Dari atas ke bawah, kiri ke kanan: Tradisi Mapeed di Alas Kedaton, papan nama di Pura Alas Kedaton, Pura Alas Kedaton, Tradisi Mapeed di Alaa Kedaton, dan Makam I Gusti Ngurah Rai di TMP Margarana
Dikisahkan dalam perjalanan dari keturunan Sri Arya Sentong, bernama Ki Gusti Ngurah Pacung, melakukan kegiatan spiritual dari Nusa Penida dimana di tempat tersebut dibangun parhyangan mulai dari Alas Kedaton, Pura Puser Tasik sampai Pucak Padang Dawa. Ia juga membangun Pesramaan sebagai tempat untuk memerintah yang kemudian diberi nama alas Urat Mara dimana "Urat" berarti kekuatan dan "Mara" berarti baru disitulah adanya kekuatan baru dengan desanya bernama Taman Lebah. Kemudian nama Urat Mara berubah menjadi Marga setelah adanya perpecahan di Puri Perean.
Kecamatan Marga terdiri dari 16 desa. Desa Cau Belayu merupakan desa terluas mencapai 4,31 km2, sedangkan Desa Batannyuh merupakan desa dengan luas wilayah terkecil, yaitu 1,35 km2.
Banjar adalah wilayah administratif di Provinsi Bali di bawah Kelurahan atau Desa. Berdasarkan fungsinya, banjar dibedakan menjadi 2, yaitu:
Banjar Dinas mengurus hal-hal administratif, seperti pembuatan KTP, Kipem, serta mengatur pelaksanaan program pemerintah, misalnya kegiatan Posyandu, PKK, hingga kegiatan pemungutan suara pada Pilkada atau Pilpres.
Banjar Adat mengurus hal-hal terkait kegiatan adat, seperti penjadwalan upacara adat (perkawinan, kematian), serta pengadaan pertunjukan kesenian tradisional yang bersifat ritual.
Berdasarkan sensus BPS tahun 2010, jumlah penduduk kecamatan Marga berjumlah 40.353 jiwa.[3] Berdasarkan proyeksi BPS tahun 2016, jumlah penduduk dapat mencapai 41.670 jiwa yang terdiri dari 20.540 laki-laki dan 21.130 perempuan. Sedangkan berdasarkan data Kemendagri sampai dengan tahun 2017, penduduk kecamatan Marga sudah mencapai 44.768 jiwa.[2]Pada tahun 2023, jumlah penduduk mencapai 44.759 jiwa menurut BPS.
Sarana dan prasarana pendidikan yang ada di Marga tahun 2016 meliputi TK 21 buah, SD 34 buah, SMP 4 Buah, SMU 1 buah, dan SMK 1 buah. Di Marga juga terdapat 2 puskesmas, 6 puskesmas pembantu, dan 71 posyandu.[10] Pada tahun 2023, Kecamatan Marga memiliki sarana pendidikan formal sebanyak 38 yang terdiri dari 32 Setingkat Sekolah Dasar, 4 Setingkat Sekolah Menengah Pertama, dan 2 Setingkat Sekolah Menengah Atas.
Kesehatan
Untuk fasilitas kesehatan Kecamatan Marga memiliki 1 Rumah Sakit, 1 Puskesmas dengan rawat inap, dan apotek sebanyak 2.
Sarana &Prasarana
Pada tahun 2021, Kecamatan Marga memilik 16 penerangan jalan utama tiap desa dari listrik pemerintah. Ditahun yang sama juga tercatat terdapat sarana akomodasi berupa 5 penginapan. Selain itu, di Kecamatan Marga memiliki 13 menara telepon seluler dan 78 operator layanan komunikasi telepon seluler, sehingga seluruh desa memiliki minimal sinyal yang kuat berupa 4G/LTE.
Ekonomi
Pertanian
Produksi buah-buahan tahunan yang dihasilkan terdapat pada jenis tanaman durian, jeruk siam, mangga, pepaya, pisang, belimbing, jambu biji, manggis, rambutan, sawo, dan sirsak. Produksi tertinggi sebesar 11.432 kuintal ialah jambu biji, lalu sebesar 6.104 kuintal adalah tanaman pisang. Sedangkan, produksi terendah sebesar 156 kuintal adalah tanaman belimbing.
Perbankan, Koperasi, & Perdagangan
Pada tahun 2021, jumlah koperasi di Kecamatan Marga sebanyak 45 yang terdiri dari 3 Koperasi Unit Desa (KUD), 2 Koperasi Industri Kecil dan Kerajinan Rakyat (Kopinkra), 38 Koperasi Simpan Pinjam (Kospin), dan 2 Koperasi Lainnya.