Pete Hegseth
Peter Brian Hegseth (lahir 6 Juni 1980) adalah seorang pembawa acara berita Amerika Serikat untuk Fox News. Pada 2024, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menunjuknya menjadi Menteri Pertahanan Amerika Serikat. Hegseth merupakan salah satu pembawa acara di FOX & Friends Weekend dan beberapa serial di Fox Nation. Dia juga memiliki rekam jejak di bidang militer. Hegseth adalah veteran Angkatan Darat di Irak, Afghanistan, dan Teluk Guantanamo. Hegseth juga pernah menerima dua Bintang Perunggu dan Lencana Prajurit Infanteri Tempur. Hegseth juga menjadi advokat bagi para veteran AS yang dituduh melakukan kejahatan perang. Dia pernah meminta Trump, pada masa kepresidenan sebelumnya, untuk mengampuni beberapa orang di angkatan bersenjata. Salah satu kasus yang Hegseth tangani dan menjadi sorotan yakni pensiunan Angkatan Laut Eddie Gallagher. Berkat dia, veteran itu bebas dari tuduhan kejahatan perang dan tuduhan ringan karena amnesti Trump. Rekam jejak militer itu membuat Hegseth membawakan program di Fox dengan analisis yang mendalam.[1] Menteri PertahananNominasi dan konfirmasiPada 12 November 2024, Presiden AS terpilih Donald Trump mengumumkan bahwa Hegseth akan menjadi calon Menteri Pertahanan Amerika Serikat pada masa jabatan keduanya[2] setelah calon sebelumnya, Senator AS dari Arkansas Tom Cotton menyatakan bahwa ia tidak akan menjabat sebagai Menteri Pertahanan.[3] Pasca pengumuman dari Donald Trump, Hegseth mengundurkan diri dari Fox News Channel.[4] Nominasi Hegseth dipandang oleh pengamat politik sebagai langkah politik Trump yang ingin mengendalikan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat dengan menunjuk seorang yang loyal kepadanya,[5] dan pangkat militernya yang rendah dan tidak punya pengalaman di Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengejutkan banyak pihak.[6][7] Menurut Vanity Fair, tim transisi Trump mengetahui bahwa Hegseth adalah seorang tersangka kasus pemerkosaan di Monterey, California 7 tahun sebelum nominasinya;[8] The Washington Post melaporkan bahwa pejabat senior terganggu dengan berita tersebut dan berusaha untuk menyarankan Trump untuk membatalkan percalonan Hegseth. Namun, Trump tetap membela Hegseth.[9] Dalam upaya mempertahankan percalonannya, Hegseth mulai berkampanye pada bulan itu. Menurut The New York Times, penasehat yang dekat dengan Donald Trump tetap menyarankan agar Trump kalau tidak bisa mencabut percalonan Hegseth, setidaknya menjauh darinya agar tidak menuai kritikan dari para Senator yang "bandel" sementara ia tidak bisa mendapatkan sokongan dari Ron DeSantis. New York Times juga melaporkan bahwa wakil presiden terpilih JD Vance juga memimpin segelintir kader dan simpatisan Partai Republik, termasuk putra sulung Trump Donald Trump Jr., mantan ajudan Trump Steve Bannon, dan wartawan Breitbart News Matt Boyle.[10] Hegseth menuai kontroversi saat rapat konfirmasinya, dimana Senator Tammy Duckworth mencecar Pete Hegseth karena tidak bisa menyebut salah satu negara ASEAN dan perjanjian militer apakah yang ditandatangani bersama dengan negara bersangkutan. Hegseth menjawab bahwa ia mengetahui bahwa Amerika Serikat memiliki perjanjian sekutu dengan Jepang, Korea Selatan dan Australia namun ia tetap dicecar oleh Duckworth karena jawaban Hegseth dianggap melenceng.[11] Pada 24 Januari 2025, Hegseth secara resmi dikonfirmasi oleh Senat Amerika Serikat sebanyak 51-50 suara. Setiap Senator Republikan kecuali Lisa Murkowski, Susan Collins dan Mitch McConnell memilih untuk mengonfirmasinya, sementara seluruh Senator Demokrat menolak percalonannya, menyebabkan hasil konfirmasi menjadi 50-50. Karena hasil seri, Wakil Presiden JD Vance memberi suara penentu untuk mengonfirmasi Hegseth. Konfirmasinya hampir terancam gagal saat Senator Thom Tillis menyatakan kepada Ketua Mayoritas John Thune bahwa ia menolak mengonfirmasi Hegseth karena kasus pemerkosaannya. Tillis kemudian dibujuk oleh JD Vance untuk mengubah sikapnya, dan tidak lama sebelum pemunggutan suara Tillis di Twitter mencuitkan dukungannya kepada Hegseth.[12] Konfirmasi Hegseth adalah konfirmasi kedua dalam sejarah Amerika Serikat dimana hasil suara konfirmasi ditentukan oleh Wakil Presiden Amerika Serikat setelah konfirmasi Betsy DeVos sebagai Menteri Pendidikan Amerika Serikat; Trump mencalonkan DeVos namun ditolak oleh Murkowski dan Collins namun diloloskan oleh Wakil Presiden Mike Pence pada 2017.[13] Pada hari berikutnya, Hegseth mengambil sumpah jabatan.[14] Masa jabatanTidak lama setelah mengambil jabatan, Hegseth mencabut izin keamanan dan detail Jenderal Mark Milley, mantan Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat dan Kepala Staf Angkatan Darat Amerika Serikat yang kemudian menjadi kritikus Trump, dan memerintah penyelidikan terhadap Mark Milley selama menjabat sebagai Kepala Staf Gabungan. Ia mengganti ulang nama Fort Liberty kembali menjadi Fort Bragg, yang nama sebelumnya dipakai untuk mengenang Braxton Bragg, jenderal Konfederasi Amerika selama Perang Saudara Amerika. Nama Bragg kali ini dikaitkan dengan Roland L. Bragg, seorang tentara Amerika yang mengabdi pada masa Perang Dunia II sebagai tentara terjun payung.[15] Di Markas NATO saat menghadiri pertemuan dengan Grup Kontak Pertahanan Ukraina di Brussel, Hegseth menolak mendukung keanggotaan Ukraina dalam NATO dan menyatakan bahwa persyaratan Ukraina bahwa Rusia harus mengembalikan wilayah rebutan dari Ukraina sebelum negosiasi perdamaian adalah persyaratan "tidak realistis".[16] Perbandingan Kontroversial di Dialog Shangri-LaPada bulan Mei 2025, dalam Dialog Shangri-La yang diselenggarakan oleh IISS di Singapura, Hegseth memicu reaksi keras setelah membandingkan Presiden saat ini, Donald Trump, dengan mendiang Perdana Menteri Pendiri Singapura, Lee Kuan Yew. Dalam pidatonya, Hegseth menggambarkan keduanya sebagai "tokoh bersejarah" yang kepemimpinannya menekankan kepentingan nasional dan akal sehat. Ia memuji visi strategis jangka panjang Lee serta kepemimpinannya yang transformatif, sembari menarik kesamaan dengan pendekatan politik Trump. Pernyataan tersebut memicu kritik keras di media sosial Singapura, di mana banyak pengguna menolak perbandingan tersebut.[17][18][19] Penghargaan
Referensi
|