Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Ranu Darungan

Ranu Darungan
Ranu Darungan yang dikelilingi hutan
LetakTaman Nasional Bromo Tengger Semeru, Lumajang, Jawa Timur, Indonesia
Jenis perairanVulkanik
Terletak di negaraIndonesia
Area permukaan[convert: nomor tidak sah]
Ketinggian permukaan830 m (2.700 ft)
Peta
Peta
Referensi[1]

Ranu Darungan atau disebut juga Ranu Linggo Rekisi adalah sebuah danau vulkanik (maar) yang terletak di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur, Indonesia. Danau ini terletak pada ketinggian sekitar 830 m dpl. di lereng selatan Gunung Semeru, dan termasuk ke dalam wilayah Dusun Darungan, Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Memiliki keanekaragaman jenis hayati yang tinggi, kini area Ranu Darungan dan sekitarnya telah dijadikan sebagai lokasi wisata minat khusus dengan keberadaan Taman Anggrek (Orchidarium) Darungan dan jalur pengamatan anggrek dan burung (birdwatching).

Geologi

Ranu Darungan merupakan sebuah danau vulkanik, bagian dari G. Semeru.[2] Di lingkungan kompleks pegunungan vulkanik Tengger-Semeru, khususnya di kawasan TNBTS, terdapat enam buah danau vulkanis (maar, ranu) yang tersebar terpencar-pencar di area tersebut, yakni Ranu Pani, Ranu Regulo, Ranu Kumbolo, Ranu Darungan dan Ranu Pakis atau Ranu Kuning,[2][3]:38, 41 serta Ranu Tompe yang ditemukan belakangan.[4][5] Kompleks vulkanik ini diperkirakan terbangun selama kala Oligosen hingga Miosen.[3]:36

Ragamhayati

Kawasan Ranu Darungan memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Beraneka jenis anggrek hidup di tanah dan pepohonan hutan di sekitar Ranu Darungan; tercatat setidaknya 25 spesies anggrek terestrial dari 17 marga dengan dominasi tiga spesies yaitu Calanthe triplicata, Corybas pictus, dan Corymborkis veratifolia. Sementara anggrek epifit ditemukan sebanyak 18 spesies dari 10 marga dengan dominasi sejenis Appendicula, dan jenis-jenis Eria seperti E. monostachya dan E. multiflora. Ditemukan pula satu spesies anggrek saprofit yaitu Cystorchis aphylla.[6]

Penelitian yang lain mendapatkan sebanyak 52 spesies anggrek epifit dari 21 marga, dengan kelimpahan jenis berturut-turut dari yang tertinggi E. monostachya, Thrixspermum pensile, E. verruculosa, Bulbophyllum biflorum, B. ecornutum, dan E. lamonganensis.[7]

Kawasan ini pun kaya akan jenis-jenis burung. Penelitian yang dilakukan pada 2019 mendapatkan 67 spesies burung dari 34 suku dan 14 bangsa; yang merupakan sepertiga dari total jumlah spesies burung yang tercatat dari TNBTS. Dari temuan itu, sebanyak 20 suku termasuk bangsa burung petengger (Passeriformes); sementara suku yang terbanyak spesiesnya di area adalah familia Muscicapidae, yang diwakili oleh 14 spp.[8]

Dalam pada itu jenis ragamhayati yang lain yang pernah diteliti di lingkungan Ranu Darungan, di antaranya adalah terna atau herba tumbuhan bawah, herpetofauna, dan juga artropoda tanah.[9] [10] [11] [12] [13]

Wisata minat khusus

Mempertimbangkan kekayaan jenis-jenis hayati tersebut, pengelola TNBTS dan Ditjen PHKA pada tahun 2022 menetapkan area Ranu Darungan dan sekitarnya sebagai lokasi wisata minat khusus, yakni dengan membangun Taman Anggrek (Orchidarium) Darungan dan jalur-jalur pengamatan anggrek dan burung di wilayah Resort Darungan TNBTS. Orchidarium seluas 2.800 m² tersebut dimaksudkan sebagai sarana konservasi jenis-jenis anggrek sekaligus menyediakan sarana penelitian untuk mengembangkan pengetahuan tentang anggrek, khususnya yang hidup di kawasan TNBTS. Sementara itu di luar area Orchidarium, tersedia tiga jalur yang melintasi hutan untuk kegiatan pengamatan anggrek di alam; jalur yang sama dapat pula dimanfaatkan untuk melakukan pengamatan jenis-jenis burung (birdwatching) di lokasi.[5][14]

Catatan kaki

  1. ^ "TNBTS". Bromo Tengger Semeru. Diakses tanggal 30/vi/2025.
  2. ^ a b Global Volcanism Program: Semeru, synonyms and subfeatures. Diakses pada 30/vi/2025
  3. ^ a b Solikhin, A (2015). Geology, tectonics and post-2001 eruptive activity interpreted from high-spatial resolution satellite imagery : the case study of Merapi and Semeru volcanoes, Indonesia. Earth Sciences. Université Blaise Pascal - Clermont-Ferrand II, 2015. English. NNT : 2015CLF22559. tel-01555688. URL: https://theses.hal.science/tel-01555688v1
  4. ^ Tempo.co: Ranu Tompe, Danau Para Lelembut; artikel 28 November 2013, 12.47 WIB. Diakses tgl. 28/vi/2025.
  5. ^ a b Tempo.co: Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Resmikan Pembukaan Orchidarium Ranu Darungan. Artikel pada 26 Maret 2022, 06.06 WIB; diakses tgl. 30/vi/2024.
  6. ^ Nisa, RK; Wisanti; EK Putri; S. Kuntjoro; T. Artaka (2021). "Keanekaragaman spesies anggrek di Ranu Darungan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru." LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi, Vol 10 No 1 (2021): 1-9. DOI: https://doi.org/10.26740/lenterabio.v10n1.p1-9
  7. ^ Prawito, H; S Pratamaningtyas; YA Nugroho; T. Artaka (2021). "Keanekaragaman jenis anggrek hutan (epifit) di Resort PTN Ranu Darungan, ... Taman Nasional Bromo Tengger Semeru." Agrika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, Vol 17 No 2 (November 2023): 308-320. DOI: https://doi.org/10.31328/ja.v17i2.5161
  8. ^ Herdiawan, B; R Ambarwati; T. Artaka (2020). "Bird diversity of resort Ranu Darungan, Bromo Tengger Semeru National Park, Indonesia." Eco. Env. & Cons. 26 (April Suppl. Issue, 2020): S111-S116.
  9. ^ Dina, LF; MA Hasyim; KN Prasetya (2022). "Keanekaragaman tumbuhan herba di Zona Pemanfaatan Kawasan Ranu Darungan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Kabupaten Lumajang Jawa Timur." Borneo Journal of Biotropical Research and Nature Technology, Vol 1 No 1 (2022): 29-36. DOI: https://doi.org/10.52850/borneo.v1i1.7373
  10. ^ Arroyyan, AN; MR Idrus; MF Aliffudin (2020). "Keanekaragaman herpetofauna di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Kabupaten Lumajang Jawa Timur." Prosiding Seminar Nasional Biologi di Era Pandemi COVID-19, Vol 6 No 1 (Okt 2020): 263–269. DOI: https://doi.org/10.24252/psb.v6i1.15862
  11. ^ Hanifa, BF; Q Aini; MA Hasyim; L Septiadi (2024). "Herpetofauna in Ranu Darungan and Blok Ireng-Ireng, Bromo Tengger Semeru National Park: Before-after the COVID-19 and eruption." Jurnal Sylva Lestari, Vol 12(1): 191-202 (January 2024). DOI: https://doi.org/10.23960/jsl.v12i1.819
  12. ^ Indra, RIN; S Bahri; AR Mohammad; AE Nurmansyah (2025). "Identifikasi/inventarisasi jenis herpetofauna di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Kabupaten Lumajang Jawa Timur." Inovasi Pendidikan Nusantara, Vol 6 No 1 (2025): 491-510.
  13. ^ Hasyim, MA (2022). Struktur komunitas arthropoda tanah di Ranu Darungan dan Blok Ireng-Ireng di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Kabupaten Lumajang pasca erupsi Semeru 2021. Laporan penelitian. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Malang.
  14. ^ Indonesia.go.id: Surga Kecil di Ranu Darungan. Artikel pada Kamis, 25 Januari 2024, 08:40 WIB; diakses tgl. 30/vi/2024.

8°11′26.1″S 112°55′38.0″E / 8.190583°S 112.927222°E / -8.190583; 112.927222

Kembali kehalaman sebelumnya