Film dokumenter ini melakukan pemutaran perdana internasionalnya di Festival Film Sundance 2024, di mana ia memenangkan Penghargaan Grand Jury untuk Kompetisi Dokumenter Amerika Serikat. Pada Academy Awards ke-97, film ini dinominasikan untuk kategori Film Dokumenter Panjang Terbaik.
Sinopsis
Porcelain War mengikuti kisah Slava Leontyev, Anya Stasenko, dan Andrey Stefanov selama perang di Ukraina. Ketiganya bergabung dalam pertahanan Ukraina,[6] dan Slava bekerja sebagai pelatih senapan mesin. Meskipun perang terus berlangsung, Slava dan Anya tetap menciptakan patung porselen sebagai bentuk perlawanan terhadap perang.[7] Film ini menekankan peran seni di tengah konflik serta kebanggaan nasional.[8]
Musik tema film ini menampilkan musik dari band tradisional Ukraina DakhaBrakha, yang memberikan seluruh diskografinya untuk film ini, termasuk adegan penampilan langsung mereka yang ditayangkan saat kredit akhir.
Rekaman dalam Porcelain War menampilkan lanskap Ukraina serta puing-puing akibat serangan misil perang.[6]
Produksi
Rekaman perang dalam Porcelain War diambil menggunakan kamera aksi GoPro dan pesawat nirawak.[8] Film ini juga menampilkan adegan animasi gambar tangan dan CGI yang dikerjakan oleh perusahaan Polandia, BluBlu Studios.
Rilis
Film ini memenangkan Grand Jury Prize untuk kategori dokumenter AS di Festival Film Sundance 2024.[9] Bellomo, yang membuat film tersebut bersama Leontyev, menjelaskan bahwa film tersebut menerima penghargaan "karena keberanian rakyat Ukraina".[10] Film ini juga disponsori oleh Utah Film Center.[6] Pada bulan Agustus 2024, Picturehouse memperoleh hak distribusi untuk film tersebut.[11]
Penerimaan
Film ini mendapat pujian luas dari para kritikus. Porcelain War meraih rating 95% di Rotten Tomatoes berdasarkan 43 ulasan, dengan konsensus kritikus situs tersebut berbunyi, "Porcelain War menyajikan rekaman memilukan dari garis depan konflik yang mengerikan, sekaligus menghargai kreativitas yang tetap tumbuh di tengah kekacauan, menghasilkan pernyataan humanistik yang mendalam tentang ketangguhan".[12] Menulis untuk Los Angeles Times, kritikus Robert Abele menggambarkan Porcelain War sebagai "sebuah dokumenter yang luar biasa dan menggugah".[13]
Film ini dinominasikan untuk kategori Film Dokumenter Panjang Terbaik pada Academy Awards ke-97.[14]