Region Loreto
Loreto (pelafalan dalam bahasa Spanyol: [loˈɾeto]) adalah sebuah region di Peru yang memiliki luas wilayah 368.851 km² dan populasi 1.027.559 jiwa (2023) dengan ibu kotanya ialah Iquitos. Meliputi hampir sepertiga wilayah Peru, Loreto sejauh ini merupakan departemen terbesar di negara tersebut dan sedikit lebih kecil dari Jepang, dan region ini juga merupakan salah satu wilayah yang penduduknya paling jarang karena lokasinya yang terpencil di Hutan hujan Amazon. SejarahPemukim pertama di wilayah tersebut berkembang melalui lereng timur Andes. Banyak dari kelompok etnis yang menetap di lembah sungai Purús, Turúa, dan Yaraví, dan menerima nama yang berbeda dari garis keturunan mereka. Sulit untuk menentukan jumlah masyarakat adat di wilayah tersebut ketika penjelajah dan misionaris pertama dari Eropa tiba. Angka yang diberikan oleh para penulis sejarah menunjukkan bahwa dalam kontak pertama, sekitar 100.000 penduduk asli dibaptis. Sedangkan ketika Spanyol tiba, jumlah penduduk total hampir mencapai 300.000. Akan tetapi, kemudian penduduk asli tersebut terserang penyakit seperti cacar, malaria, dan demam kuning akibat kontak dengan orang Spanyol. Pada tanggal 12 Februari 1542, dan setelah pencarian selama beberapa bulan, penakluk Spanyol Francisco de Orellana menemukan Sungai Amazon, sebuah petualangan yang dimulai di Sierra.[1] ![]() Selama masa kolonial, para Yesuit dan Fransiskan menyebarkan agama dan mendirikan berbagai kota. Selama tahun-tahun ini, mereka berkontribusi dengan membuka rute perjalanan dan memperpendek jarak antara kelompok adat dan desa-desa kolonial. Ketika misi-misi tersebut runtuh, periode panjang pengabaian nasional terjadi, yang meliputi sebagian besar abad ke-19. Meskipun demikian, inilah masa ketika fondasi organisasi politik masa depan diletakkan. Selain itu, ini adalah awal dari pelayaran menggunakan kapal uap, masa kejayaan karet, dan imigrasi asing. Zaman Keemasan Iquitos dimulai pada akhir abad ke-19 dengan ledakan karet. Karena wilayah tersebut sangat kaya akan karet, dan karena harganya menjadi sangat mahal, wilayah tersebut berubah menjadi pusat perhatian dan ambisi di dunia. Periode ini berlangsung selama 25 tahun dan meninggalkan pembangunan besar setelah ledakan karet berlalu. Pada tahun 1853, Provinsi Litoral Loreto didirikan, yang terdiri dari departemen saat ini yaitu Ucayali, San Martín, dan sebagian wilayah Ekuador dan Kolombia.[2] Geografi
Wilayah Loreto yang luas dan terdiri dari sebagian hutan tinggi hingga rendah yang sebagian besar ditutupi dengan tumbuhan yang tebal. Region ini memiliki dataran banjir sungai yang luas, yang ditutupi oleh air hujan dan biasanya tergenang di musim panas. Di daerah banjir ini terdapat sektor-sektor yang ditinggikan dan disebut restingas yang selalu berada di atas air, bahkan pada saat terjadi pembengkakan terbesar. Ada banyak laguna yang dikenal sebagai cochas dan tipishcas, dikelilingi oleh daerah rawa dengan vegetasi rumput yang melimpah. Banyak sungai melintasi region Loreto, yang semuanya merupakan bagian dari sistem hidrografi Amazon, dan sebagian besar dari sungai-sungai tersebut dapat dilayari. Sungai utama yang melintasi wilayah tersebut adalah Amazon, salah satu sungai terpenting di dunia. Banyaknya kelokan yang selalu berubah dan terkadang membuat perjalanan menjadi sulit. Lebar antara tepian Sungai Amazon terkadang mencapai 4 km (2,5 mi). Sungai Yavari mengalir dari Peru hingga Brasil, Sungai Putumayo menjadi bagian perbatasan dengan Kolombia, Sungai Ucayali dan Marañón memasuki Loreto setelah melewati Pongo de Manseriche. IklimCuacanya hangat dan lembap dengan suhu rata-rata 17 °C (63 °F) hingga 20 °C (68 °F) selama bulan Juni dan Juli, dan suhu tertinggi 36 °C (97 °F) dari Desember hingga Maret. Sedangkan tingkat kelembapan rata-rata adalah 84%, dengan hujan lebat sepanjang tahun. DemografiLoreto adalah rumah bagi banyak masyarakat adat Amazon seperti Amahuaca dan Urarina.[3] Berdasarkan Sensus Peru 2017, 82% penduduk mengidentifikasi diri sebagai Mestizo, 11,4% mengidentifikasi diri sebagai suku lain (kebanyakan suku Amazon), 2,9% mengidentifikasi diri sebagai Afro-Peru, 2% mengidentifikasi diri sebagai Kulit Putih, dan 1,5% mengidentifikasi diri sebagai Quechua.[4] BahasaMenurut Sensus Peru tahun 2007, bahasa ibu sebagian besar penduduk adalah Spanyol (92,51%). Tabel berikut menunjukkan bahasa ibu penduduk Region Loreto menurut provinsi:[5]
Suku Bangsa Referensi
Pranala luar
|