Terapi megavitaminTerapi megavitamin merupakan pengobatan yang melibatkan konsumsi vitamin, mineral, dan nutrisi dalam dosis besar, sebagai upaya untuk mengobati atau mencegah penyakit.[1]Terapi megavitamin dikenal juga orthomolekular nutrition merupakan terapi alternatif yang pada dasarnya mengonsumsi vitamin dalam dosis sangat tinggi untuk mengatasi penyakit. Gagasan yang mendasari nutrisi ortomolekular adalah bahwa nutrisi yang disediakan oleh makanan dan diasimilasi selama pencernaan masuk ke dalam komposisi kimia sel tubuh dan ikut bercampur dalam reaksi kimia, mengembangkan peran utama dalam menjaga kesehatan yang optimal. Dalam pengertian ini, nutrisi ortomolekuler menganggap bahwa pengobatan banyak penyakit melibatkan variasi konsentrasi nutrisi tertentu pada tingkat sel. Jika setiap sel tubuh menerima nutrisi optimal untuk berfungsi, lingkungan internal akan mampu mengendalikan penyakit tertentu.[2] Beberapa kritikus mengatakan beberapa aspek pengobatan ortomolekuler menunjukkan bahwa beberapa suplemen nutrisi mungkin bermanfaat, dan yang lain bisa berbahaya. SejarahDimulai pada tahun 1930-1940, beberapa bukti ilmiah dan klinis menunjukkan bahwa terdapat manfaat dari vitamin C, E, dan niasi yang digunakan dalam dosis yang tinggi. Pada tahun 1930 di Kanada dilakukan terapi vitamin E megadosis untuk penyakit kordiovaskular dan sirkulasi, yang dikembangkan oleh Evan Shute dan metode tersebut diberi nama protocol shute.[3]Tahun yang sama dilakukan percobaan tentatif oleh Claus W. Jungebult dengan menggunakan vitamin C dosis tinggi, kemudian berkembang menjadi metode pengobatan vtamin C intravena megadosis yang dikembangkan oleh Frederick Klenner untuk pengobatan polio dan virus pada tahun 1940.[4] Kemudian pada tahun 1940 Wiliam Kaufman menerbitkan sebuah artikel yang merincikan pengobatan penyakit artritis menggubakan niasinamida dosis tinggi. Rudolf Altschul dan Abram Hoffer memberikan niasinamida dosis tinggi untuk mengobati hiperkolesterolemia.[5] Dalam sebuah buku berjudul Biochemical Individuality tahun 1956, Roger J. Wiliams memperkenalkan konsep megavitamin dan nutrisi yang diindividualisasikan (dirincikan secara spesifik). Terapi megavitamin ini juga dianjurkan oleh Linus Pauling seorang ilmuan asal Amerika pada tahun 1960. Multivitamin vs MegavitaminTerapi megavitamin harus dibedakan dari pendekatan suplemen vitaminnya. Dosis megavitamin lebih tinggi dibandingkan kadar dosis vitamin yang biasanya tersedia pada makanan. Sebuah studi meneliti 162.000 wanita pascamenopause yang mengatakan bahwa terbukti penggunaan multivitamin tidak memiliki risiko terkena kanker, penyakit kardiovaskular, atau kematian pada Wanita pascamenopause.[6] Penggunaan sebagai terapiTerapi megavitamin masih berada diluar struktur pengobatan yang ilmiah, akan tetapi terapi ini semakin banyak digunakan untuk mengobati pasien dengan atau tanpa persetujuan dokter. Khasiat terapi megavitamin yang diusulkan untuk mengurangi risiko kanker telah dibantah oleh hasil ujiklinis.[7] Megadosis Vitamin CGizi diet vitamin C yang dianjurkan oleh AS untuk wanita dewasa adalah 75 mg/hari dan untuk pria dewasa 90 mg/hari.Seorang ilmuan asal Amerika Linus Pauling dikenal karena mempromosikan konsumsi vitamin C dalam dosis besar.[8] Linus Puling mengklaim bahwa mengonsumsi lebih dari 1.000mg bermanfaat bagi sistem kekebalan tubuh seseorang saat terserang flu, hasil penelitian empiris tidak sejalan dengan pandangan ini. Sebuah analisis menyimpulkan bahwa mengonsumsi suplemen vitamin, secara signifikan akan menurunkan kadar asam urat serum, yang dianggap sebagai faktor risiko penyakit asam urat.[9] Vitamin EKecukupan jumlah konsumsi vitamin E oleh AS bagi wanita dan pria dewasa ialah 15 mg/hari. Badan Pangan dan Gizi AS menetapkan batas asupan yang dapat ditoleransi sebesar 1.000 mg/hari berdasarkan model hewan yang menunjukkan pendarahan pada pemakaian dosis tinggi.[10] Populasi penggunaan vitamin E di AS mencapai 400, 800 sampai 1.000 UI/hari. Penurunan penggunaan vitamin E disebabkan oleh publikasi meta-analisis yang menunjukkan bahwa tidak ada manfaat yang signifikan dari suplemen vitamin E ini[11] NiasinKecukupan jumlah konsumsi niasin yang direkomendasikan oleh AS untuk wanita dewasa ialah 14 mg/hari dan untuk pria dewasa 16 mg/hari. Niasin tersedia sebagai produk resep, baik untuk pelepasan segera (tablet 500 mg hingga 3.000 mg/hari), atau pelepasan diperpanjang (500 sampai 1.000 mg). Niasin digunakan dalam kombinasi dengan obat penurun lipid. Tinjauan sistematis tidak menemukan efek niasin pada penyakit kordiovaskular, niasin juga meningkatkan kolesterol lipoprotein densitas tinggi, efek samping yang lain yang dilaporkan termasuk risiko diabetes.[12] MACAM PENGOBATAN ALTERNATIFReferensi
|