Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Markisa

Markisa
Buah markisa madu yang dipotret di pagi hari setelah hujan.
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Kerajaan: Plantae
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Klad: Rosidae
Ordo: Malpighiales
Famili: Passifloraceae
Genus: Passiflora
Spesies:
P. edulis
Nama binomial
Passiflora edulis

Markisa tergolong ke dalam tanaman genus Passiflora, berasal dari daerah tropis dan subtropis di Amerika. Buah ini berbentuk bulat dan mempunyai biji berselaput kuning.[1]

Nama lain yang dikenal untuk buah ini antaranya maracujá (Portugis), maracuyá (Spanyol), passionfruit (Inggris), granadilla (Amerika Selatan dan Afrika Selatan), pasiflora (Israel), lilikoʻi (Hawaii), dan lạc tiên, chanh dây atau chanh leo (Vietnam).

Di Indonesia terdapat banyak jenisnya tapi yang paling umum hanya dua jenis markisa saja, yaitu markisa ungu (passiflora edulis) yang tumbuh di dataran tinggi, dan markisa kuning (passiflora flavicarva) yang tumbuh di dataran rendah. Beberapa daerah yang menjadi sentra produksi markisa ini antara lain Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan.[2]

Sementara itu, ada pula varian markisa yang tumbuh di daerah Sumatera Barat yang disebut sebagai markisa manis (passiflora edulis forma flavicarva). Di Sumatera Barat, markisa tumbuh di daerah Kabupaten Solok, khususnya di kecamatan Lembah Gumanti dan Lembang Jaya.[3]

Markisa tumbuh di daerah yang sejuk, dengan ketinggian 600–1600 meter di atas permukaan laut dan paling ideal di atas 1000 meter. Markisa juga tumbuh baik di daerah subur dan ber-PH normal, serta daerah dengan drainase yang cukup baik sehingga menghindari tergenangnya air.[3]

Sejarah dan Penyebaran

Markisa (Passiflora edulis) adalah tanaman buah yang berasal dari daerah tropis dan subtropis di Amerika Selatan, khususnya Brazil, Venezuela, Kolombia, dan Peru. Tanaman ini pertama kali ditemukan di wilayah Amazon dan termasuk dalam famili Passifloraceae.[4] Penyebaran markisa ke berbagai belahan dunia terjadi melalui ekspedisi perdagangan global. Di Asia, tanaman ini menyebar dengan cepat karena iklim tropis yang cocok untuk pertumbuhannya. Indonesia menjadi salah satu negara di Asia yang membudidayakan markisa secara luas.

Di Indonesia, markisa pertama kali diperkenalkan melalui Manado, Ambon, dan Sulawesi, sebelum akhirnya menyebar ke seluruh nusantara. Beberapa daerah yang menjadi sentra produksi markisa antara lain Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan.Selain itu, di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, budidaya markisa berkembang dengan baik karena kondisi iklim yang mendukung.[5]

Terdapat beberapa varietas markisa yang dibudidayakan di Indonesia, di antaranya:

  • Markisa Ungu (Passiflora edulis): Tumbuh di dataran tinggi dan memiliki kulit buah berwarna ungu.
  • Markisa Kuning (Passiflora edulis f. flavicarpa): Tumbuh di dataran rendah dengan kulit buah berwarna kuning dan rasa yang lebih asam.

Selain itu, ada juga varian markisa manis yang tumbuh di Sumatera Barat, khususnya di Kabupaten Solok.

Referensi

  1. ^ 1965-, Saparinto, Cahyo,. Grow your own fruits : panduan praktis menanam 28 tanaman buah populer di pekarangan (Edisi Ed. 1). Yogyakarta. ISBN 9789792959468. OCLC 987333918. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Tanda baca tambahan (link)
  2. ^ Sunarjono, Hendro. Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah. Niaga Swadaya. ISBN 979-489-843-0.
  3. ^ a b Abidin, Masoed (2005). Ensiklopedi Minangkabau. Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau.
  4. ^ Putri, Winda Oktapia Dwi (28 Agustus 2023). "Keajaiban Buah Markisa: Fakta Menarik, Sejarah, dan Khasiat Kesehatannya". pojoksatu. Diakses tanggal 10 Maret 2025.
  5. ^ Rahmaniah, Ida Zulfida (15 Juni 2022). "Budidaya Pohon Markisa di Kabupaten Karo". AFOS J-LAS. Vol. 2 (No. 2): 310–316. doi:https://doi.org/10.58939/afosj-las.v2i2.261. ; ; ;

Galeri

Kembali kehalaman sebelumnya