Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Pertamina Gas

PT Pertamina Gas
Nama sebelumnya
PT Pertagas (2007-2008)
Jenis perusahaan
Perseroan terbatas
IndustriMinyak dan gas
Didirikan23 Februari 2007; 18 tahun lalu (2007-02-23)
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Wiko Migantoro[1]
(Direktur Utama)
Gigih Prakoso[2]
(Komisaris Utama)
JasaPengangkutan, transmisi, pemrosesan, penyimpanan, dan perdagangan LNG, LPG, CNG, dan minyak bumi
PendapatanUS$ 730,236 juta (2019)[3]
US$ 148,830 juta (2019)[3]
Total asetUS$ 31,665 miliar (2019)[3]
Total ekuitasUS$ 2,065 miliar (2019)[3]
PemilikPertamina Gas Negara (51%)
Pertamina (48,99%)
Pertamina Pedeve (0,01%)
Karyawan
403 (2019)[3]
Anak usahaPT Perta-Samtan Gas
PT Pertagas Niaga
PT Perta Daya Gas
PT Perta Arun Gas
Situs webwww.pertagas.pertamina.com

PT Pertamina Gas atau biasa disingkat menjadi Pertagas, adalah anak usaha dari PGN yang berbisnis di bidang transportasi, niaga, pemrosesan gas alam serta transportasi minyak bumi melalui pipa.

Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga tahun 2022, perusahaan ini memiliki tujuh kantor area, yakni di Pangkalan Brandan, Sumatera Utara (Northern Sumatera Area), Palembang, Sumatera Selatan (Southern Sumatera Area dan Central Sumatera Area), Dumai beserta Rokan, Riau, Bekasi, Jawa Barat (Western Java Area), Kota Surabaya, Jawa Timur (Eastern Java Area), dan Bontang, Kalimantan Timur.[3][4]

Sejarah

Perusahaan ini didirikan sebagai tindak lanjut atas terbitnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 yang mewajibkan pemisahan antara bisnis hulu migas dengan bisnis hilir migas. Perusahaan ini kemudian didirikan oleh Pertamina pada tahun 2007 dengan nama PT Pertagas, untuk menjalankan bisnis perdagangan, transportasi, dan pemrosesan gas alam yang sebelumnya ditangani sendiri oleh Pertamina. Pada tahun 2008, nama dari perusahaan ini diubah menjadi seperti sekarang.

Pada tahun 2010, perusahaan ini mendirikan PT Pertagas Niaga untuk menangani bisnis perdagangan gas alam. Setahun kemudian, nama dari PT E1- Pertagas diubah menjadi PT Perta Samtan Gas. Pada tahun 2012, perusahaan ini mendirikan PT Perta Arun Gas dan PT Perta Daya Gas masing-masing untuk memenuhi kebutuhan LNG di Pulau Sumatera bagian utara dan Indonesia bagian timur. Pada tahun 2013, perusahaan ini mulai membangun jalur pipa gas Arun-Belawan. Setahun kemudian, perusahaan ini mulai menguji coba pengaliran gas pada jalur pipa gas Arun-Belawan.

Pada tahun 2015, perusahaan ini mulai mengoperasikan terminal penerimaan & regasifikasi LNG di Arun, serta berekspansi ke bisnis ketenagalistrikan. Pada bulan Januari 2015, perusahaan ini mulai membangun jalur pipa gas Porong-Grati.[5] Pada tahun 2016, perusahaan ini mulai menguji coba pengaliran gas pada jalur pipa gas Muara KarangMuara Tawar dan Porong-Grati. Pada tahun 2017, perusahaan ini mulai membangun jalur pipa gas Grissik-Pusri, serta mulai membangun jalur pipa gas Duri-Dumai melalui kerja sama dengan PGN. Perusahaan ini juga mulai menguji coba pengaliran gas pada jalur pipa gas Semare.

Pada tahun 2018, perusahaan ini mulai menguji coba pengaliran gas pada jalur pipa gas PKG Looping dan jalur pipa gas Porong-Grati. Perusahaan ini juga mulai mengoperasikan jalur pipa gas Grissik-Pusri secara penuh. Pada bulan Desember 2018, Pertamina resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke PGN, sebagai bagian dari upaya untuk membentuk subholding gas di lingkungan Pertamina. Pada tahun 2019, perusahaan ini mulai mengoperasikan jalur pipa gas Duri-Dumai secara penuh dan mulai membangun jalur pipa gas distribusi Kuala Tanjung.[3][4] Pada bulan April 2022, perusahaan ini meneken nota kesepahaman dengan PT Jababeka Infrastruktur untuk bersama-sama mengkaji kemungkinan penyediaan pasokan dan infrastruktur gas bumi di Kawasan Industri Jababeka.[6]

Pada bulan Oktober 2024, Pertamina Patra Niaga resmi menunjuk perusahaan ini untuk membangun jalur pipa minyak Cikampek-Plumpang.[7]

Referensi

  1. ^ "Dewan Direksi". Jakarta: PT Pertamina (Persero). Diakses tanggal 21 Desember 2021.
  2. ^ "Dewan Direksi". Jakarta: PT Pertamina (Persero). Diakses tanggal 21 Desember 2021.
  3. ^ a b c d e f g Laporan Tahunan 2019 (PDF) (Report). Jakarta: PT Pertamina (Persero). Diakses tanggal 21 Desember 2021.
  4. ^ a b "Tentang Perusahaan". PT Pertamina Gas. Diakses tanggal 21 Desember 2021.
  5. ^ "Pertamina Bangun Pipa Gas Porong-Grati 56 Km, Rampung Kuartal III-2015". Detikcom. 19 Januari 2015. Diakses tanggal 9 Agustus 2025.
  6. ^ Agung, Filemon (21 April 2022). "Pertagas akan Pasok Gas Bumi ke Kawasan Industri Jababeka". Kontan. Diakses tanggal 13 Mei 2022.
  7. ^ Yunianto, Faisal (8 Oktober 2024). "Pertagas-Pertamina Patra Niaga bangun pipa BBM Cikampek-Plumpang". LKBN Antara. Diakses tanggal 9 Agustus 2025.


Kembali kehalaman sebelumnya