Keikyu
Keikyu Corporation (京浜急行電鉄株式会社 , Keihin Kyūkō Dentetsu Kabushiki-gaisha) (TYO: 9006), atau juga dikenal sebagai Keihin Kyūkō (京浜急行) dan baru-baru ini biasa disingkat menjadi Keikyū (京急), adalah sebuah perusahaan perkeretaapian asal Jepang yang menghubungkan pusat kota Tokyo dengan Kawasaki, Yokohama, Yokosuka, dan daerah-daerah lain di Semenanjung Miura di Kanagawa. Perusahaan ini juga menyediakan kereta api ke Bandara Haneda di Tokyo. Keihin (京浜) berarti wilayah Tokyo (東京) - Yokohama (横浜). Perusahaan ini mengoperasikan kereta api listrik pertama di wilayah Kantō dengan membuka jalur sepanjang 2 km (1,2 mi) (kemudian menjadi Jalur Daishi) pada bulan Januari 1899.[3] ![]() Perusahaan ini merupakan bagian dari Fuyo Group dan berkantor pusat di Yokohama. Pada tanggal 21 Oktober 2010, perusahaan ini mengubah namanya dalam bahasa Inggris dari Keihin Electric Express Railway Co., Ltd. menjadi Keikyu Corporation.[4] Kereta api di Jalur Utama dioperasikan dengan kecepatan maksimal 120 km/h (75 mph), sehingga menjadikannya kereta api swasta tercepat ketiga di wilayah Tokyo, setelah Keisei Skyliner dan Tsukuba Express. Lebar sepur pada jalur tersebut adalah 1.435 mm (4 ft 8+1⁄2 in) (sepur standar), berbeda dengan lebar sepur 1.067 mm (3 ft 6 in) yang lebih umum di Jepang. Jalur![]()
Jalur Utama Keikyu membentang di bagian selatan dari Tokyo, Kawasaki, Yokohama, dan Yokosuka. Stasiun Shinagawa adalah stasiun terminus di Tokyo bagi jalur tersebut. Kereta api ekspres Kaitoku (快特) di jalur tersebut bersaing dengan Jalur Utama Tōkaidō dan Jalur Yokosuka milik JR East. Dari Stasiun Sengakuji, kereta api milik Keikyu berjalan ke Jalur Toei Asakusa dan Keisei Electric Railway (ke Bandara Narita) dan jalur Hokuso Railway (ke wilayah kota baru Chiba). StasiunTerdapat 73 stasiun di jaringan jalur rel milik perusahaan ini.[5] Sarana perkeretaapianAktifKeikyu saat ini memiliki 802 unit kereta yang aktif melayani penumpang.
Pensiun
InsidenSejak tahun 1997, Keikyu telah mengalami lima insiden, yang mana semuanya terjadi di jalur utama, di dekat Yokosuka dan Yokohama. Pada tanggal 7 April 1997, sekitar jam 14:47, tiga unit kereta pertama pada sebuah kereta api dengan empat unit kereta anjlok setelah menabrak longsoran tanah yang disebabkan oleh hujan deras, sehingga menyebabkan 22 orang terluka. Insiden tersebut terjadi di antara Stasiun Keikyu-Taura dan Stasiun Anjinzuka, dengan jumlah penumpang saat itu sekitar 60 orang. Tujuh bulan sebelumnya, perusahaan ini melaporkan kepada Kementerian Perhubungan bahwa potensi terjadinya tanah longsor di wilayah tersebut tidak besar. Sebanyak 500 orang pekerja pun dikerahkan untuk mengatasi insiden tersebut.[7] Pada tanggal 24 November 2000, sekitar jam 05:20, kereta pertama pada sebuah kereta api dengan empat unit kereta anjlok setelah menabrak truk di perlintasan sebidang, sehingga menyebabkan tiga orang terluka ringan. Insiden tersebut terjadi di Yokosuka dengan sekitar 100 orang penumpang kemudian berjalan ke stasiun terdekat untuk melanjutkan perjalanan dengan bus. Pengemudi truk menyatakan bahwa kakinya terjebak di antara pedal gas dan rem, sehingga truknya menerobos perlintasan sebidang. Operasional kereta api pun dapat berjalan normal kembali empat jam kemudian.[8] Pada tanggal 24 September 2012, sekitar jam 23:58, tiga kereta pertama pada sebuah kereta api dengan delapan unit kereta anjlok setelah menabrak longsoran tanah, sehingga menyebabkan 28 orang terluka, termasuk masinis. Sebanyak 7 orang terluka parah, termasuk patah tulang rusuk and tulang panggul. Insiden tersebut terjadi di antara Stasiun Oppama dan Stasiun Keikyu Taura, di antara Yokohama dan Yokosuka, dengan sekitar 700 orang penumpang saat itu. Longsoran tanah tersebut disebabkan oleh hujan deras yang merobohkan jaring pengaman yang telah dipasang sejak tahun 1998.[9] Tanah setinggi 12 meter dan selebar 15 meter longsor ke jalur rel, beserta jaring pengaman dan pohon yang tumbuh di atasnya. Kereta api melaju dengan kecepatan 75 km/jam sebelum masinis mulai mengerem, sekitar 30 hingga 40 meter sebelum longsoran tanah tersebut.[10] Layanan kereta api pun dihentikan sementara antara Stasiun Kanazawa-Hakkei dan Hemi, dan bus juga disediakan hingga operasional kereta api dapat berjalan normal kembali sekitar 55 ½ jam kemudian.[11] Pada tanggal 18 April 2013, sekitar jam 16:30, dua panel jendela di kereta pertama pada sebuah kereta api pecah saat sedang berpapasan dengan kereta api ekspres, sehingga melukai dua orang pelajar yang duduk di dekat panel jendela tersebut. Satu panel jendela juga retak. Insiden tersebut terjadi di antara Stasiun Taura dan Stasiun Anjinzuka, dengan sekitar 30 orang penumpang saat itu.[12] Pada tanggal 5 September 2019, sebuah kereta api ekspres menabrak sebuah truk di Stasiun Kanagawa-Shinmachi. Terdapat 33 orang yang terluka dan 1 orang yang tewas (pengemudi truk).[13] Referensi
Bacaan lebih lanjut
Pranala luar
|