Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Kimberella

Kimberella
Rentang waktu: Ediakara, 558–555 jtyl
Fosil yang terawetkan dengan sangat baik di Museum Regional Arkhangelsk, Rusia.
Cetakan fosil Kimberella sebagian
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Klad: Bilateria
Genus: Kimberella
Wade, 1972[1]
Spesies tipe
Kimberella quadrata
Glaessner & Wade, 1966
Spscies
  • Kimberella persii Vaziri, Majidifard & Laflamme, 2018
  • Kimberella quadrata Glaessner & Wade, 1966
Sinonim

Kimberella adalah genus hewan bilateria yang telah punah dan hanya diketahui dari batuan periode Ediakara. Organisme yang mirip siput telanjang ini makan dengan cara menggores lapisan mikroba di permukaan tempat Kimberella berada dengan cara yang mirip dengan gastropoda,[2] meski afinitasnya pada kelompok ini masih diperdebatkan.[3]

Spesimen-spesimen dari genus ini pertama kali ditemukan di Perbukitan Ediacara, Australia, tetapi penelitian baru-baru ini difokuskan pada penemuan masif dari spesimen-spesimen Kimberella di dekat Laut Putih di Rusia, yang mencakup rentang waktu 555 hingga 558 juta tahun silam.[2] Seperti pada banyak fosil dari masa ini, hubungan evolusionernya dengan organisme-organisme lainnya masih diperdebatkan. Awalnya, paleontolog mengklasifikasikan Kimberella sebagai sejenis Cubozoa. Namun sejak 1997, ciri dari anatominya dan bekas goresannya yang mirip dengan radula, telah menjadi penanda bahwa genus ini barangkali merupakan sejenis moluska. Meski beberapa paleontolog meragukan klasifikasinya sebagai moluska, secara umum, genus ini diterima sebagai setidaknya anggota dari bilateria.[4]

Klasifikasi genus ini penting untuk pemahaman ilmiah mengenai Letusan Kambrium; bila Kimberella merupakan sebuah moluska, atau setidaknya sebuah protostoma, hal ini berarti bahwa dua garis keturunan dominan Nefrozoa telah bercabang secara signifikan sebelum 555 juta tahun silam, tetapi bila genus ini setidaknya merupakan sebuah bilateria, maka hal ini berarti bahwa hewan telah berdiversifikasi jauh sebelum dimulainya periode Kambrium.[4]

Etimologi

Genus ini dinamai untuk menghormati John Kimber, yang merupakan seorang murid, guru dan kolektor; yang kehilangan nyawanya saat melakukan sebuah ekspedisi ke Australia Tengah pada tahun 1964. Awalnya, genusnya diberi nama Kimberia,[5] tetapi nama tersebut telah digunakan sebagai subgenus dari Turritella (famili Turritellidae pada Gastropoda), menurut Dr. N. H. Ludbrook; dan sebuah genus baru, Kimberella, diusulkan oleh Mary Wade pada 1972.

Rekonstruksi Kimberella quadrata

Kemunculan

Kimberella telah ditemukan di Perbukitan Ediacara di Australia Selatan,[6] di Formasi Ust' Pinega di daerah Laut Putih di Rusia, dan di Seri Kushk di Iran tengah.[7] Fosil-fosil dari Laut Putih biasanya dihubungkan dengan "hewan" Ediakara Tribrachidium dan Dickinsonia, fosil jejak berkelok-kelok, yang kemungkinan dihasilkan oleh Kimberella, dan alga. Lapisan-lapisan batuan dari suksesi Laut Putih telah ditanggalkan dari 555,3 ± 0.3 juta tahun silam dan 558 juta tahun silam menggunakan penanggalan radiokarbon, menggunakan perbandingan uranium-timbal di zirkon yang ditemukan di lapisan abu vulkanik yang terjepit di antara lapisan-lapisan yang mengandung fosil-fosil Kimberella.[8] Fosil-fosil Kimberella juga diketahui dari lapisan-lapisan batuan yang lebih tua maupun lebih muda dari rentang waktu yang ditanggalkan secara spesifik ini.[2]

Deskripsi

Lebih dari 1000 spesimen yang mewakili organisme dari semua tahap kedewasaan, telah ditemukan di daerah Laut Putih di dasar lapisan-lapisan batu pasir berbutir halus.[2][9] Banyaknya jumlah spesimen, kecilnya ukuran butiran sedimen dan beragamnya kondisi terawetkannya spesimen memberi informasi yang mendetail mengenai wujud eksternal Kimberella, beserta juga anatomi dalamnya, cara gerak, dan metode makannya.[2]

Semua fosil dari genus ini berbentuk kurang lebih lonjong. Spesimen-spesimen yang memanjang menggambarkan bahwa organisme ini dapat memanjang ke arah anterior-posterior,[9] barangkali sampai dua kali lipat panjang aslinya. Seperti banyak spesimen lainnya yang ditemukan di Laut Putih, wujud simetri yang paling sering diamati tampaknya merupakan simetri bilateral; dengan sedikit atau bahkan tidak ada tanda adanya wujud simetri radial yang ditemukan di Cnidaria. Cnidaria sendiri adalah sebuah kelompok yang mencakup ubur-ubur, anemon laut dan hidra. Fosil-fosil dari Australia awalnya dideskripsikan sebagai sejenis ubur-ubur, tetapi hal ini tidak konsisten dengan simetri bilateral yang ditemukan pada fosil-fosil tersebut. Fosil-fosil dari Laut Putih dan sedimen-sedimen di sekitarnya juga menunjukkan bahwa Kimberella hidup di permukaan dasar laut.[10]

Rekonstruksi hidup Kimberella terbaru bedasarkan interpretasi A.Y. Ivantsov tahun 2009.
Diorama mendetail K. quadrata (hewan merah muda di kanan) beserta dengan jejak pergerakan hewan sederhana (garis-garis di kiri).

Organisme ini memiliki pelingkup pada bagian dorsal yang disebut sebagai "cangkang yang tidak termineralisasi"; pada spesimen yang lebih besar, pelingkup ini mencapai panjang 15 cm, lebar 5–7 cm, dan tinggi 3–4 cm;[11] dengan panjang minimum 2–3 mm.[2]

Cangkang dari organisme ini keras tetapi fleksibel, dan tampaknya tidak termineralisasi, yang kemudian menjadi lebih keras (dan kemungkinan lebih tebal) seiring organismenya tumbuh lebih besar pada spesimen yang lebih dewasa.[2] Deformasi yang diamati pada spesimen-spesimen memanjang dan terlipat menjadi tanda bahwa cangkang ini sangat lunak, yang mana dapat diperkirakan bahwa alih-alih disebut integumen tunggal, cangkang ini terdiri dari agregat sklerit termineralisasi.[9] Pada titik tertinggi dari cangkangnya, terdapat struktur mirip tudung yang diperkirakan merupakan bagian depan dari cangkang organisme ini.[10][11] Pada beberapa spesimen, permukaan dalam dari cangkang Kimberella memiliki garis-garis yang membentang selebar hewan ini; hal ini mungkin saja mewakili titik penjangkaran otot.[2] Garis-garis serupa yang ditemukan di sisi cangkang barangkali terhubung dengan otot yang menarik kaki kedalam cangkang.[2]

Sumbu panjang dari organisme ini ditandai dengan bubungan yang menonjol; sumbu tengahnya sedikit melengkung. Tubuh organisme ini tidak memiliki segmentasi yang tampak tetapi memiliki serangkaian "modul" berulang. Tiap modul mencakup sekelompok otot dorso-ventral yang berkembang dengan baik, yang membentang dari dari atas ke "kaki" tunggal yang berotot dan lebar, beserta otot ventral-transversal yang kecil yang membentang secara lateral di bagian bawah tubuh. Gabungan dari otot-otot dorso-ventral dan ventral-trasversal ini memungkinkan Kimberella untuk bergerak dengan meriakkan kakinya.[10][12]

Tubuhnya juga memiliki tepian yang berjumbai yang mungkin merupakan bagian dari sistem pernapasan hewan tersebut, menjalankan fungsi yang mirip dengan insang. Tepian ini, yang memanjang jauh keluar dari cangkangnya mungkin saja mengindikasikan bahwa "insang" dari hewan ini tidak efisien dan membutuhkan area yang besar, atau tidak adanya predator efektif yang memangsa Kimberella, dan fungsi utama dari cangkang tersebut adalah untuk memberi landasan untuk otot-otot.[12]

Ekologi

Kimberella hidup di perairan dangkal (sampai kedalaman beberapa puluh meter), membagi dasar laut yang tenang, dan teroksigenasi dengan baik dengan organisme-organisme fotosintetik dan tikar mikrob.[2] Himpunan batuan dengan fosil Kimberella biasanya juga mengandung fosil Andiva, Yorgia, Dickinsonia, Tribrachidium dan Charniodiscus, yang menyarankan bahwa Kimberella hidup bersamaan dengan organisme-organisme tersebut,[2]

Kimberella barangkali memamah tikar mikrob, tetapi kemungkinan perilaku predator selektif pada Kimberella tidak bisa dikesampingkan.[2] Isi perut yang memfosil tampaknya membenarkan bahwa organisme ini memakan bakteri bentik dan alga, yang mana, alga pada masanya telah melewati "dentuman besar" ekologisnya sendiri di ekosistem laut 650 juta tahun lalu, memberi diet yang lebih kaya akan nutrisi untuk hewan-hewan awal.[13][14] Fedonkin memperhitungkan bahwa saat Kimberella makan, organisme ini bergerak "mundur"; jejak yang dihasilkan oleh gerakan tersebut rusak oleh aktivitas memamah setelahnya.[2] Sebaliknya, Gehling dkk. mengatakan bahwa hewan ini bergerak "maju".[15] Alur-alur biasanya ditemukan memancar dari ujung "kepala" organisme ini; hal ini mengindikasikan bahwa Kimberella menetap di satu tempat, dan menggaruk permukaan tikar mikrob kearahnya dengan perpanjangan kepalanya, yang memiliki dua "gigi".[9] Gehling dkk. merekonstruksi Kimberella sebagai memiliki leher panjang yang berfungsi sebagai lengan alat penggali, berputar pada sumbu yang kurang lebih tegak lurus dengan permukaan laut untuk menghasilkan sapuan, lalu memutar menjauh dan mendekati hewan tersebut untuk mengikis makanan dari substrat ke mulut. Dalam satu komunitas, Kimberella telah ditunjukkan mengjindari jejak memamahnya, mendemonstrasikan perilaku indrawi yang kompleks.[16]

Tidak adanya bukti adanya reproduksi aseksual menunjukkan bahwa organisme ini bereproduksi secara seksual. Tidak pernah dilakukan pengamatan terhadap reproduksi melalui tunas atau pembelahan.[2]

Perairan letak Kimberella hidup terkadang terganggu oleh arus berpasir, yang terjadi saat sedimen-sedimen terbawa menuruni lereng karena badai atau pelepasan air lelehan, yang menyapu organisme-organisme tersebut. Sebagai respons dari hal ini, Kimberella tampaknya menarik bagian tubuh mereka yang halus kedalam cangkang mereka; tampaknya gerakan mereka tidak cukup cepat untuk menghindari diri dari arus tersebut.[2] Beberapa organisme selamat dari arus tersebut, dan mencoba untuk menggali keluar dari pasir yang telah terdeposit di atas mereka; beberapa perobaan yang tidak berhasil dapat dilihat dalam bentuk fosil individu muda yang terfosilisasi di ujung sebuah galian yang beberapa sentimeter panjangnya.[2]

Pengawetan

Sebuah fosil Kimberella dapat sulit dibedakan dengan sedimen letak mereka terawetkan.

Fosil-fosil Kimberella biasanya terawetkan di atas lapisan batuan yang kaya akan tanah liat dan di bawah lapisan berpasir.[9] Semua fosil dari organisme ini terawetkan sebagai depresi-depresi pada dasar lapisan, mengimplikasikan bahwa organisme ini, meski tidak termineralisasi, cukup kukuh untuk tidak remuk seiring sedimen menumpuk di atasnya; seiring bagian lunak dari organisme ini membusuk, lumpur di bawahnya akan terdorong kedalam cangkang, mengawetkan bentuk organismenya.[2]

Pengawetan kebanyakan spesimen dapat terjadi karena sedimentasi yang cepat, yang dengan cepat menguburkan organisme yang mati, memisahkannya dari air laut; barangkali sedimentasi ini juga dipercepat dengan material hasil pembusukan organismenya, yang dapat membantu proses mineralisasi dan pengerasan sedimen yang menguburnya.[2] Telah disarankan bahwa proses pengawetan Kimberella dibantu oleh jejak lendir yang dihasilkan oleh organisme ini,[2] tetapi eksperimen-eksperimen menunjukkan bahwa lendir terlalu mudah hancur untuk berperan pada dalam pelekatan sedimen.[17]

Klasifikasi

Kimberichnus teruzzii, jejak mamahan yang dihasilkan oleh Kimberella saat sedang makan.[18]

Semua fosil-fosil Kimberella yang sejauh ini ditemukan dimasukkan ke dalam satu spesies, yaitu K. quadrata. Spesimen-spesimen pertamanya ditemukan di Australia pada 1959. Awalnya, mereka diklasifikasikan sebagai sejenis ubur-ubur oleh Martin Glaessner dan Mary Wade pada 1966,[19] lalu sebagai ubur-ubur kotak oleh Wade pada 1972. Klasifikasinya sebagai ubur-ubur kotak menjadi pandangan yang populer sampai fosil-fosil dari daerah Laut Putih ditemukan; hal ini mendorong diklasifikasikan ulangnya Kimberella.[20] Penelitian pada spesimen-spesimen ini oleh Mikhail A. Fedonkin, awalnya oleh Benjamin M. Waggoner pada 1997,[21] menjadikan Kimberella dikenal sebagai organisme bilateria triploblastik tertua yang terdokumentasikan dengan baik — sama sekali bukan ubur-ubur.[22]

Sejauh ini, fosil-fosil Kimberella tidak memiliki tanda-tanda adanya radula, yaitu "lidah" bergigi dari kitin yang menjadi ciri tubuh diagnostik bagi moluska moderen, kecuali bivalvia. Karena radula sangat jarang terawetkan pada fosil-fosil moluska, ketiadaannya belum tentu berarti bahwa K. quadrata tidak memilikinya. Bebatuan yang berada langsung di sekitar fosil-fosil Kimberella memiliki bekas-bekas goresan yang telah dibandingkan dengan bekas-bekas yang dihasilkan oleh radula moluska saat mereka memamah tikar mikrob. Jejak ini, yang diberi nama Radulichnus dan Kimberichnus, telah diinterpretasikan sebagai sebuah bukti tak langsung adanya radula. Bersamaan dengan cangkang berkatup tunggal Kimberella, hal ini telah simpulkan sebagai indikator bahwa Kimberella merupakan sebuah moluska atau berkerabat sangat dekat dengan moluska.[21] Pada 2001 dan 2007, Fedonkin menyarankan bahwa mekanisme makannya kemungkinan berupa belalai yang dapat ditarik masuk dengan organ-organ mirip kait di ujungnya.[23] Organ makan Kimberella tampkanya berbeda jauh dari radula umum pada moluska, dan hal ini mendemonstrasikan bahwa Kimberella sebaiknya merupakan anggota grup-tangkai moluska.[24][25] Selain itu, bekas-bekas goresan dari hewan ini mengindikasikan bahwa "gigi"nya ditarik mendekati organisme, bukan menjauhinya seperti pada moluska, dan pengaruh maksimumnya pada sedimen adalah pada saat bagian mulutnya berada di posisi paling jauh dari organisme ini.[24] Arah Kimberella memamah ialah mundur, bukan maju, seperti pada moluska. Terlebih lagi, lebar alur yang konstan mengimplikasikan stereoglosi (sebuah kinematika cara makan moluska yang mana gigi radulanya tidak melentur secara lateral) – sebuah ciri yang sangat ter-derivat pada moluska.[26] Telah ada perdebatan bahwa bentuk jejak-jejak mamahan Kimberella tidak sesuai dengan radula, dan meski bentuk tubuhnya yang mirip moluska, tidak adanya radula menempatkan Kimberella diluar kelompok mahkota moluska.[27] Butterfield menunjukkan bahwa beberapa kelompok organisme lainnya memiliki struktur tubuh yang dapat menghasilkan bekas-bekas yang serupa.[28][29]

Dapat ditarik kesimpulan, bahwa para ahli yang skeptis meragukan bahwa bukti yang ada cukup untuk dengan yakin mengidentifikasi Kimberella sebagai sebuah moluska atau mendekati-moluska, juga menyarankan bahwa untuk menyebutnya apapun lebih dari "kemungkinan" moluska atau bahkan hanya "kemungkinan bilateria" ialah hal yang gegabah.[30][28]

Solza margarita dari Rusia adalah genus sah yang kemungkinan menjadi kerabat Kimberella yang sudah diketahui. Beberapa ahli menggunakan istilah pengelompokan "Kimberellomorpha" untuk kedua genera tersebut,[31] dan bahkan beberapa mengganggap Solza sebagai varietas tafonomis dari Kimberella. Dalam kata lain, Solza adalah jenis organisme yang sama dengan Kimberella, hanya saja berubah wujudnya saat proses tafonomi.

Kepentingan teoretis

Letusan Kambrium tampaknya ialah peningkatan jumlah variasi struktur tubuh dasar hewan dengan cepat pada periode Kambrium Awal, dimulai setelah 543 juta tahun silam dan selesai sebelum 518 juta tahun silam.[32] Beberapa fosil-fosil periode Kambrium Awal telah diketahui pada pertengahan abad ke-19, dan Charles Darwin meilhat kemunculan dan diversifikasi hewan secara tiba-tiba yang tampak ini sebagai sebuah bantahan pertama yang dapat disimpulkan untuk teori evolusi melalui seleksi alam-nya.[33]

Sebagian besar yang lebih kompleks dari ubur-ubur dan cnidaria lainnya terbagi menjadi dua kelompok, yaitu protostoma dan deuterostoma.[34] Citi mirip moluska pada Kimberella sangat menyarankan bahwa genus ini masuk kedalam protostoma.[35][36] Bila demikian, hal ini berarti bahwa garis keturunan protostoma dan deuterostoma seharusnya bercabang pada masa sebelum Kimberella muncul — setidaknya 558 juta tahun silam, dan jelas sebelum dimulainya Kambrium 542 juta tahun silam. Bahkan jika Kimberella bukan protostoma, genusnya diterima secara luas sebagai anggota dari klad bilateria yang lebih inklusif.[34][37] Karena fosil-fosil cnidaria yang lumayan mirip dengan wujud modern telah ditemukan di lagerstätte Doushantuo, garis keturunan bilateria dan cnidaria seharusnya telah bercabang dengan jelas sebelum 580 juta tahun silam.[34]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Wade, M. (1972). "Hydrozoa and Scyphozoa and other medusoids from the Precambrian Ediacara fauna, South Australia" (PDF). Palaeontology. 15: 197–225. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2011-04-09.
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s Fedonkin, M.A.; Simonetta, A; Ivantsov, A.Y. (2007), "New data on Kimberella, the Vendian mollusc-like organism (White sea region, Russia): palaeoecological and evolutionary implications", dalam Vickers-Rich, Patricia; Komarower, Patricia (ed.), The Rise and Fall of the Ediacaran Biota, Special publications, vol. 286, London: Geological Society, hlm. 157–179, doi:10.1144/SP286.12, ISBN 978-1-86239-233-5, OCLC 156823511
  3. ^ Nelson R Cabej (2019). Epigenetic Mechanisms of the Cambrian Explosion. Elsevier Science. hlm. 152. ISBN 9780128143124.
  4. ^ a b Butterfield, N.J. (2006). "Hooking some stem-group "worms": fossil lophotrochozoans in the Burgess Shale". BioEssays. 28 (12): 1161–6. doi:10.1002/bies.20507. PMID 17120226. S2CID 29130876.
  5. ^ Glaessner, M.F.; Wade, M. (1966). "The late Precambrian fossils from Ediacara, South Australia" (PDF). Palaeontology. 9 (4): 599. Diarsipkan dari asli (Free full text) tanggal 2024-04-20. Diakses tanggal 2024-07-13.
  6. ^ Glaessner, M.; Daily, B. (1959). "The Geology and Late Precambrian Fauna of the Ediacara Fossil Reserve" (PDF). Records of the South Australian Museum. 13: 369–401. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2008-12-17. Diakses tanggal 2008-07-16.
  7. ^ Vaziri, Seyed Hamid; Majidifard, Mahmoud Reza; Laflamme, Marc (2018-03-22). "Diverse Assemblage of Ediacaran fossils from Central Iran". Scientific Reports (dalam bahasa Inggris). 8 (1): 5060. Bibcode:2018NatSR...8.5060V. doi:10.1038/s41598-018-23442-y. ISSN 2045-2322. PMC 5864923. PMID 29567986.
  8. ^ Martin, M.W.; Grazhdankin, D.V.; Bowring, S.A.; Evans, D.A.D.; Fedonkin, M.A.; Kirschvink, J.L. (2000-05-05). "Age of Neoproterozoic Bilaterian Body and Trace Fossils, White Sea, Russia: Implications for Metazoan Evolution". Science (abstract). 288 (5467): 841–5. Bibcode:2000Sci...288..841M. doi:10.1126/science.288.5467.841. PMID 10797002. S2CID 1019572.
  9. ^ a b c d e Ivantsov, A.Y. (2009). "A new reconstruction of Kimberella, a problematic Vendian Metazoan". Paleontological Journal. 43 (6): 601–611. doi:10.1134/S003103010906001X. S2CID 85676210.
  10. ^ a b c Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Fedonkin19972
  11. ^ a b Fedonkin, M.A.; Simonetta, A.; Ivantsov, A.Y. (2007). "New data on Kimberella, the Vendian mollusc-like organism (White Sea region, Russia): Palaeoecological and evolutionary implications" (PDF). Geological Society, London, Special Publications. Special Publications. 286 (1). London, UK: Geological Society: 157–179. Bibcode:2007GSLSP.286..157F. doi:10.1144/SP286.12. S2CID 331187. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2008-07-21. Diakses tanggal 2008-07-10.
  12. ^ a b Fedonkin, M.A.; Simonetta, A.; Ivantsov, A.Y. (2007). "New data on Kimberella, the Vendian mollusc-like organism (White Sea region, Russia): Palaeoecological and evolutionary implications" (PDF). Geological Society, London, Special Publications. Special Publications. 286 (1). London, UK: Geological Society: 157–179. Bibcode:2007GSLSP.286..157F. doi:10.1144/SP286.12. S2CID 331187. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2008-07-21. Diakses tanggal 2008-07-10.
  13. ^ "World's oldest meal helps unravel mystery of our earliest animal ancestors". Diarsipkan dari asli tanggal 2023-07-06. Diakses tanggal 2024-07-23.
  14. ^ "The algae that terraformed Earth". BBC News. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2023-07-13.
  15. ^ Gehling, J. G.; Runnegar, B. N.; Droser, M. L. (2014). "Scratch Traces of Large Ediacara Bilaterian Animals". Journal of Paleontology. 88 (2): 284–298. doi:10.1666/13-054. S2CID 140559034.
  16. ^ Mitchell, E. G.; Bobkov, N.; Dhungana, A.; Kolesnikov, A. V.; Hogarth, I. R. P.; Liu, A. G.; Mustill, T. M. R.; Sozonov, N.; Rogov, S.; Xiao, V. I.; Grazhdankin, D. V. (2020). "The influence of environmental setting on the community ecology of Ediacaran organisms". Interface Focus. 10 (4). doi:10.1098/rsfs.2019.0109. PMC 7333898. PMID 32642052.
  17. ^ Getty, P.R. (2006). "Producing And Preserving Climactichnites". Geological Society of America Abstracts with Programs. 38 (7): 475. Diarsipkan dari asli tanggal 2012-02-11. Diakses tanggal 2008-06-02.
  18. ^ Andrey Yu. Ivantsov (2013). "Trace Fossils of Precambrian Metazoans "Vendobionta" and "Mollusks"". Stratigraphy and Geological Correlation. 21 (3): 252–264. Bibcode:2013SGC....21..252I. doi:10.1134/S0869593813030039. S2CID 128638405. Diarsipkan dari asli tanggal 2024-07-27. Diakses tanggal 2024-09-26.
  19. ^ Glaessner, M.F.; Wade, M. (1966). "The late Precambrian fossils from Ediacara, South Australia" (PDF). Palaeontology. 9 (4): 599. Diarsipkan dari asli (Free full text) tanggal 2024-04-20. Diakses tanggal 2024-07-13.
  20. ^ Fedonkin, M.A.; Simonetta, A; Ivantsov, A.Y. (2007), "New data on Kimberella, the Vendian mollusc-like organism (White sea region, Russia): palaeoecological and evolutionary implications", dalam Vickers-Rich, Patricia; Komarower, Patricia (ed.), The Rise and Fall of the Ediacaran Biota, Special publications, vol. 286, London: Geological Society, hlm. 157–179, doi:10.1144/SP286.12, ISBN 978-1-86239-233-5, OCLC 156823511
  21. ^ a b Fedonkin, M. A.; Waggoner, B. M. (1997). "The Late Precambrian fossil Kimberella is a mollusc-like bilaterian organism". Nature. 388 (6645): 868–871. Bibcode:1997Natur.388..868F. doi:10.1038/42242. S2CID 4395089.
  22. ^ Erwin, Douglas H.; Eric H. Davidson (1 July 2002). "The last common bilaterian ancestor". Development. 129 (13): 3021–3032. doi:10.1242/dev.129.13.3021. PMID 12070079. Diarsipkan dari asli tanggal 2009-12-02. Diakses tanggal 2024-09-26.
  23. ^ Fedonkin, M.A.; Simonetta, A.; Ivantsov, A.Y. (2007). "New data on Kimberella, the Vendian mollusc-like organism (White Sea region, Russia): Palaeoecological and evolutionary implications" (PDF). Geological Society, London, Special Publications. Special Publications. 286 (1). London, UK: Geological Society: 157–179. Bibcode:2007GSLSP.286..157F. doi:10.1144/SP286.12. S2CID 331187. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2008-07-21. Diakses tanggal 2008-07-10.
  24. ^ a b Ivantsov, A. Y. (2013). "Trace fossils of precambrian metazoans "Vendobionta" and "Mollusks"". Stratigraphy and Geological Correlation. 21 (3): 252–264. Bibcode:2013SGC....21..252I. doi:10.1134/S0869593813030039. S2CID 128638405.
  25. ^ Andrey Yu. Ivantsov (2010). "Paleontological evidence for the supposed precambrian occurrence of mollusks". Paleontological Journal. 40 (12): 1552–1559. doi:10.1134/S0031030110120105. S2CID 86523806.
  26. ^ Smith, M. R. (2012). "Mouthparts of the Burgess Shale fossils Odontogriphus and Wiwaxia: Implications for the ancestral molluscan radula". Proceedings of the Royal Society B. 279 (1745): 4287–4295. doi:10.1098/rspb.2012.1577. PMC 3441091. PMID 22915671.
  27. ^ Ivantsov, A.Y. (2009). "A new reconstruction of Kimberella, a problematic Vendian Metazoan". Paleontological Journal. 43 (6): 601–611. doi:10.1134/S003103010906001X. S2CID 85676210.
  28. ^ a b Butterfield, N.J. (2006). "Hooking some stem-group "worms": fossil lophotrochozoans in the Burgess Shale". BioEssays. 28 (12): 1161–6. doi:10.1002/bies.20507. PMID 17120226. S2CID 29130876.
  29. ^ Butterfield, N. J. (2008). "An Early Cambrian Radula". Journal of Paleontology. 82 (3): 543–554. doi:10.1666/07-066.1. S2CID 86083492.
  30. ^ Martin, M.W.; Grazhdankin, D.V.; Bowring, S.A.; Evans, D.A.D.; Fedonkin, M.A.; Kirschvink, J.L. (2000-05-05). "Age of Neoproterozoic Bilaterian Body and Trace Fossils, White Sea, Russia: Implications for Metazoan Evolution". Science (abstract). 288 (5467): 841–5. Bibcode:2000Sci...288..841M. doi:10.1126/science.288.5467.841. PMID 10797002. S2CID 1019572.
  31. ^ Erwin, Douglas H.; Laflamme, Marc; Tweedt, Sarah M.; Sperling, Erik A.; Pisani, Davide; Peterson, Kevin J. (2011-11-25). "The Cambrian Conundrum: Early Divergence and Later Ecological Success in the Early History of Animals". Science (dalam bahasa Inggris). 334 (6059): 1091–1097. Bibcode:2011Sci...334.1091E. doi:10.1126/science.1206375. ISSN 0036-8075. PMID 22116879.
  32. ^ Cowen, R. (2000). History of Life (Edisi 3rd). Blackwell Science. hlm. 63. ISBN 0-632-04444-6.
  33. ^ Darwin, C (1859). On the Origin of Species by Natural Selection. Murray, London, United Kingdom. hlm. 315–316.
  34. ^ a b c Erwin, Douglas H.; Eric H. Davidson (1 July 2002). "The last common bilaterian ancestor". Development. 129 (13): 3021–3032. doi:10.1242/dev.129.13.3021. PMID 12070079. Diarsipkan dari asli tanggal 2009-12-02. Diakses tanggal 2024-09-26.
  35. ^ Fedonkin, M. A.; Waggoner, B. M. (1997). "The Late Precambrian fossil Kimberella is a mollusc-like bilaterian organism". Nature. 388 (6645): 868–871. Bibcode:1997Natur.388..868F. doi:10.1038/42242. S2CID 4395089.
  36. ^ Fedonkin, M.A.; Simonetta, A.; Ivantsov, A.Y. (2007). "New data on Kimberella, the Vendian mollusc-like organism (White Sea region, Russia): Palaeoecological and evolutionary implications" (PDF). Geological Society, London, Special Publications. Special Publications. 286 (1). London, UK: Geological Society: 157–179. Bibcode:2007GSLSP.286..157F. doi:10.1144/SP286.12. S2CID 331187. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2008-07-21. Diakses tanggal 2008-07-10.
  37. ^ Butterfield, N.J. (2006). "Hooking some stem-group "worms": fossil lophotrochozoans in the Burgess Shale". BioEssays. 28 (12): 1161–6. doi:10.1002/bies.20507. PMID 17120226. S2CID 29130876.

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya