Palang Merah Remaja
Palang Merah Remaja (disingkat PMR) adalah wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja PMI di sekolah atau lembaga pendidikan formal dalam kepalangmerahan melalui kegiatan ekstrakurikuler.[1] PMR terdapat di PMI kota maupun kabupaten di seluruh Indonesia, dengan anggota lebih dari 5 juta orang, anggota PMR merupakan salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dibidang kesehatan dan siaga bencana, mempromosikan prinsip-prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah internasional, serta mengembangkan kapasitas organisasi PMR. Dalam PMR dikenalkan 7 Prinsip Dasar yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh setiap anggotanya. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama "7 Prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional" (Seven Fundamental Principle of Red cross and Red Crescent). Sejarah PMRPalang Merah Remaja (PMR) dibentuk oleh Palang Merah Indonesia (PMI) pada Kongres PMI keempat yang diselenggarakan pada tanggal 25–27 Januari 1950 di Jakarta. Palang Merah Remaja dibentuk pada 1 Maret 1950 dan dipimpin oleh Nn. Siti Dasima.[2] Saat itu, didirikan 15 cabang serta merekrut 2.047 anggota.[3] Gerakan ini pertama kali berada di Bandung, lalu keduanya berada di Kudus. Di berbagai negara, termasuk Indonesia, dilatarbelakangi oleh peristiwa Perang Dunia I. Pada masa itu, Austria yang sedang mengalami peperangan mengerahkan anak-anak sekolah untuk turut membantu sesuai kemampuan mereka. Para siswa tersebut diberi tugas-tugas ringan, seperti mengumpulkan pakaian bekas, menghimpun majalah bekas dari para dermawan, menggulung pembalut, dan sebagainya. Anak-anak ini kemudian dihimpun dalam suatu organisasi untuk menangani hal-hal tersebut.[4][2] Prakarsa tersebut kemudian diterima oleh Liga Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Pada sidang pertamanya tahun 1919, diputuskan bahwa gerakan Palang Merah Remaja menjadi bagian dari perhimpunan nasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Sejak itu, inisiatif ini diikuti oleh banyak negara. Hingga tahun 1990, dari 149 perhimpunan nasional yang tergabung, sebagian besar telah memiliki organisasi PMR.[5] PrinsipPMR berpegang pada prinsip yang sama dengan PMI, yaitu mengimani tujuh Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, yaitu:[6][7]
Tingkatan PMRDi Indonesia, dikenal ada 3 tingkatan PMR sesuai dengan jenjang pendidikan atau usianya, yaitu:[5]
Lihat pulaPranala luar
Referensiwww.pmimedan.or.id
|