Film bisu pertama dalam bahasa Tamil, Keechaka Vadham, dibuat oleh R. Nataraja Mudaliar pada 1916.[5] Film bersuara pertamanya adalah sebuah film multi-bahasa, Kalidas, yang dirilis pada 31 Oktober 1931, sekitar 7 bulan setelah film bersuara pertama di India Alam Ara[6] Pada akhir 1930an, legislaturNegara Bagian Madras mengeluarkan Undang-Undang Pajak Hiburan 1939. Perfilman Tamil kemudian memberikan dampak pada industri pembuatan film lainnya di India, menjadikan Chennai sebagai pusat sekunder untuk perfilman Telugu, perfilman Malayalam, perfilman Kannada dan perfilman Hindi.[7][8] Pada era modern-nya, film-film Tamil dari Chennai didistribusikan ke berbagai bioskop luar negeri di Singapura, Sri Lanka, Afrika Selatan, Malaysia, Jepang, Oseania, Timur Tengah, Timur Tengah, Eropa Barat, dan Amerika Utara.[9]
Industri tersebut juga menginspirasi pembuatan film pada penduduk diaspora Tamil di wilayah lainnya, seperti di Eropa dan Kanada.[10]
Studio-studio film di Chennai diatur oleh legislasi, seperti Pengaturan Perfilmantografi Film 1948,[11] Undang-Undang Perfilmantografi 1952,[12] dan Undang-Undang Hak Penyalinan 1957.[13] Pada Tamil Nadu, harga tiket bioskop diregulasi oleh pemerintah. Bioskop layar tunggal menarik biaya maksimum ₹50, sementara bioskop dengan lebih dari tiga layar menarik biaya maksimum ₹120 per tiket.[14]
Industri film Chennai pertama kali memproduksi film yang didistribusikan secara nasional di seluruh India pada 1948 dengan Chandralekha.[15] Industri tersebut memiliki salah satu distribusi luar negeri terbesar, dengan sejumlah besar penonton dari kalangan diaspora Tamil bersama dengan film-film Hindi. Film-film tersebut didistribusikan ke berbagai wilayah Asia, Afrika, Eropa Barat, Amerika Utara dan Oseania.[16]
Keechaka Vadham (1918) adalah film bisu pertama yang dibuat di India Selatan.[17]Kalidas (1931) adalah film bersuaraTamil pertama yang dibuat pada 1931.[18]Kalava adalah film bersuara berjangkan penuh pertama yang dibuat dalam bahasa Tamil.[19]Nandanar (1935) adalah film pertama bagi sutradara film Amerika Ellis R. Dungan[20]Balayogini yang dirilis pada 1937 dianggap sebagai film anak-anak pertama di India Selatan.[21]Manorama Yearbook 2000 (sebuah almanak populer) memperkirakan bahwa lebih dari 5,000 film Tamil diproduksi pada abad ke-20. Film-film Tamil juga di-alih bahasa-kan ke dalam bahasa lainnya, yang membuat penontonnya bertambah. Terdapat pula unsur bahasa Inggris dalam dialog dan lagu pada film-film Chennai.
Film-film Tamil mendapatkan ketenaran dari para penduduk di Asia Tenggara. Sejak Chandralekha, Muthu merupakan film Tamil kedua yang di-alih bahasa-kan ke dalam bahasa Jepang (dengan judul Mutu: Odoru Maharaja[22]) dan meraih keuntungan sejumlah $1.6 juta pada 1998.[23] Pada 2010, Enthiran meraih keuntungan sejumlah $4 juta di Amerika Utara.
Film-film Tamil mendapatkan perlindungan yang signifikan di negara-negara bagian India yang bertetangga seperti Kerala, Karnataka, Andhra Pradesh, Maharastra, Gujarat dan New Delhi. Di Kerala dan Karnataka, film-film tersebut secara langsung dirilis dalam bahasa Tamil namun di Andhra Pradesh film-film tersebut umumnya di-alih bahasa-kan dalam bahasa Telugu agar pemasarannya meningkat.[27]
Produksi film Tamil independen di luar India, yakni Sri Lanka, Singapura, Kanada, dan Eropa, meraih ketenaran sepanjang akhir abad ke-20. Sejarah pembuatan film berbahasa Tamil di Kanada bermula pada awal 1990an. Produksi dari film-film tersebut buasanya berbasis di wilayah metropolitan Wilayah Toronto Besar di Ontario Selatan. Film-film Tamil juga dibuat diSri Lanka dimana bahasa Tamil merupakan salah satu bahasa resmi sejak zaman kuno. Film My Magic yang disutradarai oleh Eric Khoo asal Singapura menjadi film Singapura pertama yang dinominasikan pada Palme d'Or di Cannes. Beberapa film tersebut juga memiliki satu personalitas film atau lebih dari industri Chennai.
Bhaskaran, Theodore, Sundararaj (1996). Eye of The Serpent: An Introduction to Tamil Cinema. Chennai / University of Michigan: East West Books. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
Chinniah, Sathiavathi (2001). Tamil Movies Abroad: Singapore South Indian Youths and their Response to Tamil Cinema. Vol. 8. Kolam.
Guy, Randor (1997). Starlight, Starbright : The Early Tamil Cinema. Chennai. OCLC52794531. Pemeliharaan CS1: Lokasi tanpa penerbit (link)
Hughes, Stephen P. (24–25 February 2005). "Tamil Cinema as Sonic Regime: Cinema Sound, Film Songs and the Making of a Mass Culture of Music". New Perspectives on the Nineteenth and Twentieth Century. Keynote address: South Asia Conference at the University of Chicago. Chicago, Illinois.
Ravindran, Gopalan (17–18 March 2006). Negotiating identities in the Diasporic Space: Transnational Tamil Cinema and Malaysian Indians. Cultural Space and Public Sphere in Asia, 2006. Seoul, Korea: Korea Broadcasting Institute, Seoul.
Nakassis, Constantine V.; Dean, Melanie A. (2007). "Desire, Youth, and Realism in Tamil Cinema". Journal of Linguistic Anthropology. 17: 77–104. doi:10.1525/jlin.2007.17.1.77.