Metode D'Hondt atau metode Jefferson adalah metode rata-rata tertinggi yang digunakan untuk menentukan pembagian kursi di parlemen. Di Amerika Serikat, metode ini dinamai dari Thomas Jefferson yang memperkenalkan metode ini untuk pembagian kursi di Dewan Perwakilan Amerika Serikat pada tahun 1791. Sementara itu, di Eropa, metode ini digagas oleh matematikawan BelgiaVictor D'Hondt pada tahun 1878.
Metode ini dirancang untuk memastikan agar pembagian kursi dapat dilakukan seproporsional mungkin.[1] Bila dibandingkan dengan metode Sainte-Laguë, metode ini cenderung menguntungkan partai-partai besar.[2][3][4][5]
Setelah semua suara sah telah dihitung, kuotien setiap partai dihitung dengan menggunakan rumus ini:[6][1]
V adalah jumlah suara yang diperoleh partai, dan
s adalah jumlah kursi yang telah diberikan kepada suatu partai, awalnya 0 untuk semua partai
Maka jumlah suara yang diperoleh setiap partai akan dibagi dengan angka satu, kemudian dua, lalu tiga, dan seterusnya hingga mencapai jumlah kursi yang diperebutkan di suatu daerah pilihan. Sebagai contoh, bayangkan terdapat empat partai yang memperebutkan delapan kursi di daerah pilihan Kota Bebek. Berikut adalah metode pembagiannya:
^Lijphart, Arend (1990). "The Political Consequences of Electoral Laws, 1945-85". The American Political Science Review. 84 (2): 481–496. doi:10.2307/1963530.
^Lijphart, Arend (2003), "Degrees of proportionality of proportional representation formulas", dalam Grofman, Bernard; Lijphart, Arend (ed.), Electoral Laws and Their Political Consequences, Agathon series on representation, vol. 1, Algora Publishing, hlm. 170–179, ISBN9780875862675. See in particular the section "Sainte-Lague", pp. 174–175.