Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Tapir

Tapir
Rentang waktu: 33.9–0 jtyl
Rupelium[1] – Sekarang
Spesies tapir dari kiri atas searah jarum jam: tapir Brasil (Tapirus terrestris), tapir gunung (Tapirus pinchaque), tapir asia (Tapirus indicus), dan tapir baird (Tapirus bairdii).
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Perissodactyla
Superfamili: Tapiroidea
Famili: Tapiridae
Gray, 1821[2][3]
Genus

Eotapirus (punah)
Miotapirus (punah)
Nexuotapirus (punah)
Paratapirus (punah)
Plesiotapirus (punah)
Protapirus (punah)
Tapiravus (punah)
Tapirus

Tapir baird, Tapir dari Amerika

Tapir, tenuk, atau badak babi adalah kelompok hewan herbivor dari famili Tapiridae. Kelompok hewan ini umumnya hidup memakan dedaunan muda di sepanjang hutan atau pinggiran sungai. Tapir memiliki bentuk tubuh seperti babi, telinga yang mirip badak dan moncongnya yang panjang mirip trenggiling, sementara lenguhannya lebih mirip suara burung daripada binatang mamalia.[4] Tapir merupakan hewan yang soliter, kecuali pada musim kawinnya. Aktivitasnya lebih banyak pada malam hari (nokturnal). Aktivitas makan biasanya dilakukan sambil tetap terus berpindah dalam jalur yang berpindah-pindah. Jangkauan jelajah tapir sangat luas karena mereka cenderung berjalan jauh untuk menemukan lokasi yang kaya garam mineral.[5] Bukti arkeologi terbaru mengindikasikan bahwa hewan dengan nama latin Tapirus indicus ini pernah hidup di Kalimantan setidaknya sampai 1.500 tahun yang lalu.

Spesies

Secara taksonomi, tapir dikelompokkan ke dalam ordo Perisodactyla dan famili Tapiridae. Ada empat jenis tapir yang masih eksis sampai saat ini. Tiga di antaranya bisa dijumpai di Amerika Selatan (Tapirus bairdii, Tapirus pinchaque dan Tapirus terrestris) dan hanya satu yang tersebar di Asia Tenggara (Tapirus indicus). Karena itu keberadaan tapir sering digunakan sebagai salah satu bukti teori pemisahan benua.

Sebaran tapir di Asia Tenggara meliputi bagian selatan Burma, Thailand bagian selatan, Semenanjung Malaysia dan Indonesia. Bukti-bukti paleontologis menunjukkan bahwa dahulunya sebaran tapir meliputi Pulau Jawa dan Sumatra. Namun saat ini di Indonesia, tapir hanya bisa dijumpai di Sumatra, itupun hanya pada bagian selatan Danau Toba sampai ke Lampung. Hanya ada satu catatan keberadaan tapir di bagian utara Danau Toba yaitu di Pangkalan Berandan. Tapir umumnya dijumpai pada hutan dataran rendah, tetapi beberapa catatan menunjukkan kehadirannya pada daerah sampai ketinggian 2000 m, seperti di Gunung Tujuh (Taman Nasional Kerinci Seblat). Tapir bisa dijumpai di hutan primer, sekunder, campuran, kebun karet. Beberapa catatan menunjukkan kehadirannya di kebun sawit dan melintasi pemukiman penduduk ataupun kamp petugas di PHPA.

Berikut adalah rangkuman spesies sintas tapir:

Foto Nama umum Nama ilmiah Sebaran
Tapir baird (atau tapir amerika tengah) Tapirus bairdii (Gill, 1865) Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan bagian barat laut
Tapir amerika selatan (atau tapir brasil atau tapir dataran rendah) Tapirus terrestris (Linnaeus, 1758) Venezuela, Kolombia, dan Guyana di utara hingga Brasil, Argentina, dan Paraguay di selatan, hingga Bolivia, Peru, dan Ekuador di Barat.
Tapir gunung (atau tapir berbulu wol) Tapirus pinchaque (Roulin, 1829) Pegunungan Cordillera Timur dan Tengah di Kolombia, Ekuador, dan ujung utara Peru.
Tapir asia (atau tapir malaya, tapir india atau tapir oriental) Tapirus indicus (Desmarest, 1819) Indonesia, Malaysia, Myanmar, dan Thailand

Spesies punah

Gambar Spesies

M. harrisonensis

N. robustus

P. intermedius

P. yagii

P. simplex

  • Protapirus
    • P. aginensis
    • P. bavaricus
    • P. cetinensis
    • P. douvillei
    • P. gromovae
    • P. obliquidens
    • P. priscus
    • P. simplex

Giant tapir (T. augustus)

Cope's tapir (T. haysii)

T. veroensis

Deskripsi

Tapir dewasa bisa mempunyai panjang tubuh sampai 225 cm. Bentuk tubuh lainnya yang menjadi ciri khas tapir adalah hidungnya yang memanjang menyerupai belalai pendek. Hidung ini selalu didekatkan ke tanah pada saat berjalan. Tapir lebih mengandalkan penciuman dan pendengaran dalam menjalani kehidupannya. Beberapa ahli menyatakan bahwa hewan ini mempunyai penglihatan yang lemah. Selain memiliki keunikan pada warna tubuh, tapir mempunyai keunikan tersendiri pada jumlah jemari kaki. Pada kaki depan tapir memiliki empat jari sedangkan pada kaki belakang hanya tiga.[6]

Makanan

Makanan utama tapir adalah dedaunan muda yang direnggut dengan lidah secara selektif. Sebagian besar berasal tumbuhan semak atau pohon kecil, seperti dari famili Rubiaceae dan Euphorbiaceae. Selain itu tapir juga memakan buah-buahan yang berserakan di lantai hutan seperti nangka, semangka, dan durian. Karena itu, tapir sangat berperan dalam proses regenerasi hutan, pemencaran, ataupun meningkatkan dinamika dan stratifikasi pada lapisan bawah hutan.

Foto

Referensi

  1. ^ Protapirus di situs fossilworks.org
  2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Gray, 1821
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama MSW1
  4. ^ "Tapir". 20 March 2013.
  5. ^ TPF News, Tapir Preservation Fund, Vol. 4, No. 7, July 2001. See section on study by Charles Foerster.
  6. ^ Gorog, A. 2001. Tapirus terrestris, Animal Diversity Web. Retrieved June 19, 2006.


Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya