Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Partai Persatuan

Partai Persatuan
SingkatanPP
PendiriDjaelani Naro
Dibentuk3 Januari 1999 (1999-01-03)
Dibubarkan17 Desember 2002 (2002-12-17)
Dipisah dariPPP
Digabungkan denganPSI
Kantor pusatJalan Cidodol Raya Nomor 40, Kebayoran Lama, Jakarta 12220
IdeologiIslamisme
Warna  Hijau

Partai Persatuan adalah salah satu partai politik yang pernah ada di Indonesia. Partai ini merupakan hasil fragmentasi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan memakai lambang PPP pasca-Pancasila sebagai asas tunggal organisasi sosial politik pada 1985. Elemen bintang di tengah bentuk persegi sebagai lambang ka'bah merepresentasikan sila pertama Pancasila yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa". Pada 1999, untuk pertama kalinya PP mengikuti pemilu dan memperoleh satu kursi, kemudian berkoalisi dengan PDI, PNI Massa Marhaen, PNI Front Marhaenis, PBI, dan IPKI untuk bernaung dalam satu fraksi di DPR RI yang disebut sebagai Fraksi Kesatuan Kebangsaan Indonesia.

Sejarah

Pelaksanaan Muktamar IV Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada akhir 1998 menghasilkan kepemimpinan baru yang memicu ketidakpuasan dari pihak Djaelani Naro, seorang mantan petinggi PPP dan Parmusi. Berangkat dari kekecewaan tersebut, Djaelani bersama para pendukungnya mendirikan partai politik baru berhaluan Islam, yakni Partai Persatuan (PP). Kemunculan PP dalam panggung politik nasional tidak dalam rangka berkompetisi secara serius untuk mendominasi basis-basis pemilih PPP selama ini. Alih-alih memberi ruang kepada kader-kader PPP untuk bergabung dengan PP dibanding partai-partai lain.[1]

Ketua Umum

No. Potret Ketua Umum Usia saat terpilih Menjabat Masa jabatan Pemilihan Sekretaris Jenderal Ref.
1 Djaelani Naro
(1929–2000)
70 tahun, 0 hari 3 Januari 1999

28 Oktober 2000
1 tahun, 299 hari Mardinsyah

Perolehan suara

Pemilu Jumlah kursi Jumlah suara Persentase Hasil Urutan
1999
1 / 462
590.995 0,56% 1 kursi 11

Lihat pula

Daftar pustaka

  • Nainggolan, Bestian; Wahyu, Yohan, ed. (2016). Partai Politik Indonesia 1999-2019: Konsentrasi dan Dekonsentrasi Kuasa. Yogyakarta: Penerbit Buku Kompas. ISBN 978-602-412-005-4.

Referensi

  1. ^ Nainggolan 2016, hlm. 417.

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya