Musabaqah Tilawatil Quran![]() Musabaqah Tilawatil Quran (bahasa Arab: مسابقة تلاوة القران, har. 'Perlombaan Membaca Al-Qur'an', disingkat MTQ) adalah festival keagamaan Islam Indonesia yang bertujuan untuk mengagungkan Al-Qur'an, kitab suci dalam Islam. Pada festival ini, peserta berlomba mengaji Al-Qur'an dengan menggunakan Qira'at. MTQ tingkat nasional pertama kali diselenggarakan pada tahun 1968. SejarahMTQ telah ada di Indonesia sejak 1940-an, ditandai berdirinya Jami'iyyatul Qurro wal Huffadz yang didirikan oleh Nahdlatul Ulama, ormas terbesar di Indonesia.[1] Sejak 1968, saat Menteri Agama dijabat K.H. Muhammad Dahlan (salah seorang ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) MTQ dilembagakan secara nasional. MTQ pertama diselenggarakan di Makassar pada bulan Ramadhan tahun 1968. Kala itu hanya melembagakan tilawah dewasa saja dan melahirkan Qari Ahmad Syahid dari Jawa Barat dan Muhammadong dari Sulawesi Selatan. Kalimantan Timur akan menjadi tuan rumah MTQ Nasional ke-30 pada tahun 2024.[2] Kini, tidak hanya lagu yang dilombakan, juga termasuk cerdas cermat, pidato, kaligrafi, Karya Tulis Ilmiah dan lain sebagainya. MTQ juga diselenggarakan antar dan di dalam instansi tertentu. MTQ Wartawan diselenggarakan secara rutin tiga tahun sekali dan akan memasuki MTQ kelima tahun 2008 nanti. MTQ Pertamina terhenti sejak tahun 1980. MTQ Telkom dengan nama MAN (Musabaqah Al-Quran Nasional) tahun 2008 dilangsungkan di Banda Aceh sebagai MAN kedelapan. Lagu-lagu tilawah antara lain Bayati, Syika, Nahwand, Rost, Jiharka, dan lain sebagainya. Qari-qari terkenal asal Indonesia antara lain: K.H. Aziz Muslim, K.H. Bashori Alwi, Hj. Rofiqoh Darto Wahab, Hj. Nursiah Ismail, Hj. Aminah, Hj. Maria Ulfah, Muammar Z.A., Muhammadong, Muhammad Ali, KH Abdul Hamid, H. Wan Muhammad Ridwan Al-Jufrie', Mu'min Ainul Mubarak, dan lain sebagainya. LokasiBerikut ini adalah tahun dan tempat penyelenggaraan MTQ sejak tahun 1968.[3]
Lihat juga
Pranala luar
|