Persengketaan hormon daging sapiPersengketaan hormon daging sapi merupakan salah satu kontroversi di bidang agrikultur yang paling sulit untuk diselesaikan semenjak pendirian Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).[1] Sengketa ini kadang-kadang disebut "perang daging sapi" oleh media,[2] tetapi tidak sama dengan "perang daging sapi" antara Britania Raya dengan Uni Eropa terkait dengan permasalahan penyakit sapi gila. Pada tahun 1989, Uni Eropa melarang impor daging sapi yang mengandung hormon pertumbuhan buatan, tetapi hormon-hormon tersebut diizinkan di Amerika Serikat. Pada awalnya, pelarangan ini mencakup enam jenis hormon, tetapi pada tahun 2003 diubah menjadi pelarangan permanen satu hormon —estradiol-17β — sementara lima hormon lainnya dilarang untuk sementara waktu.[3] Aturan WTO mengizinkan pelarangan tersebut asalkan yang melarang menunjukkan bukti ilmiah bahwa pelarangan tersebut merupakan tindakan untuk menjamin kesehatan dan keamanan. Kanada dan Amerika Serikat menentang pelarangan ini dan membawa kasusnya ke Badan Penyelesaian Sengketa WTO. Pada tahun 1997, Panel WTO memutuskan bahwa pelarangan ini tidak sesuai dengan hukum WTO.[4][5] Keputusan ini ditegaskan kembali oleh Appellate Body pada tanggal 13 Februari 1998:
Pada tanggal 12 Juli 1999, seorang arbitrator yang diangkat oleh Badan Penyelesaian Sengketa WTO mengizinkan penetapan tarif balasan sebesar $ 116,8 juta terhadap Uni Eropa.[6] Catatan kaki
|