Peran sitokinin pertama kali ditemukan pada tahun 1940-an oleh Johannes van Overbeek dalam percobannya yang memakai santan kelapa pada media kultur untuk mendorong pertumbuhan embrio tanaman. Pada tahun 1950-an Folke Skoog dan Carlos O. Miller di Universitas Wisconsin, Madison menambahkan sampel DNA yang didegradasi untuk menginduksi kultur sel tembakau. [2]
Tipe
Terdapat dua tipe sitokinin: tipe adenin dan tipe fenilurea. Tipe adenin diwakili oleh kinetin, zeatin, dan BA. Tipe fenilurea, misalnya adalah difenilurea dan tidiazuron (TDZ), tidak dibentuk oleh tumbuhan. Hampir semua sitokinin tipe adenin dibentuk di bagian perakaran. Jaringan kambium dan bagian-bagian yang sel-selnya masih aktif membelah juga membentuk sitokinin.[3][4][5][6][7][8][9][10]
Sitokinin dapat bekerja lokal ataupun jarak jauh. Biasanya, sitokinin ditransportasi lewat pembuluh kayu. Dalam menjalankan fungsi fisiologinya, sitokinin kerap kali bekerja bersama-sama dengan auksin.
^Parker, Sybil, P (1984). McGraw-Hill Dictionary of Biology. McGraw-Hill Company. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
^ abCampbell, Neil A.; Reece, Jane, B.; Urry, Lisa A.; Cain, Michael L.; Wasserman, Steven A.; Minorsky, Peter V.; Jackson, Robert B (2008). Biologi: Edisi Kedelapan, Jilid 2. Diterjemahkan oleh Wulandari, Damaring Tyas. Jakarta: Erlangga. hlm. 418-419. ISBN9789790757776.
^Kieber JJ (March 2002). "Tribute to Folke Skoog: Recent Advances in our Understanding of Cytokinin Biology". J. Plant Growth Regul. 21 (1): 1–2. doi:10.1007/s003440010059. PMID11981613. S2CID12690225.
^Campbell, Neil A.; Reece, Jane B.; Urry, Lisa Andrea.; Cain, Michael L.; Wasserman, Steven Alexander.; Minorsky, Peter V.; Jackson, Robert Bradley (2008). Biology (Edisi 8th). San Francisco: Pearson, Benjamin Cummings. hlm. 827–30.