Sangatta
Alam dan DemografiWilayah Kabupaten Kutai Timur memiliki topografi yang beragam, terdiri atas dataran rendah, perbukitan, hutan hujan tropis, serta kawasan pesisir di bagian timur. Iklim di wilayah ini termasuk tropis lembab dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Ibu kota kabupaten, Sangatta, berada di wilayah pesisir dan terbagi menjadi dua kecamatan: Sangatta Utara dan Sangatta Selatan. Menurut data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk Kutai Timur pada tahun 2023 mencapai lebih dari 460.000 jiwa.[1] Sangatta adalah ibu kota Kabupaten Kutai Timur di Kalimantan Timur, Indonesia. Secara administratif, kota ini merupakan gabungan dari dua kecamatan, yaitu Sangatta Utara (sebagian besar mencakup wilayah perkotaan dengan jumlah penduduk 123.067 jiwa pada pertengahan tahun 2022) dan Sangatta Selatan (daerah yang sebagian besar merupakan wilayah pedesaan dengan 30.874 jiwa pada pertengahan tahun 2022).[2] Di kota ini terletak tambang batubara Kutai Timur yang merupakan salah satu tambang batubara terbesar di dunia, sekaligus yang terbesar di Asia.[3][4] KepemimpinanSejak terbentuknya Kabupaten Kutai Timur, kepemimpinan daerah ini telah mengalami beberapa pergantian. Bupati pertama adalah Awang Faroek Ishak, yang sempat mengundurkan diri untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Kalimantan Timur dan digantikan oleh Mahyudin, lalu oleh Isran Noor. Kepemimpinan berikutnya dipegang oleh Ismunandar bersama Kasmidi Bulang (2016–2021). Pada Pilkada 2020, Ardiansyah Sulaiman terpilih sebagai Bupati bersama Kasmidi Bulang sebagai Wakil Bupati, dan dilantik pada 26 Februari 2021.[5] Dalam Pilkada 2024, Ardiansyah Sulaiman kembali terpilih sebagai Bupati untuk ketiga kalinya bersama Mahyunadi sebagai Wakil Bupati. Kepemimpinan mereka diharapkan dapat memperkuat pembangunan daerah di berbagai sektor strategis. Suku BangsaMasyarakat Kutai Timur terdiri dari berbagai latar belakang etnis. Suku asli seperti Kutai dan Dayak hidup berdampingan dengan kelompok pendatang seperti Jawa, Bugis, Banjar, Madura, Mandar, dan Toraja. Keberagaman ini merupakan hasil dari program transmigrasi dan perpindahan penduduk sejak era 1980-an.[6] Keberagaman budaya tercermin dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam seni, bahasa, maupun kegiatan sosial-keagamaan. EkonomiSektor unggulan ekonomi Kutai Timur adalah pertambangan batubara, dengan PT Kaltim Prima Coal (KPC) sebagai perusahaan tambang terbesar yang beroperasi di Sangatta.[7] Selain itu, sektor perkebunan kelapa sawit, perikanan, kehutanan, dan UMKM turut menyumbang pertumbuhan ekonomi. Pemerintah juga mendorong peningkatan investasi di sektor pariwisata dan transportasi berbasis digital.[8] Referensi
|