Nashar
Nashar (Pariaman, 3 Oktober 1928[1] – 13 April 1994[2]) adalah seorang pelukis asal Indonesia. Ia belajar melukis di Kota Yogyakarta terutama kepada Affandi.[3] Nashar dikenal sebagai Bapak Seni Lukis Modern Indonesia.[4] Aliran seni lukis yang diikuti oleh Nashar ialah ekspresionisme.[5] Ia mengikuti ekspresionisme karena pengaruh dari Affandi yang mengajarinya melukis dengan mengambil objek kehidupan sehari-hari, yang terus dipertahankan sepanjang hidupnya. Perjalanan hidupDitambah dengan didikan yang keras dari seorang ayah dan dibesarkan dalam kelaparan dan penderitaan, telah menjadikannya legenda yang nyaris sempurna untuk seorang pelukis, sehingga dia-pun dianggap sebagai salah satu maestro senirupa Indonesia.[butuh rujukan] Nashar pernah mengajar di Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ), tetapi kemudian dia mengundurkan diri dari lembaga itu karena perbedaan pandangan mengenai sistem pendidikan bagi siswa senirupa. Dia menolak sistem akademis yang dilaksanakan LPKJ. Dia seorang pengajar yang suka bergaul langsung dan menggambar bersama dengan siswa-siswanya, sehingga ia dianggap sebagai pengajar yang simpatik. Bagi Nashar, teori yang diajarkan di akademi senirupa tak begitu penting, meski teori boleh saja diajarkan pada siswa. Baginya aspek penjiwaan dalam diri seorang pelukis jauh lebih penting bagi seorang siswa yang mau mendalami senirupa.[6] Nashar dikenal dengan konsep Tiga Non.[7] Ia berkarya dengan menerapkan konsep non-estetik, non-konsep, dan non-teknik. Ini menimbulkan banyak pertanyaan dari orang awam. Mereka berasumsi bahwa tentulah ada hal-hal yang ingin disampaikan oleh pelukis yang gigih ini. Maka setiap kali pameran banyak wartawan, penulis dan pemerhati seni bertanya kepadanya. Namun, barangkali ia hanya akan menjawab seperti yang klasik ia katakannya, "Saya Cuma menyajikan, tetapi tidak bisa menceritakannya."[butuh rujukan] Nashar pernah mengadakan pameran tunggal di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada tanggal 22 sampai 28 Februari 1973 dengan menampilkan empat puluh buah karya-karya lukisannya yang baru dan yang lama. Pameran Tunggal▷ Pameran Tunggal Pelukis Nashar Di Balai Budaya. Harian Antakan Bersentaja, 28 Mei 1983 [8] Pameran Bersama
Referensi
Pranala luar
|