Penduduk asli Tierra del Fuego (Argentine Patagonia) dibawa ke Paris oleh Maître pada tahun 1889.
Kebun manusia (juga disebut pameran etnologi atau Desa Negro) adalah pameran manusia yang diselenggarakan pada abad ke-19 dan 20, biasanya dalam keadaan alami atau primitif.[1] Pamerannya sering menekankan perbedaan budaya antara peradaban Eropa dan Barat dan orang-orang non-Eropa. Kebun etnografi sering didasari oleh unilinealisme, rasisme ilmiah, dan Darwinisme sosial. Sejumlah kebun manusia menempatkan penduduk pribumi (terutama Afrika) di antara primata besar dan manusia keturunan Eropa.[2] Kebun etnografi banyak dikritik karena sangat merendahkan martabat manusia dan rasis. Ota Benga adalah salah seorang etnis Afrika yang pernah dijadikan objek pameran di Bronx Zoo.[3]
Di era modern, museum sejarah hidup atau museum pertanian hidup mirip seperti kebun manusia. Museum sejarah hidup berupaya menampilkan bagaimana orang-orang hidup di berbagai masa atau tempat. Karyawan atau relawan berpakaian dan melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari dalam budaya lain. Di Amerika Serikat, museum sejarah hidup memamerkan kehidupan yang mendemonstrasikan pemanggangan roti, menanam dan memanen ladang, serta beternak ayam. Umumnya, para relawan ini pulang pada malam hari.
^Bradley, James. "The ape insult: a short history of a racist idea". The Conversation (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 30 September 2020. In this view, humans didn't share a common ancestry with apes; they were directly descended from them. And Africans then became the link between monkeys and Europeans. The popular image commonly associated with Darwinian evolution of the staged transformation of ape into man should more properly be called Lamarckian.
"On A Neglected Aspect Of Western Racism", by Kurt Jonassohn, December 2000 (Jonassohn is known for his book with Frank Chalk, The history and sociology of genocide: analyses and case studies, 1990, Yale University Press; New Haven) (Inggris)
Qureshi, Sadiah (2004), 'Displaying Sara Baartman, the 'Hottentot Venus', History of Science 42:233-257. Available online at Science History Publications.