Raja Bayern
![]() Raja Bayern (bahasa Jerman: König von Bayern) adalah gelar yang disandang oleh para penguasa Bayern dari Wangsa Wittelsbach di negara Kerajaan Bayern dari tahun 1805 hingga 1918, ketika kerajaan tersebut dibubarkan. Ini adalah kali kedua Bayern berbentuk kerajaan, hampir seribu tahun setelah kerajaan Bayern Karoling yang berusia pendek. SejarahMenurut ketentuan Perjanjian Pressburg yang disepakati pada tanggal 26 Desember 1805 antara Kaisar Prancis Napoleon dan Kaisar Romawi Suci Franz II, beberapa kepangeranan yang bersekutu dengan Napoleon naik status menjadi kerajaan. Salah satu yang paling gigih adalah pangeran-pemilih dari Bayern, yaitu Maximilian IV Joseph, dan pada tanggal 1 Januari 1806, ia secara resmi menggunakan gelar Raja Maximilian I Joseph dari Bayern. Ia adalah anggota dari Pfalz-Birkenfeld-Zweibrücken, cabang dari Wangsa Wittelsbach. Para penerus Maximilian menentang nasionalisme Jerman, dan Bayern menjadi pelindung untuk negara-negara kecil yang para pemimpinnya merasa terancam dengan Prusia atau Austria di Konfederasi Jerman. Hubungan agama dan bahasa Jerman Hulu membuat negara ini lebih dekat dengan Austria hingga kekalahan mereka dalam Perang Austria–Prusia. Raja Ludwig II menjalin aliansi dengan Prusia pada tanggal 22 Agustus 1866, secara efektif menghapuskan kemerdekaan Bayern. Dengan perjanjian tanggal 23 November 1870, Bayern disatukan ke dalam Kekaisaran Jerman yang baru, tetapi diizinkan tingkat penentuan nasib sendiri yang relatif besar. Raja-raja Bayern melestarikan gelar mereka, mempertahankan korps diplomatik dan militer yang berbeda. Ketika Kekaisaran Jerman dibubarkan pada bulan November 1918 seusai Perang Dunia I, raja Bayern yang terakhir, Ludwig III, digulingkan. Referensi |