Tanda YunusTanda nabi Yunus adalah suatu bagian dari pengajaran Yesus yang tercatat dalam Perjanjian Baru dalam Injil Matius (Matius 12:38–42; Matius 16:1–4) dan Injil Lukas (Lukas 11:29–32). Pengajaran ini berkaitan dengan konfrontasi antara Yesus dan para pemimpin Yahudi yang menyebut pekerjaan-Nya adalah dengan kuasa setan, dan Ia memperingatkan mereka mengenai dosa tak terampuni. Poin yang dimaksud adalah Kerajaan Sorga sudah datang dan orang-orang yang menolak-Nya tidak akan masuk. Hal ini mencemaskan mereka tetapi mereka belum yakin bahwa Yesus adalah Mesias, sehingga mereka meminta tanda. Jawaban Yesus mengandung teguran bahwa daripada meminta tanda, mereka seharusnya memeriksa keadaan rohani sendiri.[1] Catatan AlkitabInjil MatiusMatius 12:38-42
Matius 16:1-4
Injil LukasLukas 11:29-32
KomentariPerbandingan dengan Injil LukasUrutan peristiwa terkait hal ini dalam Injil Lukas agak berbeda, di mana tuntutan akan tanda diberikan setelah perumpamaan kembalinya roh jahat ke rumah lama. Namun, dalam kedua Injil, jalur pemikirannya tampak sama.[5] Dalam Injil Lukas, keterangan "tiga hari tiga malam" untuk tanda yang tertulis dalam Matius 12:40 tidak dicatat karena asumsi kurangnya pengetahuan para pembacanya mengenai Yunus, seorang nabi Yahudi.[6] Permintaan tandaNada dalam pertanyaan yang diberikan oleh para pemimpin Yahudi menyiratkan suatu tantangan —“Berikan kami tanda supaya Engkau meyakinkan kami bahwa Engkau berhak berbicara.”[5] Tetapi mereka tidak jujur dalam hal ini dan Yesus melihatnya jelas. Mereka baru saja melihat mukjizat menakjubkan diusirnya roh jahat dari seseorang, dan mereka menuduh-Nya menggunakan kuasa Beelzebub. Jadi mereka tidak tertarik pada suatu tanda, melainkan hanya mencari cara untuk menjebak-Nya: jika Ia tidak dapat memberi tanda, mereka dapat menyebut-Nya guru palsu; jika Ia memberikan sesuatu tanda, mereka dapat mencari argumen untuk menjatuhkan-Nya.[1] Dalam Alkitab, tercatat beberapa kali Allah memberikan tanda, tetapi itu dikaitkan dengan iman, bukan seperti para pemimpin Yahudi yang meminta untuk niat jahat. Allah memberi tanda kepada Musa untuk disampaikan kepada bangsa Israel supaya mereka yakin rencana keluar dari Mesir itu dari Allah. Bangsa itu melihat tanda dari Musa dan percaya bahwa itu dari Allah serta menerima Musa sebagai pemimpin yang dikirim oleh Allah untuk membebaskan mereka dari perbudakan.[1] Di bagian lain, Allah melalui nabi Yesaya menantang raja Ahas untuk meminta tanda (Yesaya 7). Raja itu menolak karena kurang beriman, tetapi Allah tetap memberi tanda, yaitu seorang perawan akan mengandung dan melahirkan seorang putra yang diberi nama Imanuel. Tanda ini digenapi dengan kelahiran Yesus sebagai pemenuhan janji Kerajaan Daud. Pada Yesaya 7:9 ditulis bahwa jika Ahas percaya, maka iman itu akan diteguhkan, jadi bukan menantang Allah, melainkan untuk menguatkan iman.[1] Dalam Hakim-hakim 6, Gideon mengeluarkan kain bulu domba untuk meminta tanda dari Allah yang akan memimpin umat-Nya berperang. Gideon tidak disalahkan, karena memang ia seorang yang beriman, dan siap maju berperang, tetapi tanda itu untuk menguatkan imannya, bahwa Allah akan besertanya.[1] Paralel dengan YunusDari perkataan mengenai "Tanda Yunus" jelaslah bahwa Yesus Kristus menerima kisah Yunus dalam Kitab Yunus sebagai suatu fakta sejarah.[7] Sebagaimana Yunus "tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam" (lihat Yunus 1:17), "demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam" (Matius 12:40. Ini merupakan pemberitahuan kedua secara publik bahwa Ia akan dibangkitkan tiga hari setelah kematian-Nya, yang pertama dicatat pada Yohanes 2:19.[8] Istilah "di dalam rahim bumi," menyiratkan istilah yang paralel dengan kasus Yunus "di dalam laut" (Yunus 2:3, versi Septuaginta), yang bermakna "kubur", tetapi dalam hal ini menekankan "penguburan yang nyata dan total".[8] Tanda Nabi YunusTanda Nabi Yunus dimaksudkan untuk melambangkan "Misi Penyelamatan Allah" untuk semua manusia tiga hari Yunus diperut ikan dan keluar untuk memberitakan Injil kepada penduduk Kota Niniwe begitu pula Yesus tiga hari tiga malam membawa kabar keselamatan sampai didunia orang mati lalu bangkit,agar semua manusia mendapatkan kesempatan yang sama mendengar kabar keselamatan((1 Petrus 3:19-20))((1Petrus 4:6)). Lihat juga
Referensi
|