Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Lisoklin

Grafik ini menyajikan nilai rata-rata tahunan omega kalsit permukaan masa kini: yaitu tingkat kejenuhan kalsit yang telah dinormalisasi. Wilayah dengan nilai kurang dari 1 menunjukkan kecenderungan terhadap pelarutan (undersaturasi), sedangkan nilai di atas 1 menunjukkan wilayah yang lebih kecil kemungkinannya mengalami pelarutan (oversaturasi).

Lisoklin adalah kedalaman di lautan yang bergantung pada kedalaman kompensasi karbonat (CCD), biasanya sekitar 5 km, di bawahnya laju pelarutan kalsit meningkat secara drastis akibat efek tekanan. Lisoklin merupakan batas atas dari zona transisi kejenuhan kalsit ini, sedangkan CCD merupakan batas bawah dari zona tersebut.[1]

Kandungan CaCO₃ dalam sedimen bervariasi tergantung kedalaman laut, dibatasi oleh tingkat-tingkat pemisah yang dikenal sebagai zona transisi. Pada kedalaman menengah lautan, sedimen kaya akan CaCO₃, dengan kadar mencapai 85–95%. Zona ini kemudian membentang ratusan meter ke bawah sebagai zona transisi, yang berakhir di kedalaman abisal dengan konsentrasi 0%. Lisoklin merupakan batas atas zona transisi, yaitu kedalaman di mana kandungan CaCO₃ mulai menurun secara mencolok dari kadar 85–95% di zona kedalaman menengah. Kandungan CaCO₃ turun hingga 0% pada batas bawah zona ini, yang dikenal sebagai kedalaman kompensasi kalsit (CCD).[1]

Perairan laut dangkal umumnya bersifat supersaturasi terhadap kalsit (CaCO₃), karena ketika organisme laut (yang sering kali memiliki cangkang dari kalsit atau polimorfnya, aragonit) mati, cangkangnya cenderung jatuh ke dasar laut tanpa larut.[2] Namun, seiring bertambahnya kedalaman dan tekanan dalam kolom air, kelarutan kalsit meningkat. Hal ini menyebabkan air di atas kedalaman kejenuhan tetap bersifat supersaturasi, memungkinkan pelestarian dan pengendapan CaCO₃ di dasar laut.[3] Sebaliknya, di bawah kedalaman kejenuhan, air menjadi di bawah saturasi, sehingga pengendapan CaCO₃ terhambat karena cangkang mulai larut.

Persamaan Ω = [Ca2+] X [CO32-]/K'sp menyatakan tingkat kejenuhan CaCO₃ dalam air laut. Garis kejenuhan kalsit adalah kedalaman di mana Ω = 1; pelarutan mulai terjadi secara perlahan di bawah kedalaman ini. Lisoklin adalah kedalaman di mana pelarutan ini kembali menjadi nyata, dan juga dikenal sebagai titik infleksi dalam grafik kandungan CaCO₃ sedimen terhadap berbagai kedalaman laut.[4]

Referensi

  1. ^ a b Broecker, W. S. (2003), Holland, Heinrich D.; Turekian, Karl K. (ed.), "6.19 – The Oceanic CaCO3 Cycle", Treatise on Geochemistry, Pergamon, hlm. 529–549, doi:10.1016/b0-08-043751-6/06119-3, ISBN 9780080437514, diakses tanggal 2019-10-17
  2. ^ Shiraiwa, Y. (2003). "Physiological regulation of carbon fixation in the photosynthesis and calcification of coccolithophorids". Comparative Biochemistry and Physiology Part B: Biochemistry and Molecular Biology. 136 (4): 775–783. doi:10.1016/S1096-4959(03)00221-5. ISSN 1096-4959. PMID 14662302.
  3. ^ Sigman, D. M.; Boyle, E. A. (2000). "Glacial/interglacial variations in atmospheric carbon dioxide". Nature (dalam bahasa Inggris). 407 (6806): 859–869. Bibcode:2000Natur.407..859S. doi:10.1038/35038000. ISSN 1476-4687. PMID 11057657. S2CID 7136822.
  4. ^ Zeebe, R. E. (2012). "History of Seawater Carbonate Chemistry, Atmospheric CO2, and Ocean Acidification". Annual Review of Earth and Planetary Sciences. 40 (1): 141–165. Bibcode:2012AREPS..40..141Z. doi:10.1146/annurev-earth-042711-105521. ISSN 0084-6597. S2CID 18682623.
Kembali kehalaman sebelumnya