Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Nasi aron

Nasi aron merupakan makanan tradisional yang terbuat dari jagung putih yang direbus dan dibentuk menyerupai nasi.

Sejarah masakan

Masakan ini merupakan masakan khas dari Suku Tengger yang tinggal di lereng Gunung Bromo.[1] Selain sebagai makanan sehari-sehari, makanan ini biasa digunakan sebagai sesajen untuk ritual oleh umat Hindu di yang tinggal di Bromo seperti Yadnya Kasada maupun upacara kecil seperti Leliwet serta Mayu Desa.[2] Masakan ini terbuat dari jagung putih yang pipil jagungnya dipisahkan dari tongkol terus ditumbuk sampai setengah halus dan direndam dalam air selama kurang lebih empat hari. Setelah direndam, pipilan dijemur hingga kering dan bila kering, jagung ditumbuk lagi hingga halus dan disaring sebelum dikukus hingga setengah matang.[3] Tahap terakhir adalah dengan mengaron atau teknik memasak zaman dahulu yang merendam beras ke dalam wadah besar untuk dikukus kembali sampai matang yang sebelumnya telah diaduk diaduk terlebih dahulu dengan air panas atau mendidih supaya lebih pulen.[4]

Referensi

  1. ^ Rahmawati, Andi Annisa Dwi (6 Mei 2016). "Nasi Aron, Nasi Berbahan Jagung Putih dari Lereng Gunung Bromo". detikfood. Diakses tanggal 2025-05-31.
  2. ^ Mitasari, Rean (30 Juni 2021). "Dosen UC Surabaya Meneliti Makna Aron Dalam Upacara Kasodo Masyarakat Tengger". Times Indonesia. Diakses tanggal 31 Mei 2025.
  3. ^ Faisol, Ahmad (27 Maret 2017). "Wisata ke Bromo, Jangan Lupa Cicipi Nasi Aron Khas Tengger". Travel Kompas. Diakses tanggal 31 Mei 2025.
  4. ^ Danang (19 Januari 2022). "Cara Masak Nasi dengan Teknik Aron. Dijamin Pulen!". Nibble. Diakses tanggal 2025-05-31.
Kembali kehalaman sebelumnya