Lipedema adalah pembesaran yang tidak proporsional pada kedua tungkai akibat bertambahnya lemak di bawah kulit.[1][2] Rasa nyeri dan mudah memar juga dapat terjadi dan pada umumnya, gejala-gejala yang terjadi semakin memburuk seiring berjalannya waktu.[1] Umumnya, penyakit ini tidak memengaruhi kaki; meskipun kadang-kadang lengan dapat terpengaruh.[2] Wanita dengan berat badan berapa pun dapat mengalami kondisi ini.[2] Komplikasi dapat termasuk depresi.[1]
Walaupun penyebabnya tidak diketahui, penyakit ini diyakini melibatkan faktor genetika dan hormonal.[1] Penyakit ini sering kali diturunkan dalam keluarga.[1] Paling tidak awalnya sistem limfatik tampak normal.[3] Diagnosis didasarkan pada gejala dan pemeriksaan.[1] Penyakit lain yang serupa termasuk sembap dan limfedema.[1] Lipedema sering kali didiagnosis secara keliru sebagai obesitas.[4]
Walaupun obatnya belum ditemukan; perawatan mungkin dapat membantu pemulihan.[2] Perawatan tersebut dapat mencakup pola makan yang sehat dan olahraga untuk menjaga berat badan yang sehat; walaupun begitu, kondisi ini sering kali tahan terhadap penurunan berat badan.[1][2] Stoking kompresi dapat membantu mengatasi rasa sakit dan kesulitan berjalan.[2]Sedot lemak juga dapat membantu mengatasi gejala-gejala yang parah.[1][2]
Di Amerika Serikat, lipedema diperkirakan memengaruhi sampai 11% dari wanita.[5] Hal ini hampir hanya terjadi pada wanita.[1] Timbulnya penyakit ini biasanya terjadi pada masa pubertas, kehamilan, atau menopause.[1] Penyakit ini pertama kali dideskripsikan pada tahun 1940, dan kriteria diagnosis pertama ditetapkan pada tahun 1951.[5]
^ abcBuck DW, 2nd; Herbst, KL (September 2016). "Lipedema: A Relatively Common Disease with Extremely Common Misconceptions". Plastic and reconstructive surgery. Global open. 4 (9): e1043. doi:10.1097/GOX.0000000000001043. PMID27757353. Pemeliharaan CS1: Nama numerik: authors list (link)
^HINES, EA (2 January 1952). "Lipedema and physiologic edema". Proceedings of the Staff Meetings. Mayo Clinic. 27 (1): 7–9. PMID14900206.