Severity: Notice
Message: Undefined offset: 1
Filename: infosekolah/leftmenudasboard.php
Line Number: 33
Line Number: 34
Soenarjo (lahir 19 Januari 1945) atau lebih dikenal dengan sebutan Ki Naryo adalah seorang dalang dan politisi berkebangsaan Indonesia. Beliau pernah menjabat sebagai Wakil Ketua IV DPRD Jawa Timur 2 periode (2009—2014 dan 2014—2019). Selain itu juga, Soenarjo pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur (2003—2008) dan Wakil Wali Kota Surabaya (1988—1992).[butuh rujukan]
Ia menempuh pendidikan dasar dan menengahnya di Sekolah Rakyat (SR) (1952—1958) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) (1958—1961). Ia melanjutkan jenjang pendidikan menengah atasnya di Sekolah Pendidikan Guru (1965) dan melanjutkan bangku perkuliahannya di IKIP Negeri Malang (sekarang bernama Universitas Negeri Malang) dan meraih gelar Doktorandus (Drs.) pada tahun 1970.[butuh rujukan]
Ia menyelesaikan jenjang pendidikan Sekolah Lanjutan Tinggi Atas (SLTA) meskipun sudah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil di Malang (1974). Ia menempuh pendidikan S-1 di Jurusan Sosial Politik, Universitas Merdeka (Unmer Malang) dan lulus pada tahun 1985. Ia meraih gelar Magister Administrasi (S-2) dari Untag Surabaya (1994) dan gelar Doktoral (S-3) dari Universitas yang sama tahun 2004.[1][2]
Soenarjo merupakan kader Partai Golongan Karya yang pernah menduduki jabatan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) DPD Partai Golkar Jawa Timur.[3][4]
Ia mengawali karier profesionalnya sebagai Kepala Bagian Umum Kota Blitar pada tahun 1972. Pada tahun 1973 ia dilantik menjadi Sekertaris Kota Blitar. Pada Desember 1975 ia menjabat sebagai Kepala BKKBN Kota Malang. Tanggal 1 Oktober 1977, ia menjabat sebagai Sekretaris Kota Malang. Pada 1 Oktober 1983, ia ditugaskan ke Surabaya sebagai Sekretrais BP-7 Provinsi Jawa Timur. Pada tahun 1985, ia menjabat sebagai Sekretaris Kota Surabaya.[butuh rujukan]
Lima tahun sebagai Sekretaris Wilayah Kotamadya Surabaya, tepat tahun 1990 ia ditunjuk menjadi Wakil Wali Kota Surabaya yang pertama. Ia tercatat sebagai wakil wali kota pertama ada di Indonesia, karena jabatan wakil wali kota baru dibentuk dan disetujui keberadaannya dalam sistem pemerintahan di Indonesia saat itu.
Pada 24 September 1996, ia dilantik menjadi Sekretaris Wilayah Daerah Tingkat I Jawa Timur, juga sebagai pemegang kebijakan atau penentu kepegawaian daerah (Baperjakat), pemegang jabatan Ketua Tim Anggaran Eksekutif, serta Ketua Korpri Jawa Timur. Pada 26 Agustus 2003, ia dilantik sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur mendampingi Imam Utomo periode 2003–2008.[butuh rujukan]
Ia maju sebagai calon gubernur Jawa Timur dari Golongan Karya pada Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) Jawa Timur tahun 2008 didampingi oleh tokoh NU dan PKB Ali Maschan Moessa. Namun, tidak lolos dalam Pilkada putaran ke dua.[butuh rujukan]
Pada Pemilihan Umum Legislatif Indonesia 2009, ia terpilih sebagai anggota DPRD Jawa Timur Daerah Pemilihan (Dapil) V Malang Raya. Ia mencalonkan diri kembali pada Pemilihan Umum Legislatif Indonesia 2014 melalui daerah pemilihan yang sama dan terpilih sebagai Wakil Ketua IV DPRD Jawa Timur selama dua periode berturut-turut.[5][6]
Selain sebagai politisi, Soenarjo dikenal luas masyarakat Jawa Timur sebagai seorang dalang wayang kulit. Ia dikenal sebagai dalang mbêling, karena gebrakan dan inovasinya yang unik dalam membawakan pergelaran wayang kulit. Sebagai dalang senior, ia didapuk sebagai Penasihat Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Jawa Timur.[butuh rujukan]