Partai Nasional Bask
Partai Nasional Bask (PNB) (bahasa Spanyol: Partido National Vasco, bahasa Baska: Euzko Alderdi Jeltzalea) adalah sebuah partai politik lokal di Negara Bask, Spanyol yang didirikan pada 1895 oleh Sabino Arana (1865-1903). Partai ini memiliki tujuan untuk memisahkan dan memerdekakan Negara Bask dari Kerajaan Spanyol atau separatisme.[11][12][13] SejarahPartai Nasional Bask (PNB) didirikan oleh "bapak nasionalisme Bask", Sabino Arana pada 1895 di Bilbao, Negara Bask, Spanyol. Partai ini awalnya didrikan oleh Sabino Arana hanya untuk memenangkan pemilihan umum lokal di Negara Bask], tetapi partai ini kemudian berkembang ke seluruh wilayah yang dihuni oleh kelompok minoritas Etnis Baska, seperti Navarra dan Hegoalde di Spanyol, dan Ipparalde (wilayah Bask yang masuk ke dalam wilayah Prancis, bahkan pengaruh partai ini juga mendapatkan simpati sampai ke seluruh wilayah Kerajaan Spanyol dan seluruh bekas koloni Spanyol, seperti Venezuela, Meksiko, Argentina, Chili, dan sebagian Amerika Serikat, bahkan di Katalonia, PNB juga memilki simpatisan, itu dikarenakan Katalonia juga memiliki cita-cita yang sama dengan Bask, yakni kemerdekaan dari Spanyol. Selain itu, Katalonia dan Bask sama-sama memiliki pengalaman buruk dalam Perang Saudara Spanyol.[11][12][13][14] Perang Saudara Spanyol (1936-1939)Saat Perang Saudara Spanyol meletus pada 1936 antara pemerintah Republik Spanyol Kedua melawan Nasionalis Spanyol yang dipimpin oleh Francisco Franco, Etnis Baska yang direpresentasikan oleh Partai Nasional Bask (yang saat itu dipimpin oleh Jose Antonio Aguirre, mantan pemain Athletic Bilbao yang masuk dunia politik dan menjadi Lehendakari pertama Negara Bask) - bersama-sama dengan Katalonia yang dipimpin oleh Lluis Companys - memihak kepada kubu Loyalis Republik, dengan alasan, bahwa semasa pemerintahan Republik, Bask (dan juga Katalonia) memiliki otonomi yang sangat luas, bila Franco dan para pendukungnya yang pro-kerajaan berkuasa maka itu artinya mereka akan kehilangan otonominya lagi.[11][15] Periode FrancoisKekalahan kubu Republik Spanyol, berdampak cukup signifikan terhadap perkembangan nasionalisme Bask. Di bawah kepemimpinan Francisco Franco, Spanyol berubah menjadi negara yang otoriter, atau yang biasa disebut sebagai Spanyol Francois, yang berkuasa selama kurang lebih empat dasawarsa, selama itu pula Partai Nasional Bask ditekan dan tak dapat berkembang, pemimpin mereka, Jose Antonio Aguirre harus pergi ke pengasingan di Prancis, kemudian Prancis di serang Jerman Nazi pada 1941 yang memaksanya lalu pindah ke Amerika Serikat.[11][16] Ketidak berdayaan para elit PNB dalam menghadapi Franco mengecewakan sebagian anggota PNB, terutama dari golongan pemuda yang radikal. Pada 1959, PNB pecah dan kelompok yang lebih radikal kemudian mendirikan Euskadi Ta Askatasuna (ETA), sebuah organisasi teroris yang menginginkan kemerdekaan Bask dengan cara-cara kekerasan dan perang melawan Spanyol.[12][17] Pasca Reformasi SpanyolSaat Francisco Franco wafat pada 1975, Spanyol kembali kepada demokrasi. Hak-hak warga Spanyol yang hilang ketika Franco berkuasa dikembalikan, termasuk otonomi daerah Bask. Pada 1979, setelah Konstitusi 1978 diratifikasi oleh Pemerintah Spanyol, Bask secara resmi mendapatkan kembali hak otonominya namun buka sebagai sebuah "negara" seperti di masa Republik Spanyol Kedua, melainkan hanya sebuah wilayah otonom Bask. Pada tahun yang sama pula, PNB kembali terbentuk untuk memeprejuangkan kembali kemerdekaan Bask, namun mereka disaat juga menetang ETA pada 1989, karena cara kekerasan dianggap hanya akan menambah masalah bagi rakyat Bask. Pada 2008, PNB juga melakukan jajak pendapat, apakah ETA harus didukung atau tidak, dan hasilnya tentu saja tidak.[18] Sepakterjang PNB dalam politik dalam negeri, untuk mempertahankan kontrol pemerintahan di Bask, pada tahun 1980-an hingga 90-an, PNB bergabung dengan Partai Konvergensi dan Persatuan Catalan (CiU) pada tahun 1996 dalam mendukung Partai Rakyat (PP). Di tingkat Eropa, PNB berafiliasi dengan Partai Demokrat Eropa dan Aliansi Liberal dan Demokrat untuk Eropa (ALDE).[11][13] IdeologiPartai Nasional Bask (PNB) yang didrikan oleh Sabino Arana, pada mulanya adalah sebuah partai kanan jauh, dengan ciri rasis, xenofobia, dan chauvinis, tetapi meskipun begitu sifat-sifat kanan jauh yang dimiliki PNB tidak berlaku untuk seluruh bangsa non-Baska, Arana tidak pernah bermasalahan dengan orang non-Baska yang hidup di wilayahnya sendiri, tetapi Sabino Arana mempermasalahkan orang non-Baska yang tinggal di Bask dan mengaku sebagai orang Baska, hal inilah yang membuatnya risih. PNB kemudian mengadopsi ide-ide Sabino Arana dan menjadi sebuah partai yang sebenarnya pada awal berdirinya sulit di identifikasikan, karena secara ideologi mereka kanan jauh, tetapi dari perjuangannya (yang anti-negara) menunjukkan sifat kiri jauh. Ketika memasuki era Republik Spanyol Kedua, hingga Spanyol di bawah Francisco Franco, PNB mulai secara perlahan menghilangkan sifat-sifat radikal kanannya, mungkin ini disebabkan karena kedekatan mereka dengan Pemerintah Republik yang didukung oleh kelompok sayap kiri. Sejak saat itu mereka mulai sedikit bergeser menjadi kanan tengah, dengan mengadopsi ide konservatisme dan liberalisme, namun tetap mempertahankan Nasionalisme Bask sebagai ideologi dasar dan tujuan organisasi. Referensi
|