Mochtar Apin (23 Desember 1923 – 1 Januari 1994) adalah seorang pelukis, ilustrator, penulis dan pengajar seni rupa di Institut Teknologi Bandung.[2] Ia merupakan salah seorang pendiri organisasi Gelanggang pada tahun 1946 bersama beberapa orang lainnya, yakni Chairil Anwar, Asrul Sani, Rivai Apin, dan Baharuddin Marasutan. Gelanggang adalah suatu organisasi seniman yang mengusung atau memperjuangkan modernitas dan kebebasan dalam berekspresi.[1] Gaya lukisannya dari Apin adalah kubisme.[3] Selain itu, ia juga menerapkan aliran ekspresionisme abstrak.
Hidup
Ketertarikannya akan seni khususnya seni rupa sudah di mulai ketika ia bersekolah di INS Kayutanam, Sumatera Barat (1930-1933).[4] Disana salah satu pengajarnya adalah seorang pelukis terkenal pada jaman itu, Wakidiwas. Antara tahun 1933 dan 1937, bersekolah di HISMuara Enim di Lampung.
Setelah itu, antara tahun 1937 dan 1942, ia belajar di MULO dan di AMS di Jakarta. Tahun 1939-1940, ia belajar menggambar dengan Petronella Johanna van Lookeren Campagne (JV Lookeren), seorang guru seni dan belajar melukis dengan pelukis Henry van Verlthuijzen.
Belajar Litografi/offset/teknik seni grafis di Paris, Prancis, 1968
Karya
Pada tahun 1946, Mochtar Apin bekerja sebagai ilustrator jurnal Nusantara.
Di tahun yang sama, Biro Urusan Pemuda Indonesia menugaskan folio dengan 19 linocut untuk merayakan ulang tahun pertama kemerdekaan Indonesia. Baharuddin dan Mochtar Apin terpilih untuk bersama-sama memproduksi folio tersebut, yang telah dicetak sebanyak 36 eksemplar. Baharuddin membuat 10 linocut, dan Mochtar Apin 9 linocut. Karya-karya tersebut menggambarkan berbagai gambaran yang berkaitan dengan perjuangan bangsa menuju Kemerdekaan.[6]
Pada tahun 1967, 11 seniman termasuk Mochtar Apin membentuk Grup 11 di Bandung dan kembali merilis rangkaian linocuts untuk peringatan 20 tahun Republik Indonesia: "Liberte Kemerdekaan Sebelas Tera - Lino".[7]
Pada tahun 1971, ia mengkoordinasikan dan mengikuti penerbitan dan pameran karya 18 pelukis asal Bandung yang menamakan dirinya Grup 18. Diantaranya adalah beberapa artis ternama Indonesia, antara lain Ahmad Sadali, A.D. Pirous dan Umi Dachlan. Kelompok ini menyoroti perbedaan sekolah Seni Bandung dan Yogyakarta, dan namanya mengingatkan pada Irascible 18, kelompok seniman yang berbasis di New York yang terdiri dari 18 seniman abstrak modern, yang mempopulerkan Ekspresionisme Abstrak.
Mochtar Apin kemudian bekerja juga sebagai ilustrator majalah Gema Suasana dan Pembangunan, dan kemudian menjadi dosen di Fakultas Seni Rupa di Institut Teknologi Bandung, salah satu sekolah seni terkemuka di Indonesia.
Karya Cetak
"Folio Kemerdekaan" dengan 19 lino bersama Baharuddin dalam rangka HUT RI yang ke 1. Edisi 36 cetakan, 1946[8]
"Pantjangan Pertama", pahatan dengan 12 lino oleh Mochtar Apin. Penerbit Pustaka Rakjat Djakarta, 20 hlm tanpa tanggal, circa 1950[9]
"Liberte Kemerdekaan Sebelas Tera - Lino", Grup 11 dalam rangka HUT RI yang ke 20. Edisi 87 cetakan, 1967[10]
Folio Group 18 bersama 18 artis Bandung. Edisi 350 cetakan, 1971[11]
corat-coret Affandi 1944-1952. Disusun dari dokumentasi foto M. Arsath Rois & Mochtar Apin, Penerbit Angkasa, Bandung, 1986
Keorganisasian
Mochtar Apin merupakan salah satu pendiri organisasi bernama Gelanggang Seniman Merdeka.[12] Organisasi ini didirikan pada tahun 1947.[13] Selain itu, Mochtar Apin menjadi anggota Asia Pacific Regional Committee of International Art Association pada tahun 1991.
Penghargaan
Selama periode 1953-1957, Apin memperoleh beasiswa dari pemerintah Indonesia untuk menempuh pendidikan di École Nationale Supérieure des Beaux-Arts, Paris, Prancis. Kemudian pada periode 1957-1958, ia memperoleh beasiswa dari Deutsche Akademie der Kunste sebagai Meisterschüler - Siswa Master, Berlin, Jerman Barat. Mochtar Apin memperoleh beasiswa dari Prancis untuk belajar litografi/offset/teknik seni grafis di Paris, Prancis.
Mochtar Apin menerima Penghargaan kebudayaan dari pemerintah Australia pada tahun 1974.[butuh rujukan]Pada tahun 1985, Mochtar Apin ditetapkan sebagai guru besar di Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung.[14]
^Modern Indonesian Art: From Raden Saleh to the Present Day. Koes Karnadi et al, Penerbit dari Koes Artbooks, Denpasar, Bali. 2nd rev. Ed. 2010. Termasuk 1 lukisan dan deskripsi singkat tentang Mochtar Apin di hlm 70. ISBN978-9798704024
^Liberte - Merdeka, Collection of National Gallery Singapore (Popo Iskandar, Srihadi Sudarsono, G. Sidharta Soegijo, But Mochtar, Abdul Djalil Pirous, Ahmad Sadali, Mochtar Apin, Kaboel Soeadi, Jusuf Affendy, Angkama Setjadipradja dan Zaini), 1967 [3]
^Sidhata Auctioneer. Group 18 1971 (Mochtar Apin, But Muchtar, Kaboel Suadi, Rita Widagdo, Harjadi Suadi, Erna Pirous, Umi Dahlan, Sunarjo, Achmad Sadali, Srihadi Soedarsono, A.D. Pirous, Jusuf Affendi, Rustam Arief, T. Sutanto, Sanento Yuliman, Surja Pernawa dan Samsudin Ha), 1971 [4]
^Mochtar Apin: Expressions on Paper – 1940s – 1950s. Singapore, Gajah Gallery, 08 Apr 2005 [5]
^Monograf: Archiving Apin. National University of Singapore, Galeri Soemardja and Edwin's Gallery, 2013
^APIN: Sang Petualang Dari “Gelanggang”.
3 – 24 Mei 2014. Selasar Sunaryo Art Space [6]
^ ab"Dialog Rupa 12 Seniman Indonesia". Pameran Seni Rupa Kontemporer, Jakarta, Gedung Graha Niaga, 1-4 Apr 1997. Seniman Peserta: A.D.Pirous, Biranul Anas, Chusin Setiadikara, Ernah Garnasih Pirous, Hendrawan Riyanto, Made Wiyanta, Mochtar Apin, Nyoman Nuarta, Rita Widagdo, Umi Dachlan, Barli Sasmitawinata, Sunaryo. Katalog Rotary Club, Bandung, dan Financial Club, Jakarta, 40 hlm, 1997
^Pameran Lukisan "Alam Minangkabau" Lembaga Kesenian Alam Minangkabau, DKI Jakarta, Balai Budaya, 14-21 April, 1986. Bustanil Arifin SH, 24 hlm, 1986
^Pameran Lukisan Seniman Bandung Jawa Barat. Direktorat Kesenian Direktorat Jendral Kebusayaan DEPDIKBUD, hlm 20, 21-28 Des 1986
^Didier Hamel: Cubism Exhibition. Duta Fine Arts Foundation Jakarta, Catalogue, 16 hlm, 1995
^Pameran Seni Rupa Dua Angkatan. 26 Sep - 1 Okt 1995, Geleri Cipta, TIM, Jakarta. Katalog dgn 52 hlm, 1995
^Mengenang Perintis Seni Rupa Indonesia. Sjafei Soemardja, Achmad Sadali, Edie Kartasubarna, Mochtar Apin, Angkama Setjadipradja, But Muchtar. Buku ITB, 134 hlm, Des 1995
Tubuh-tubuh provokatif : membaca karya-karya Mochtar Apin 1990 - 1993. Oleh Jim Supangkat, Gramedia, 212 hlm bergambar. ISBN 9799100224. 2005
Archiving Apin. National University of Singapore, Galeri Soemardja and Edwin's Gallery, 49 hlm bergambar. 2013
Paradoks Mochtar Apin, oleh Burhan, M. Agus, Wisetrotomo, Suwarno dan Supriyanto, Enin merupakan upaya untuk melihat Mochtar Apin secara utuh melalui sejumlah tulisan oleh para penulis. Edwin's Gallery, Indonesia, 202 hlm bergambar. ISBN 9789792569827. 2014