Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

PB Tangkas

PB Tangkas
Kota/KabupatenJakarta, Indonesia
Berdiri21 Februari 1951
StadionTangkas Sport Centre, Jl. Tanjung Duren, Komplek Greenville Blok Q, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat

Persatuan Bulu Tangkis Tangkas, atau lebih dikenal sebagai PB Tangkas, adalah salah satu klub bulu tangkis tertua di Indonesia. Didirikan pada 21 Februari 1951 di Jakarta, klub ini telah menjadi tempat lahirnya banyak atlet bulu tangkis nasional dan internasional, serta berkontribusi signifikan terhadap perkembangan olahraga bulu tangkis di Indonesia. Klub ini setidaknya telah berhasil meraih 10 juara dunia, 4 medali Olimpiade, 9 juara All England dan 10 juara Asian Games.

Sejarah

PB Tangkas didirikan pada 21 Februari 1951 di Jakarta oleh sekelompok penggemar bulu tangkis, termasuk R.D. Saputra, Soewarjo, Said, dan Kosasih. Klub ini berdiri tiga bulan lebih awal dari pembentukan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Pada masa awalnya, kegiatan klub berlangsung di lapangan kosong sederhana di Jalan Barito I, Kebayoran Baru. Tujuan utamanya adalah menyediakan wadah bagi para anggota untuk bermain bulu tangkis secara rutin.

Nama keluarga Suhandinata mulai terlibat pada awal 1960-an, ketika Justian Suhandinata bergabung sebagai anggota PB Tangkas pada umur 11 tahun. Pada 1961, ketika pendiri klub R.D. Saputra jatuh sakit, kepemimpinan klub diteruskan oleh Suharso Suhandinata, ayah Justian. Sejak saat itu, PB Tangkas berada di bawah pengelolaan keluarga Suhandinata dan terus berkembang hingga kini.[1]

Prestasi

PB Tangkas telah mencetak berbagai prestasi di kancah nasional dan internasional. Nama yang dicetak tebal merupakan atlet PB Tangkas.

Juara Dunia

  • 1980, Jakarta – Ade Chandra / Christian Hadinata
  • 1980, Jakarta – Verawaty Fadjrin
  • 1983, Kopenhagen – Icuk Sugiarto
  • 1993, Birmingham – Joko Suprianto
  • 1993, Birmingham – Ricky Soebagdja / Gunawan
  • 1995, Lausanne – Ricky Soebagdja / Rexy Mainaky
  • 2001, Sevilla – Hendrawan
  • 2005, Anaheim – Nova Widianto / Liliyana Natsir
  • 2007, Kuala Lumpur – Nova Widianto / Liliyana Natsir
  • 2013, Guangzhou – Liliyana Natsir / Tontowi Ahmad

Medali Olimpiade

  • 1992, Barcelona – Perunggu: Hermawan Susanto
  • 1996, Atlanta – Emas: Ricky Soebagdja / Rexy Mainaky
  • 2000, Sydney – Perak: Hendrawan
  • 2008, Beijing – Perak: Nova Widianto / Liliyana Natsir

Juara All England

  • 1972 – Ade Chandra / Christian Hadinata
  • 1973 – Ade Chandra / Christian Hadinata
  • 1979 – Verawaty Fadjrin / Imelda Wigoena
  • 1995 – Ricky Soebagdja / Rexy Mainaky
  • 1996 – Ricky Soebagdja / Rexy Mainaky
  • 2012 – Liliyana Natsir / Tontowi Ahmad
  • 2013 – Liliyana Natsir / Tontowi Ahmad
  • 2017 – Marcus Fernaldi Gideon / Kevin Sanjaya Sukamuljo
  • 2018 – Marcus Fernaldi Gideon / Kevin Sanjaya Sukamuljo

Juara Asian Games

  • 1974, Teheran – Regina Masli / Christian Hadinata
  • 1978, Bangkok – Ade Chandra / Christian Hadinata
  • 1978, Bangkok – Verawaty Fadjrin / Imelda Wigoena
  • 1982, New Delhi – Icuk Sugiarto / Christian Hadinata
  • 1994, Hiroshima – Ricky Soebagdja / Rexy Mainaky
  • 1994, Hiroshima – Joko Suprianto
  • 1998, Bangkok – Ricky Soebagdja / Rexy Mainaky
  • 1998, Bangkok – Hendrawan
  • 2018, Jakarta-Palembang – Jonatan Christie

Fasilitas dan Pelatihan

PB Tangkas kini memiliki pusat pelatihan di Tangkas Sport Centre, Greenville, Jakarta Barat, yang mulai dibangun sejak tahun 1986.[1] Sebelumnya, saat Suharso pertama kali mengambil alih kursi kepemimpinan, klub ini rutin berlatih Hall C Senayan.[2] Klub ini telah ditunjuk oleh Badminton World Federation (BWF) sebagai High Performance Badminton World Training Centre, bekerja sama dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC), karena memenuhi standar internasional dalam pelatihan dan pengembangan atlet.

PB Tangkas pernah disponsori Bimantara, Bogasari, Alfamart, Specs, lalu Intiland.[2]

Penghargaan

Ketua Umum PB Tangkas, Justian Suhandinata, telah menerima penghargaan "Honorary Life Vice President" dari BWF atas kontribusinya dalam organisasi bulu tangkis nasional dan internasional. Penghargaan itu diserahkan dalam forum AGM BWF pada 20 Mei 2017 di Gold Coast, Australia. Justian adalah satu-satunya orang Indonesia yang pernah mendapatkan penghargaan itu. Ia juga pernah menjabat sebagai wakil presiden IBF periode 1996-1999 & 1999-2001, Council Member BWF dan Dewan Penasihat PBSI 2020-2024.[3]

Atlet

Pada tahun 2022, terdapat 36 atlet yang berada dalam naungan PB Tangkas. Empat diantaranya berada di Pelatnas Cipayung, yaitu Jonatan Christie, Christian Adinata, Zachariah Sumanti dan Winny Oktavina Kandow.[2]

Pada Mei 2025, Jonatan Christie memutuskan keluar dari pelatnas dan kembali berlatih ke PB Tangkas. "Saya masih punya 'api'. Menjadi atlet profesional bukan berarti saya bisa lebih santai. Saya hanya membutuhkan fleksibilitas dalam menjalani program karena sudah menjadi suami dan ayah," kata Jonatan di Pelatanas Cipayung, Jakarta Timur, Kamis, 15 Mei 2025. Ia memilih melakoni jalur profesional, yaitu tetap menjadi atlet dengan meninggalkan status dan hak sebagai pemain pelatnas. Dengan menjadi atlet pelatnas, sebelumnya ia harus mengikuti semua program dari pelatih yang teratur dan sistematis. Semua sektor berlatih enam hari dalam seminggu hingga waktu bersama keluarga biasanya hanya dimiliki sejak Sabtu siang hingga Minggu malam.[4]

Partisipasi kejuaraan

Referensi

  1. ^ a b Tim Redaksi (30 November 2018) "PB Tangkas: Tangkas Menetaskan Juara Dunia Bulu Tangkis" Kumparan Sport
  2. ^ a b c Tim Redaksi (27 Oktober 2022) "Tangkas dan Suryanaga yang Mulai Kehilangan Daya" CNN Indonesia
  3. ^ Asvi Warman Adam (18 November 2022) "Justian Suhandinata, Pahlawan Bulutangkis" Kompas
  4. ^ IYA (16 Mei 2025) "Tinggalkan Pelatnas, Periode Baru Jonatan" Kompas. hal 14

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya