Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Sistem pemanas

Diagram sistem HVAC berbasis radiasi untuk pemanasan dan pendinginan.

Sistem pemanas adalah mekanisme yang dirancang untuk mempertahankan suhu yang diinginkan dalam suatu ruang dengan menambahkan energi panas. Sistem ini merupakan komponen dasar dari sistem pemanasan, ventilasi, dan pendingin udara (heating, ventilation, and air conditioning/HVAC), yang memberikan kehangatan pada bangunan perumahan, komersial, dan industri. Sistem pemanas terdiri dari dua jenis utama, yakni terpusat dan terdistribusi. Sistem pemanas terpusat menghasilkan panas (secara elektrik atau dengan membakar gas/batu bara) di suatu lokasi dan mendistribusikannya melalui saluran udara, pipa, atau radiator. Sementara itu, sistem pemanas terdistribusi menggunakan sumber panas lokal, seperti pemanas ruangan atau radiator listrik, dan tidak bergantung pada saluran udara, pipa, atau radiator konvensional. Sistem ini sangat penting untuk memastikan kenyamanan dalam ruangan, terutama di wilayah yang lebih dingin.

Tipe dan penggunaan

Empat generasi sistem pemanas distrik dan sumber panas yang digunakan.
Sistem pemanas terpusat
Sistem ini menghasilkan panas di suatu lokasi pusat dan mendistribusikannya ke seluruh bangunan. Kategori ini mencakup tungku, ketel, dan pompa panas.[1][2]
Pemanas terpusat sering diimplementasikan pada gudang, perkantoran, dan gedung pendidikan.[3] Hal ini disebabkan oleh efisiensi energi, distribusi pemanas, dan tingkat kebisingannya saat beroperasi.[4]
Sistem pemanas terdistribusi
Sistem ini menghasilkan panas langsung di ruang yang akan dipanaskan, tanpa menggunakan sistem saluran udara yang luas. Contohnya meliputi pemanas ruangan listrik, perapian, dan pemanas tenaga surya. Sistem pemanas terdistribusi dapat digunakan bersama dengan pemanas terpusat untuk memungkinkan pengendalian iklim sepanjang tahun.[5] Pemanas terdistribusi sering digunakan di area perkotaan di mana rumah-rumah saling berdekatan.
Pompa kalor
Pompa kalor (pompa panas) dapat digunakan untuk pemanasan dan pendinginan, memindahkan panas dengan menggunakan refrigeran dan listrik, sehingga menjadikannya lebih efisien dibandingkan sistem pemanas lainnya.[6] Pompa panas dapat digunakan di tempat dengan suhu sekitar 40 derajat. Saat beroperasi di bawah 40° (F), pompa panas kehilangan sebagian efisiensinya.[7] Namun, dengan tren terkini, hal ini semakin jarang menjadi masalah karena negara-negara seperti Norwegia, Swedia, dan Finlandia kini semakin sering memasang pompa panas di bangunan.[8]

Referensi

  1. ^ Martinopoulos, Georgios; Papakostas, Konstantinos T.; Papadopoulos, Agis M. (July 2018). "A comparative review of heating systems in EU countries, based on efficiency and fuel cost". Renewable and Sustainable Energy Reviews. 90: 687–699. Bibcode:2018RSERv..90..687M. doi:10.1016/j.rser.2018.03.060.
  2. ^ "Types of Heating Systems | Smarter House". smarterhouse.org. Diakses tanggal 2023-12-28.
  3. ^ "Use of energy in commercial buildings - U.S. Energy Information Administration (EIA)".
  4. ^ "Warehouse Heaters - the best way to heat your warehouse".
  5. ^ "Heat Distribution Systems".
  6. ^ "What is HVAC? - The Complete Breakdown". We Make Your Space Better (dalam bahasa American English). 2023-12-21. Diakses tanggal 2023-12-30.
  7. ^ "At What Temperature do Heat Pumps Become Ineffective?".
  8. ^ "Executive Summary – the Future of Heat Pumps – Analysis".

Pranala luar


Kembali kehalaman sebelumnya