Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Kalibrasi


Dalam teknologi pengukuran dan metrologi, kalibrasi adalah kegiatan membandingkan nilai pengukuran yang diberikan oleh suatu perangkat uji dengan nilai standar yang akurasinya telah diketahui. Standar tersebut dapat berupa perangkat pengukuran lain, sumber kuantitas fisik (misalnya tegangan listrik atau nada suara), maupun artefak fisik seperti penggaris atau meteran standar.

Secara ketat, istilah kalibrasi hanya merujuk pada kegiatan perbandingan, dan tidak mencakup penyesuaian yang mungkin dilakukan terhadap perangkat uji setelah perbandingan

Hasil Kalibrasi

Kegiatan kalibrasi dapat menghasilkan beberapa kemungkinan, antara lain:

  • Tidak terdapat kesalahan signifikan pada perangkat uji.
  • Terdapat kesalahan signifikan, tetapi tidak dilakukan penyesuaian.
  • Dilakukan penyesuaian pada perangkat uji sehingga kesalahan berada pada batas yang dapat diterima.

Standar Kalibrasi

Standar kalibrasi biasanya dapat ditelusuri (traceable) ke standar nasional atau internasional yang dikelola oleh lembaga metrologi. Di Indonesia, standar kalibrasi diatur oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN).

Definisi Menurut Standar Internasional

Kalibrasi menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology (VIM), kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran dengan nilai yang sudah diketahui dari besaran yang diukur, dalam kondisi tertentu.

Dengan kata lain, kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional suatu alat ukur dengan membandingkannya terhadap standar ukur yang telusur (traceable) ke standar nasional maupun internasional.

Tujuan Kalibrasi

  • Mencapai ketertelusuran hasil pengukuran ke standar primer nasional atau internasional.
  • Menentukan deviasi (penyimpangan) nilai ukur suatu instrumen.
  • Menjamin hasil pengukuran sesuai dengan standar nasional maupun internasional.

Manfaat Kalibrasi

  • Menjaga kondisi instrumen ukur agar tetap sesuai spesifikasi.
  • Mendukung sistem mutu di industri dan laboratorium.
  • Mengetahui perbedaan antara nilai benar dan nilai yang ditunjukkan alat ukur.

Prinsip Dasar Kalibrasi

  • Objek ukur (Unit Under Test).
  • Standar ukur atau alat standar kalibrasi (mengacu ke standar internasional atau prosedur yang terverifikasi).
  • Operator/teknisi yang kompeten dan tersertifikasi.
  • Lingkungan terkondisi (suhu, kelembapan, tekanan, dan faktor eksternal lain dikendalikan).
  • Metode kalibrasi yang diakui secara nasional atau internasional.

Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005, setiap alat ukur yang mengalami mobilisasi atau perpindahan sebaiknya dikalibrasi ulang untuk menjaga akurasi.

Hasil Kalibrasi

Hasil kalibrasi biasanya mencakup:

  • Nilai objek ukur.
  • Nilai koreksi atau penyimpangan.
  • Nilai ketidakpastian pengukuran.
  • Faktor atau kurva kalibrasi.

Persyaratan Kalibrasi

  • Standar acuan yang telusur ke standar nasional/Internasional.
  • Metode kalibrasi yang diakui.
  • Personil terlatih dan tersertifikasi.
  • Ruangan kalibrasi dengan kondisi lingkungan terkendali.
  • Alat ukur dalam kondisi baik.

Kalibrasi diperlukan untuk

  • Perangkat baru.
  • Interval waktu tertentu.
  • Setalah jam operasi tertentu.
  • Setelah mengalami benturan/getaran yang signifikan.
  • Ketika hasil pengukuran diragukan.

Contoh

Sebuah termometer dapat dikalibrasi dengan menentukan koreksi pada titik-titik tertentu sehingga hasil pengukuran menunjukkan temperatur yang sebenarnya dalam °C.

Kalibrasi di Indonesia

Di Indonesia, lembaga metrologi nasional adalah Pusat Penelitian Kalibrasi Instrumentasi, dan Metrologi (Puslit KIM LIPI), yang menyimpan standar pengukuran tertinggi dalam SI dan turunannya. Puslit KIM LIPI berfungsi membangun rantai ketertelusuran pengukuran dari standar internasional ke perangkat yang digunakan di laboratorium maupun industri.

Hasil kalibrasi harus disertai dengan pernyataan traceable uncertainty untuk menentukan tingkat kepercayaan, yang dievaluasi melalui analisis ketidakpastian pengukuran.

Lihat pula

Referensi

  • Morris, Alan S., "Measurement and Instrumentation Principles", 2001, Butterworth Heinemann, ISBN 0-7506-5081-8
  • Pyzdek, T, "Quality Engineering Handbook", 2003, ISBN 0-8247-4614-7
  • Godfrey, A. B., "Juran's Quality Handbook", 1999, ISBN 007034003
Kembali kehalaman sebelumnya