Kalkon adalah senyawa organik dengan rumus kimia C6H5C(O)CH=CHC6H5. Senyawa ini merupakan keton tak jenuh α,β. Berbagai senyawa biologis penting dikenal secara kolektif sebagai kalkon atau kalkonoid.[3] Mereka merupakan zat bioaktif, bahan fluoresen, dan zat intermediat kimia yang dikenal luas.
Sifat kimia
Kalkon memiliki dua serapan maksimum pada 280 nm dan 340 nm.[4]
Biosintesis
Kalkon dan kalkonoid disintesis pada tumbuhan sebagai metabolit sekunder. Enzim kalkon sintase, suatu poliketida sintase tipe III, bertanggung jawab atas biosintesis senyawa ini. Enzim ini ditemukan di semua tumbuhan "tingkat tinggi" (tumbuhan berpembuluh) dan beberapa tumbuhan "bawah" (tumbuhan tidak berpembuluh).[5]
Reaksi ini, yang dapat dilakukan tanpa pelarut apa pun, sangat andal sehingga sering dijadikan contoh kimia hijau dalam pendidikan sarjana.[7]
Farmakologi potensial
Kalkon dan turunannya menunjukkan berbagai aktivitas biologis termasuk antiinflamasi.[8] Beberapa kalkon 2′-amino telah dipelajari sebagai agen antitumor yang potensial.[9][10] Kalkon sangat menarik dalam bidang kimia medisinal dan telah digambarkan sebagai perancah istimewa.[5]
^Tomás-Barberán, Francisco A.; Clifford, Michael N. (2000). "Flavanones, Chalcones and Dihydrochalcones - Nature, Occurrence and Dietary Burden". Journal of the Science of Food and Agriculture. 80 (7): 1073–1080. doi:10.1002/(SICI)1097-0010(20000515)80:7<1073::AID-JSFA568>3.0.CO;2-B.
^Song, Dong-mee; Jung, Kyoung-Hoon; Moon, Ji-hye; Shin, Dong-Myung (2003). "Photochemistry of chalcone and the application of chalcone-derivatives in photo-alignment layer of liquid crystal display". Optical Materials. 21 (1–3): 667–71. Bibcode:2003OptMa..21..667S. doi:10.1016/S0925-3467(02)00220-3.