National Catholic Reporter
National Catholic Reporter (NCR) adalah surat kabar nasional di Amerika Serikat yang melaporkan isu-isu yang berkaitan dengan Gereja Katolik. Berkantor pusat di Kota Kansas, Missouri, NCR didirikan oleh Robert Hoyt pada tahun 1964.[2] Hoyt ingin membawa standar profesional pelaporan berita sekuler ke pers yang meliput berita Katolik, dengan mengatakan bahwa "jika wali kota suatu kota memiliki satu-satunya surat kabar, warganya tidak akan mengetahui apa yang mereka butuhkan dan berhak untuk tahu tentang urusannya".[3] Publikasi ini, yang beroperasi di luar wewenang Gereja Katolik, dimiliki dan diatur secara independen oleh dewan direktur awam.[4] IkhtisarKoran ini diterbitkan dua minggu sekali, dengan setiap terbitan mencakup bagian berita nasional dan dunia, serta bagian opini dan seni. Setiap koran memiliki rata-rata 32 halaman, yang mencakup bagian khusus, bagian yang diterbitkan dalam setiap terbitan yang dikhususkan untuk topik tertentu. Setiap terbitan memuat berita, analisis, komentar, opini, dan tajuk rencana. Bagian Opini dan Seni memuat ulasan buku dan film, serta refleksi spiritual, beserta surat pembaca, iklan baris, dan tajuk rencana. Organisasi tersebut melaporkan pendapatan tahunan sebesar $4,3 juta pada tahun 2013.[5] Yayasan Conrad N. Hilton merupakan pendukung finansial utama surat kabar tersebut.[6] Global Sisters Report merupakan proyek NCR.[7] Sikap redaksiNCR menampilkan dirinya "sebagai salah satu dari sedikit, jika bukan satu-satunya, saluran jurnalistik yang benar-benar independen bagi umat Katolik dan orang lain yang berjuang dengan isu-isu moral dan sosial yang kompleks saat ini."[8] Russell Shaw, menulis dalam volume suplemen Encyclopedia of Catholic Social Thought, Social Science, and Social Policy menulis bahwa NCR "telah dikritik karena bias ideologis dan kecenderungan yang mendukung Katolikisme progresif dan perbedaan pendapat, tidak hanya di halaman editorial dan opini tetapi juga dalam liputan beritanya, bersama dengan kesiapan yang berlebihan untuk membantah dan menentang pernyataan dan tindakan Takhta Suci dan uskup".[9] Misalnya, NCR telah menegaskan bahwa perubahan iklim adalah "isu pro-kehidupan No. 1" yang dihadapi Gereja Katolik saat ini.[4][10] Menurut Thomas Tweed, direktur Ansari Institute of Global Engagement with Religion di Universitas Notre Dame, "Saya pikir hal yang sama yang telah terjadi dalam kehidupan politik dan media Amerika telah terjadi pada sebagian umat Katolik. Umat Katolik progresif membaca Commonweal dan National Catholic Reporter, dan kaum tradisionalis Umat Katolik menonton EWTN dan membaca buletin dari Blue Army."[11] KritikPada bulan April 1967, NCR menerbitkan laporan rahasia dari komisi yang ditunjuk oleh Paus Paulus VI untuk meninjau ajaran gereja tentang kontrasepsi buatan. Mayoritas komisi merekomendasikan revisi dalam ajaran tersebut. Tindakan tersebut merupakan salah satu alasan Uskup Charles Herman Helmsing dari Kota Kansas, Missouri, pada tahun 1968, menerbitkan NCR dan menuntut agar kata Katolik dihapus dari namanya. Uskup Helmsing mengeluarkan pernyataan yang mengutuk NCR, dengan mengatakan bahwa NCR memiliki "kebijakan yang menentang ajaran Gereja," "karakter yang beracun" dan "mengabaikan serta mengingkari nilai-nilai paling sakral dari iman Katolik kita."[12] Karena publikasi tersebut "tidak mencerminkan ajaran Gereja, tetapi sebaliknya, telah secara terbuka dan sengaja menentang ajaran ini," ia meminta para editor untuk "menghapus istilah 'Katolik' dari kop surat mereka" karena "mereka menipu para pembaca Katolik mereka dan melakukan tindakan merugikan yang besar terhadap ekumenisme dengan [...] mengencerkan ajaran Katolik."[12][13] NCR tidak memenuhi permintaannya. Puluhan wartawan Katolik akan menandatangani pernyataan yang tidak setuju dengan kecaman tersebut berdasarkan "definisi mendasar tentang batas-batas yang sah dari jurnalisme keagamaan dalam pelayanan kepada gereja." Catholic Press Association melaporkan bahwa pertikaian tersebut muncul akibat perbedaan pendapat mengenai fungsi pers.[14] Pada tahun 2013, Uskup Robert Finn dari Kansas, Missouri, menulis kolom di surat kabar keuskupannya yang membahas kecaman Helmsing terhadap NCR. Dia menyatakan, "Dari sudut pandang saya, posisi NCR' terhadap ajaran dan kepemimpinan Gereja yang autentik tidak berubah arah dalam beberapa dekade terakhir." Finn menulis bahwa surat kabar tersebut menolak untuk "menyampaikan iktikad baik mereka sebagai media Katolik sesuai dengan harapan hukum Gereja," dan menganggap dirinya sebagai "surat kabar independen yang mengomentari 'hal-hal Katolik'."[15] Penerbit NCR Thomas C. Fox membantah implikasi bahwa ada permusuhan selama puluhan tahun antara keuskupan dan surat kabar tersebut, dengan mencatat bahwa Uskup John Sullivan dan Uskup Raymond Boland "memiliki hubungan baik dengan NCR." Ia menunjukkan bahwa NCR adalah anggota Asosiasi Pers Katolik Amerika Serikat dan Kanada yang presiden kehormatannya adalah Uskup John Charles Wester, yang juga menjabat sebagai ketua Komite Komunikasi Konferensi Waligereja Amerika Serikat. Fox mencatat tajuk rencana NCR pada bulan November 2012 telah meminta Finn untuk mengundurkan diri atau dicopot dari jabatannya setelah Finn dinyatakan bersalah "karena tidak melaporkan dugaan pelecehan anak yang melibatkan seorang pastor setempat."[16] Finn mengundurkan diri dari Keuskupan Kansas City pada tanggal 21 April 2015, setelah penyelidikan internal Vatikan. PenghargaanNCR telah memenangkan penghargaan "General Excellence" dari Catholic Press Association dalam kategori penerbitan berita nasional sebanyak enam kali antara tahun 2008 dan 2014.[17] Pada bulan Juni 2017, Catholic Press Association memberikan penghargaan kepada mantan editor NCR dan penerbit Tom Fox penghargaan tertinggi bagi penerbit, Penghargaan Bishop John England.[18] Lihat jugaReferensi
|
||||||||||||||||||||||||
