggung kecil (Canberra Albert Hall, 2016)

Tirai[1] atau gorden[2] merupakan potongan kain atau tekstil yang digunakan untuk menghalangi cahaya. Tirai sering digantung di bagian dalam jendela suatu bangunan untuk menghalangi masuknya cahaya, sebagai contoh di waktu malam untuk membantu tidur, atau untuk mencegah cahaya keluar dari bangunan (mencegah orang di luar untuk dapat melihat bagian dalam.[3][4][5][6][7] Tirai juga memberikan pemisahan visual pada situasi lain seperti pada suatu pertunjukan panggung di mana para aktor melakukan persiapan terakhir untuk pertunjukan di balik tirai sewaktu penonton menunggu di depan tirai. Jika digunakan untuk suatu pertunjukan tertentu, biasanya tirai dibuka sewaktu pertunjukan dimulai dan ditutup sewaktu jeda pertunjukan.

Etimologi

Kata "gorden" dalam bahasa Indonesia berasal dari kata "gordijn" bahasa Belanda yang secara harfiah berarti "tirai".[8]

Referensi

  1. ^ (Indonesia) Arti kata tirai dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
  2. ^ (Indonesia) Arti kata gorden dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
  3. ^ "Curtain". The Free Dictionary By Farlex. Diakses tanggal 23 May 2012.
  4. ^ "Curtain". Encyclopædia Britannica. Diakses tanggal 5 May 2012.
  5. ^ Brian D. Coleman (2006). Window Dressings: Beautiful Draperies & Curtains for the Home. ISBN 1-58685-816-5.
  6. ^ "Window blinds in Canada". Diakses tanggal 27 Juli 2023.
  7. ^ Những điều cần biết khi lần đầu chọn vải may. "Rèm vải". nganhangrem.com (dalam bahasa Vietnam). Diakses tanggal 3 June 2023.
  8. ^ "Senarai Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia" (PDF). Repositori Kemdikbud. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1995. hlm. 49. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 06 Agustus 2025. Diakses tanggal 6 Agustus 2025.

Pranala luar


Kembali kehalaman sebelumnya