Efek samping pada penggunaan jangka pendek seperti mual dan perasaan lelah. Efek samping yang lebih berat seperti masalah kejiwaan, yang mungkin terjadi pada sekitar 5% dari orang yang menggunakan.[3] Efek samping yang umum terjadi pada penggunaan jangka panjang antara alain osteoporosis, rasa letih, infeksi jamur, dan memar. Walau obat ini aman digunakan di masa akhir kehamilan dalam jangka pendek, obat ini cukup berisiko untuk digunakan di masa awal kehamilan dengan penggunaan jangka panjang.[4] Obat ini merupakan glukokortikoid yang terbuat dari hidrokortison (kortisol).
Suspensi tetes mata Prednisolon asetat digunakan untuk mengurangi pembengkakan, kemerahan, gatal, dan reaksi alergi yang mempengaruhi mata.[16][17] Obat ini telah dijadikan pilihan pengobatan untuk keratitis bakteri.[18]
Prednisolon juga dapat digunakan untuk reaksi alergi, mulai dari alergi musiman sampai reaksi alergi obat.[19]
Prednisolon dalam dosis yang lebih rendah dapat digunakan dalam kasus-kasus kekurangan hormon adrenal primer (penyakit Addison).[21][22]
Kortikosteroid menghambat respon inflamasi pada berbagai agen dan diduga dapat menunda atau memperlambat penyembuhan.[23] Kortikosteroid menghambat edema, endapan fibrin, dilatasi kapiler, migrasi leukosit, proliferasi kapiler, proliferasi fibroblas, deposisi kolagen, dan pembentukan bekas luka dengan peradangan.[24]
Efek samping
Ada beberapa efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan prednisolon:
Nafsu makan meningkat, meningkatkan berat badan, mual dan malaise
Efek Dermatologis seperti kemerahan pada wajah, memar/perubahan warna kulit, gangguan penyembuhan luka, penipisan kulit, ruam kulit, meningkatnya cairan dan pertumbuhan rambut tidak normal
Hiperglikemia; pasien dengan diabetes mungkin perlu peningkatan insulin atau terapi diabetes
Kelainan menstruasi
Kurangnya respon terhadap hormon, terutama saat kasus seperti operasi atau penyakit
Perubahan elektrolit: kenaikan tekanan darah, peningkatan natrium dan penurunan kalium, menyebabkan alkalosis
GI sistem efek: pembengkakan lapisan perut, secara reversibel peningkatan enzim hati dan risiko sakit maag
Kelainan otot dan tulang, seperti kelemahan otot/ kehilangan otot, osteoporosis, fraktur tulang panjang, tendon pecah dan patah tulang belakang
Efek neurologis, termasuk gerakan involunter (kejang-kejang), sakit kepala dan vertigo
Gangguan perilaku
Perforasi pada dinding hidung dan perforasi usus merupakan efek samping yang membatasi penggunaan steroid dalam beberapa kondisi patologis.[25][26]
Pemberhentian penggunaan prednisolon setelah jangka panjang atau dosis tinggi dapat menyebabkan insufisiensi adrenal.
Kehamilan dan menyusui
Meskipun tidak ada penelitian dengan subjek manusia secara mendalam mengenai penggunaan prednisolon pada wanita hamil, penelitian pada beberapa hewan menunjukkan bahwa prednisolon dapat menyebabkan cacat lahir, termasuk meningkatkan kemungkinan terjadinya bibir sumbing. Prednisolon dapat digunakan pada wanita hamil bila manfaatnya lebih besar daripada risiko yang ditimbulkan. Anak yang lahir dari ibu yang menggunakan prednisolon selama kehamilan harus dipantau gangguan fungsi adrenalnya.
Prednisolon ditemukan dalam air susu ibu dari ibu yang mengonsumsi prednisolon.[27]
Farmakologi
Sebagai glukokortikoid, struktur lipofilik prednisolon memungkinkan untuk memudahkan melewati membran sel kemudian mengikat masing-masing reseptor glukokortikoid (GCR) yang terletak di sitoplasma. Setelah berikatan, pembentukan kompleks GC/GCR menyebabkan disosiasi dari pendamping protein dari reseptor glukokortikoid dan mengaktifkan kompleks GC/GCR kompleks bertranslokasi di dalam nukleus. Proses ini terjadi selama 20 menit dari proses pengikatan. Di dalam nukleus, homodimer kompleks GC/GCR berikatan dengan tempat berikatan di DNA yang spesifik yang dikenal sebagai glucocorticoid response element (GREs) yang mengakibatkan ekspresi gen atau penghambatan. Ikatan kompleks dengan GRE positif akan menyebabkan sintesis protein anti-inflamasi, sementara apabila berikatan dengan GRE negatif akan memblok transkripsi dari gen inflamasi.[28]
Sifat kimia
Prednisolon adalah sintetis pregnane kortikosteroid dan turunan dari kortisol (hidrokortison) dan juga dikenal sebagai δ1-kortisol, δ1-hidrokortison, 1,2-dehydrocortisol, atau 1,2-dehydrohydrocortisone, serta 11β,17α,21-trihydroxypregna-1,4-diena-3,20-dione.[29][30]
Tablet terdisintegrasi cepat Prednisolon natrium fosfat (Orapred)[32]
Dalam olahraga
Prednisolon dilarang dipergunakan selama kompetisi, sesuai dengan peraturan dari WADA.[33] Obat dapat digunakan dalam kompetisi dengan kondisi tertentu, sesuai dengan peraturan WADA. Penggunaan prednisolon secara lokal atau topikal selama kompetisi dan di luar kompetisi tidak diatur secara tertulis.
Penggunaan pada Hewan
Prednisolon digunakan dalam pengobatan inflamasi dan kondisi alergi pada kucing dan anjing.
^Cervin A, Andersson M. "Intranasal steroids and septum perforation--an overlooked complication? A description of the course of events and a discussion of the causes". Rhinology. 36: 128–32. PMID9830677.