James Richard "Rick" Perry (lahir 4 Maret 1950) adalah seorang politikus Amerika Serikat yang menjabat sebagai Menteri Energi Amerika Serikat ke-14 dari 2017 sampai 2019. Sebagai anggota Partai Republik, ia sebelumnya menjabat sebagai Gubernur Texaske-47 dari 2000 sampai 2015
Kontroversi
Momen 'Oops'
Saat ia menjadi calon presiden tahun 2012 di debat Partai Republik pada 9 November 2011, Rick Perry pernah berjanji untuk membubarkan tiga departemen saat ia terpilih sebagai Presiden AS pada tahun 2012. Ketiga departemen tersebut ialah Kamar Dagang Amerika Serikat, Departemen Pendidikan Amerika Serikat dan satu lagi yang ia tidak bisa namakan karena ia tidak ingat nama departemen tersebut yang menyebabkannya untuk mendeklarasikan "Saya tidak bisa. Yang ketiga itu, saya tidak bisa. Maaf. Oops".[3] Beberapa menit kemudian, ia menyatakan bahwa departemen ketiga yang akan ia bubarkan adalah Departemen Energi Amerika Serikat.[4] Surat kabar The Guardian menyatakan bahwa momen ini adalah momen yang sangat memalukan untuk kampanye presidennya.[5][6] Ironisnya, ia diangkat menjadi Menteri Energi Amerika Serikat oleh Donald Trump.[7][8]
Hak veto dan pengampunan
Pada tanggal 15 Agustus 2014, Perry didakwa oleh juri agung Travis County.[9] Dakwaan pertama dalam dakwaan tersebut adalah penyalahgunaan kapasitas resmi, yang sejak saat itu telah ditetapkan sebagai inkonstitusional,[10] karena mengancam akan memveto pendanaan sebesar $7,5 juta untuk Unit Integritas Publik, departemen jaksa penuntut umum negara bagian yang menangani korupsi publik. Dakwaan kedua, yang juga sejak saat itu telah ditetapkan sebagai inkonstitusional, adalah pemaksaan terhadap seorang pegawai negeri, karena meminta pengunduran diri Jaksa Wilayah Travis County Rosemary Lehmberg, seorang Demokrat, setelah ia dinyatakan bersalah karena mengemudi dalam keadaan mabuk dan dipenjara.[11][12][13]
Rick Perry mengaku tidak bersalah atas kedua dakwaan tersebut. Para pendukung Perry menyebut dakwaan tersebut memiliki motif politis dan partisan,[14] dan beberapa komentator yang mendukung Partai Demokrat, termasuk David Axelrod menyatakan bahwa dakwaan tersebut tidak memiliki bukti kuat.[15][16] Perry bebas dari seluruh dakwaan pada Februari 2016.[17] Pengadilan Banding Pidana Texas memutuskan bahwa pengadilan tidak dapat membatasi hak veto dan bahwa menuntut Perry atas tindakannya melanggar "ketentuan pemisahan kekuasaan dalam Konstitusi Texas" dan melanggar hak Perry yang tercantum dalam Amendemen Pertama untuk kebebasan berpendapat.[18]