Kamal Ranadive
Kamal Jayasing Ranadive (née Samarath; 8 November 1917 – 11 April 2001) adalah seorang peneliti biomedis asal India yang dikenal atas penelitiannya tentang hubungan antara kanker dan virus. Ia merupakan salah satu anggota pendiri Indian Women Scientists' Association (IWSA).[1][2][3] Pada tahun 1960-an, ia mendirikan laboratorium penelitian kultur jaringan pertama di India di Pusat Penelitian Kanker India di Mumbai.[4][5] Kehidupan awalRanadive lahir di Pune pada 8 November 1917. Orang tuanya adalah Dinkar Dattatreya Samarath dan Shantabai Dinkar Samarath. Ayahnya adalah seorang ahli biologi yang mengajar di Fergusson College, Pune.[1] Ia memastikan semua anaknya mendapat pendidikan yang baik. Ranadive adalah murid yang cerdas. Ia bersekolah di Huzurpaga: Sekolah Menengah H. H. C. P.[2] Ayahnya ingin ia belajar kedokteran dan menikah dengan seorang dokter, tetapi ia memilih jalannya sendiri. Ia mulai kuliah di Fergusson College dengan jurusan utama Botani dan Zoologi. Ia meraih gelar Sarjana Sains (B.Sc.) dengan predikat cumlaude pada tahun 1934.[5] Kemudian, ia melanjutkan studi di Fakultas Pertanian di Pune dan meraih gelar Magister Sains (M.Sc.) pada tahun 1943 dengan spesialisasi sitogenetika pada Annonaceae. Ia lalu menikah dengan J. T. Ranadive, seorang ahli matematika, pada 13 Mei 1939, dan pindah ke Bombay. Mereka memiliki seorang putra bernama Anil Jaysingh.[1] Di Bombay (sekarang Mumbai), ia bekerja di Rumah Sakit Tata Memorial. Suaminya, Ranadive, sangat mendukung studinya di bidang Sitologi, bidang yang dipilihkan oleh ayahnya.[5] Di sana, ia juga melanjutkan pendidikan doktoral (Ph.D.) di Universitas Bombay. Pembimbingnya adalah V. R. Khanolkar, seorang patolog ternama dan pendiri Pusat Penelitian Kanker India (ICRC).[4][6] Setelah meraih gelar Ph.D. dari Universitas Bombay pada tahun 1949, ia didorong oleh Khanolkar untuk mencari beasiswa di Universitas Amerika. Ia mendapat beasiswa penelitian pascadoktoral untuk mempelajari teknik kultur jaringan dan bekerja dengan George Gey (terkenal dengan inovasi laboratoriumnya, garis sel HeLa) di laboratorium miliknya di Universitas Johns Hopkins, Baltimore.[4] Karier profesionalSetelah kembali ke India, Ranadive bergabung kembali dengan ICRC dan memulai karier profesionalnya sebagai Senior Research Officer. Ia berperan penting dalam mendirikan Laboratorium Biologi Eksperimental dan Laboratorium Kultur Jaringan di Bombay.[7] Dari tahun 1966 hingga 1970, ia menjabat sebagai Direktur Pusat Penelitian Kanker India (ICRC) dalam kapasitas pelaksana tugas.[8] Pada awal 1960-an, bersama asistennya (yang ia rekrut ke ICRC) dari bidang biologi dan kimia, ia mengembangkan media kultur jaringan dan reagen terkait. Ia juga bertanggung jawab mendirikan unit penelitian baru di bidang Karsinogenesis, Biologi sel, dan Imunologi. Prestasi kariernya meliputi penelitian tentang patofisiologi kanker menggunakan hewan sebagai media, yang menghasilkan pemahaman lebih dalam tentang penyebab penyakit seperti leukemia, kanker payudara, dan kanker esofagus. Pencapaian penting lainnya adalah penelitiannya yang menemukan kaitan antara kerentanan kanker dengan hormon serta hubungan antara tumor dan virus. Vaksin kusta juga lahir berkat riset dasarnya tentang bakteri penyebab penyakit tersebut.[2] Ia menjadi inspirasi besar bagi ilmuwan perempuan di India untuk meneliti kanker, khususnya kanker pada perempuan dan anak-anak. Salah satu proyeknya yang menonjol adalah penelitian "Imunohematologi Darah Suku" yang mempelajari kondisi darah bayi dari komunitas suku.[7] Penelitian khususSaat bekerja di Rumah Sakit Kanker Tata Memorial di Bombay (yang kemudian menjadi Pusat Penelitian Kanker),[9] di departemen patologi, ia melaporkan studi tentang "Morfologi komparatif kelenjar payudara normal dari empat strain tikus yang berbeda tingkat kerentanannya terhadap kanker payudara." Pada Februari 1945, ia melaporkan hasil penelitiannya tentang kanker payudara, yang menarik perhatian besar. Ia mencoba menghubungkan jalannya penyakit dengan faktor keturunan, persalinan, struktur histologi, dan faktor lainnya.[10] Keganasan yang bersifat genetik pada anak-anak dan kelainan darah yang dikenal sebagai dyscrasia juga menjadi fokus khusus penelitiannya.[9] Salah satu studi besar yang dilakukan Ranadive bersama tim dari Satya Niketan (sebuah organisasi sukarela) di Ahmednagar pada tahun 1989 adalah pengumpulan data terkait kondisi gizi anak-anak suku di Akola taluk, Distrik Ahmednagar, Maharashtra.[11] Ranadive juga aktif memberikan penyuluhan kesehatan dan perawatan medis bagi perempuan di desa-desa sekitar Rajpur dan Ahmednagar melalui proyek yang disponsori pemerintah di bawah naungan Asosiasi Perempuan India.[12] Penghargaan dan kehormatanRanadive dianugerahi Padma Bhushan (penghargaan sipil tertinggi ketiga di India) untuk bidang Kedokteran pada tahun 1982.[13] Ia juga menerima Silver Jubilee Research Award pertama pada tahun 1964 dari Medical Council of India.[14] Penghargaan ini mencakup medali emas dan hadiah uang tunai sebesar ₹15.000 (setara dengan ₹780.000 atau US$11,000 pada tahun 2023).[15] Ia juga menerima Penghargaan G. J. Watumull Foundation tahun 1964 untuk bidang mikrobiologi.[16] Ranadive menjabat sebagai ilmuwan medis emeritus di Indian Council of Medical Research (ICMR).[17] Ranadive juga dihormati dengan sebuah Google Doodle pada 8 November 2021, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-104.[18][19][20] Publikasi ilmiahRanadive menerbitkan lebih dari 200 makalah penelitian ilmiah tentang kanker dan kusta.[21] Beberapa makalahnya di antaranya:
ReferensiKutipan
Daftar Pustaka
|