Periode Istimewa
Periode Istimewa (bahasa Spanyol: Período especial), bernama resmi Periode Istimewa pada Masa Damai (Período especial en tiempos de paz), adalah periode perluasan krisis ekonomi di Kuba yang dimulai pada 1991[1] utamanya karena pembubaran Uni Soviet dan Comecon. Tekanan ekonomi Periode Istimewa berada pada masa terberatnya pada awal sampai pertengahan 1990-an. Kondisi ini mulai membaik saat menjelang akhir dasawarsa tersebut, kala Venezuela pimpinan Hugo Chávez menjadikan Kuba sebagai sekutu diplomatik dan mitra dagang utama Kuba, dan secara khusus setelah tahun 2000 kala hubungan Kuba dengan Rusia menghangat, dengan ditunjang kebijakan di bawah kepemimpinan Vladimir Putin. Kelangkaan pada Periode Istimewa meliputi kekurangan ekstrem jatah pangan pembagian pada harga yang disubsidi oleh negara, penipisan energi yang besar, dan penyusutan ekonomi yang awalnya terlalu bergantung pada impor-impor dari Uni Soviet.[2] Periode tersebut secara radikal mengubah masyarakat dan ekonomi Kuba, karena kondisi ini memaksa kembalinya pertanian organik menyingkirkan industrialisasi, pengurangan pemakaian kendaraan bermesin, dan memburuknya kondisi industri, kesehatan dan proporsi diet di seluruh negeri. Orang-orang terpaksa hidup tanpa banyak barang dan jasa yang awalnya tersedia pada permulaan abad ke-20. Kondisi terakhirKekecewaan publik terhadap kondisi ekonomi mendorong pemerintah Kuba untuk membangkitkan kembali antusiasme rakyat terhadap sosialisme. Upaya revitalisasi ideologis ini dimulai setelah kembalinya Elián González, karena kepulangan Elián dipandang sebagai keberhasilan diplomatik besar setelah bertahun-tahun mengalami krisis dan kemunduran internal. Castro mengumumkan sebuah "Pertempuran Gagasan" yang bertujuan menekankan pengembangan manusia, mengesampingkan pertumbuhan ekonomi, dan kembali ke semangat ideologis tahun 1960-an. Hal ini berarti penekanan pada pendidikan, layanan kesehatan, perencanaan ekonomi terpusat, dan mobilisasi massa penduduk.[3][4] Pengaruh terhadap budaya![]() Perubahan ideologis selama Periode Khusus membawa dampak pada masyarakat dan budaya Kuba, tidak hanya pada negara itu sendiri. Tinjauan menyeluruh mengenai dampak-dampak ini dalam hal ideologi, seni, dan budaya populer dapat ditemukan dalam buku karya Ariana Hernandez-Reguant berjudul Cuba in the Special Period. Sebagai akibat dari meningkatnya perjalanan dan pariwisata, budaya populer berkembang dengan cara-cara baru. Lisa Knauer, dalam volume tersebut, menggambarkan sirkulasi rumba antara New York dan Havana serta pengaruh timbal balik di antara keduanya. Antonio Eligio Tonel telah menjelaskan jaringan seni kontemporer yang membentuk pasar seni Kuba, dan Esther Whitfield menjelaskan saluran-saluran di mana sastra Kuba menjangkau dunia penutur bahasa Spanyol yang lebih luas selama periode tersebut. Di tempat lain, Deborah Pacini, Marc Perry, Geoffrey Baker, dan Sujatha Fernandes banyak menulis tentang musik rap Kuba sebagai hasil dari pertukaran transnasional tersebut.[5] Dalam beberapa tahun terakhir—bukan pada 1990-an yang merupakan periode yang dikaitkan dengan Periode Khusus—reggaeton telah menggantikan timba sebagai genre pilihan di kalangan anak muda, dengan tetap mengambil gerakan tari eksplisit yang bersifat seksual yang berasal dari timba.[6][7] Dibanding musik timba yang merupakan genre Kuba yang berkembang dari lagu tradisional dan jazz, menekankan identitas kulit hitam dan seksualitas melalui tarian sensual serta lirik yang mencerminkan situasi sosial-budaya saat itu dengan nuansa humor [Hernandez-Reguant 2006], hip hop Kuba berkembang sebagai gerakan yang sadar sosial dan sangat dipengaruhi oleh genre sejenis dari Amerika. Karena itu, hip hop bukanlah produk dari Periode Khusus, seperti halnya timba, melainkan hasil dari globalisasi [Fernandes 2004]. Revolusi dan pemblokiran seluruh impor dari AS telah membuat penyebaran musik Amerika menjadi sulit selama tahun 1960-an dan 1970-an, karena sering kali dicap sebagai "musik musuh" dan akibatnya perlahan menghilang dari ruang publik. Namun semuanya berubah pada 1990-an, ketika rapper Amerika secara rutin datang ke Kuba, wisatawan membawa CD, dan siaran dari stasiun Amerika Utara—yang bisa diterima dengan jelas di Kuba—membawa suara musik tersebut. Meskipun begitu, hip hop beredar melalui jaringan informal, sehingga menciptakan sebuah gerakan bawah tanah kecil-kecilan dari penggemar rap yang sebagian besar berada di lingkungan timur Havana dan menarik perhatian para sarjana dan jurnalis asing. Akhirnya, para rapper diberikan ruang dalam jaringan budaya negara. Kekurangan sumber daya untuk membeli peralatan elektronik dalam memproduksi beat dan trek memberikan nuansa mentah pada rap Kuba yang sejajar dengan musik "old school" di AS.[8] Referensi
Sumber lainnya
Pranala luar |