Judith Resnik
Judith Arlene Resnik (/ˈrɛznɪk/; 5 April 1949 – 28 Januari 1986) adalah seorang insinyur kelistrikan, insinyur perangkat lunak, insinyur biomedikal, pilot dan antariksawati NASA yang tewas saat pesawat ulang alik Challenger hancur saat peluncuran misi STS-51-L. Resnik adalah wanita Amerika Serikat kedua dan wanita keempat di luar angkasa, mengorbit selama 145 jam. Ia juga merupakan Yahudi Amerika pertama di luar angkasa dan wanita Yahudi pertama dari kewarganegaraan manapun di luar angkasa. IEEE Judith Resnik Award untuk teknik luar angkasa diambil dari namanya. Kehidupan awalJudith Arlene Resnik lahir pada 5 April 1949 di Akron, Ohio. Ia adalah putri dari Marvin Resnik, seorang dokter mata, dan Sarah Polensky, seorang sekretaris hukum. Judith memiliki seorang adik laki-laki bernama Charles yang empat tahun lebih muda darinya. Ayahnya berasal dari keluarga Yahudi yang taat, cucu seorang rabi yang lahir di Preluke, Ukraina.[1] Keluarga mereka sempat bermigrasi ke Palestina pada 1920-an sebelum akhirnya pindah ke Amerika Serikat setelah tragedi pembantaian Hebron tahun 1929.[2] Marvin Resnik sendiri fasih dalam delapan bahasa dan pernah bertugas di militer AS selama Perang Dunia II, terlibat dalam intelijen militer, interogasi tawanan perang, serta pengintaian udara di Pasifik dan Jepang pasca-perang.[3] Dibesarkan dalam keluarga Yahudi yang taat, Judith mengenyam pendidikan agama di Sekolah Ibrani Beth El Synagogue di Akron. Ia juga menjalani upacara Bat Mitzvah pada tahun 1962, sebuah tradisi yang saat itu masih jarang dilakukan.[4] Masa sekolahSejak kecil, Judith telah menunjukkan kecerdasan luar biasa. Bahkan saat masih di taman kanak-kanak, ia sudah diakui memiliki bakat intelektual yang menonjol, sehingga memulai sekolah dasar lebih awal. Ia mengenyam pendidikan di Fairlawn Elementary School, Simon Perkins Junior High School,[5] dan Harvey S. Firestone High School.[6] Judith sangat unggul dalam matematika, bahasa, dan musik. Ia adalah seorang pianis berbakat yang sempat mempertimbangkan karier sebagai pianis konser. Sebelum masuk perguruan tinggi, ia berhasil meraih nilai sempurna dalam ujian SAT, menjadi satu-satunya perempuan di Amerika Serikat yang mencapai prestasi tersebut pada tahun itu, dan hanya perempuan ke-16 dalam sejarah yang berhasil melakukannya.[7] Saat di SMA Firestone, Judith menjadi siswa terbaik (valedictorian) dan runner-up ratu homecoming. Meskipun ibunya tidak setuju dengan kebiasaannya berkencan, ia memiliki beberapa hubungan romantis dengan siswa dari sekolah lain, lebih suka berteman dengan mereka daripada dengan teman-temannya di Firestone.[8] Ketika orang tuanya bercerai, hak asuh jatuh ke tangan ibunya, sesuai dengan kebiasaan pada masa itu. Namun, hubungan Judith dengan ibunya memburuk, terutama karena ketidaksepahaman mengenai kehidupan pribadinya.[1] Saat berusia 17 tahun, ia mengajukan gugatan di pengadilan agar hak asuhnya dialihkan ke ayahnya, yang memiliki hubungan lebih dekat dengannya. Setelah berhasil, ia bahkan menolak membaca surat-surat dari ibunya.[9] Masa kuliah dan awal karierPada usia 17 tahun, Judith masuk Carnegie Institute of Technology (sekarang Carnegie Mellon University). Awalnya, ia berniat mengambil jurusan matematika, tetapi setelah mengikuti kuliah teknik elektro bersama pacarnya, Michael Oldak, ia jatuh cinta pada bidang tersebut. Ia menjadi salah satu dari tiga perempuan di jurusan teknik elektro.[10] Selain kecerdasannya, Judith juga dikenal sebagai juru masak andal dan penggemar olahraga otomotif. Ia sering berpartisipasi dalam reli mobil sport bersama Oldak dengan mobil Triumph TR6 miliknya. Pada tahun 1970, ia meraih gelar sarjana teknik elektro dan menjadi anggota beberapa organisasi akademik bergengsi seperti Tau Beta Pi, Mortar Board, dan Eta Kappa Nu.[11] Pada tahun yang sama, Judith menikah dengan Michael Oldak. Pernikahan mereka dihadiri oleh ibunya, tetapi dengan cara yang unik: dua versi undangan dibuat, satu menyebutnya sebagai putri ayahnya dan satu lagi sebagai putri ibunya.[12] Setelah lulus, mereka pindah ke Moorestown, New Jersey, di mana Judith bekerja di RCA sebagai insinyur desain pada proyek misil dan radar.[13] Selama di RCA, ia mengembangkan sirkuit untuk radar angkatan laut dan bekerja dalam proyek roket NASA. Paper akademis yang ia tulis tentang sirkuit khusus menarik perhatian NASA. Sementara itu, ia juga mendaftar di program magister teknik elektro di University of Pennsylvania.[14] Pada tahun 1971, suaminya diterima di sekolah hukum Georgetown University, sehingga mereka pindah ke Washington, D.C. Judith tetap bekerja untuk RCA di kantor Springfield, Virginia, dan melanjutkan studi magisternya di University of Maryland. Namun, pada tahun 1975, pernikahan mereka berakhir karena perbedaan pandangan: suaminya ingin memiliki anak, sedangkan Judith tidak. Meskipun bercerai, mereka tetap menjaga hubungan baik.[14][15] Penelitian dan gelar doktorPada tahun 1974, Judith beralih karier menjadi peneliti di bidang teknik biomedis di Laboratorium Neurofisiologi National Institutes of Health.[16] Di sana, ia meneliti fisiologi sistem visual dan dampak arus listrik pada retina.[17] Judith menyelesaikan program doktoralnya di University of Maryland pada tahun 1977 dengan disertasi berjudul Bleaching Kinetics of Visual Pigments. Penelitiannya yang mendalam tentang pigmen visual membawanya menerbitkan beberapa makalah akademis, termasuk dalam Journal of the Optical Society of America pada tahun 1978.[17] Astronaut NASASeleksi dan pelatihan astronautSetelah perceraiannya dengan Michael Oldak, Judith Resnik kembali berhubungan dengan Nahmi, seorang pilot maskapai komersial. Nahmi mendorongnya untuk mendaftar sebagai astronaut ketika mengetahui bahwa NASA sedang merekrut perempuan untuk program luar angkasa. Bersama-sama, mereka membaca Carrying the Fire, buku karya astronaut Apollo 11, Michael Collins.[18] Resnik bahkan bertemu langsung dengan Collins di kantornya di National Air and Space Museum, serta John Glenn, mantan astronaut yang saat itu menjabat sebagai senator dari negara bagian asalnya, Ohio.[19]  Untuk memperkuat kredensialnya, Nahmi menyarankan Resnik untuk mendapatkan lisensi pilot pribadi. Meskipun sedang menyelesaikan gelar Ph.D., Resnik berhasil memperoleh lisensi pilot pada tahun 1977 dengan skor hampir sempurna dalam ujian terbangnya. Selain itu, ia juga mendapat promosi di RCA dan menyelesaikan program doktoralnya, yang kemudian membuat Nahmi menyarankan agar ia menghubungi NASA untuk memberi tahu pencapaiannya.[20] Dorongan untuk menjadi astronaut juga datang dari mentornya, Profesor Angel G. Jordan, yang saat itu menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik di Carnegie Mellon University.[21] Setelah menyelesaikan studinya, Resnik bekerja sebagai insinyur sistem senior di Xerox Corporation di Los Angeles. Di sana, ia mulai berlatih fisik dengan rutin berlari di sepanjang pantai untuk meningkatkan stamina dan menjaga berat badannya.[22] Pada Januari 1978, di usia 28 tahun, Resnik terpilih sebagai spesialis misi dalam kelompok astronaut NASA yang kedelapan. Dari 8.029 pelamar, hanya 35 yang terpilih—29 laki-laki dan 6 perempuan, termasuk Resnik. Pekerjaan ini membuatnya harus menerima gaji lebih rendah dibandingkan saat bekerja di Xerox, tetapi ia tetap berkomitmen penuh. Rekan-rekan astronautnya menjulukinya "JR".[23] Dalam pelatihan, Resnik menunjukkan dedikasi tinggi, terutama dalam meningkatkan kebugaran fisiknya. Ia menerbangkan pesawat jet Northrop T-38 Talon yang digunakan NASA untuk transportasi dan pelatihan. Astronaut Jerome Apt menggambarkannya sebagai pilot yang sangat baik. Sementara itu, astronaut Rhea Seddon mengenangnya sebagai sosok cerdas, menawan, dan humoris yang selalu menjadi pusat perhatian di berbagai acara NASA.[24] Sebagai spesialis misi, Resnik terlibat dalam pengembangan sistem kontrol manual pesawat luar angkasa dan sistem perangkat lunak untuk NASA. Ia juga berkontribusi dalam pengoperasian Remote Manipulator System (RMS), lengan robot yang digunakan di pesawat ulang-alik. Meskipun ia menikmati pekerjaannya, Resnik kurang menyukai bagian yang mengharuskannya tampil di hadapan publik, terutama dalam wawancara televisi dan pertanyaan pribadi yang dianggapnya mengganggu.[25] Dalam kelompok astronaut wanita pertama NASA, Resnik dan Sally Ride diprediksi akan menjadi yang pertama terbang ke luar angkasa. Namun, karena Sally Ride dianggap lebih nyaman dengan perhatian publik, NASA memilihnya sebagai perempuan Amerika pertama di luar angkasa, sementara Resnik harus menunggu giliran.[26] Misi STS-41-D: Penerbangan perdana discovery Pada Februari 1983, Resnik ditugaskan dalam misi STS-41-D, yang merupakan penerbangan perdana pesawat ulang-alik Discovery. Ia bergabung dengan Henry Hartsfield, Michael Coats, Steven Hawley, dan Mike Mullane.[27] Di antara kru, Resnik adalah sosok yang menarik perhatian, bahkan ada seorang insinyur kontraktor yang menjadi penggemarnya hingga mengiriminya surat dan hadiah yang tidak diinginkan, sehingga akhirnya harus ditangani oleh keamanan NASA.[28] Misi ini mengalami beberapa kali penundaan sebelum akhirnya berhasil diluncurkan pada 30 Agustus 1984. Resnik mengundang keluarganya untuk menyaksikan peluncuran, termasuk ayah, saudara, mantan suaminya, dan Nahmi. Ibunya, meskipun telah lama berpisah dengan keluarganya, juga hadir untuk menghindari perhatian media negatif.[29] Saat berada di luar angkasa, Resnik menjadi perempuan Amerika kedua dan perempuan Yahudi pertama yang mengorbit Bumi. Tugas utamanya adalah mengoperasikan lengan robot pesawat ulang-alik, peralatan yang ia bantu kembangkan. Bersama timnya, ia berhasil menempatkan tiga satelit komunikasi di orbit, meskipun sempat mengalami insiden kecil ketika rambutnya tersangkut di kamera IMAX yang digunakan untuk merekam misi.[30] Dalam salah satu momen yang paling diingat, Resnik mengangkat tanda bertuliskan "Hi Dad" di depan kamera, dan dalam siaran langsung berbicara dengan Presiden Ronald Reagan. Ketika ditanya apakah pengalaman ini sesuai dengan harapannya, ia menjawab, "Tentu saja, dan saya tidak bisa memilih kru yang lebih baik."[31] Setelah menghabiskan enam hari di luar angkasa, Discovery mendarat dengan sukses di Pangkalan Angkatan Udara Edwards pada 5 September 1984. Komandannya, Hartsfield, menggambarkan Resnik sebagai "astronaut sejati," sementara Mullane mengingatnya sebagai rekan kerja yang cerdas, pekerja keras, dan dapat diandalkan.[32] Tragedi ChallengerPada 29 Januari 1985, NASA mengumumkan bahwa Resnik akan menjadi bagian dari kru STS-51-L, sebuah misi yang bertujuan untuk meluncurkan satelit komunikasi dan meneliti ekor Komet Halley. Misi ini juga membawa Christa McAuliffe, guru yang terpilih dalam program Teacher in Space.[33] Resnik bertanggung jawab atas pengoperasian lengan robot, serta peluncuran dan pengambilan kembali satelit Spartan. Meskipun ia terlibat dalam program edukasi publik, Resnik sebenarnya tidak setuju dengan keputusan NASA mengirim warga sipil ke luar angkasa, karena ia merasa risiko bagi mereka terlalu besar.[34] Sayangnya, pada 28 Januari 1986, pesawat ulang-alik Challenger mengalami kegagalan fatal hanya 73 detik setelah lepas landas. Ledakan yang terjadi menewaskan seluruh kru, termasuk Resnik. Tragedi ini menjadi momen paling kelam dalam sejarah eksplorasi luar angkasa Amerika Serikat, sekaligus mengubah kebijakan NASA dalam misi luar angkasa.[35] Setelah tragedi Challenger, tim penyelam dari Angkatan Laut Amerika Serikat yang bertugas di kapal USS Preserver berhasil menemukan sisa-sisa kokpit pesawat yang jatuh ke laut. Di dalamnya, mereka menemukan jasad Resnik dan kru lainnya yang masih berada di tempat mereka seharusnya.[36] Pada 20 Mei 1986, jenazah ketujuh anggota kru dikremasi, lalu abunya disatukan dan dimakamkan bersama di Taman Makam Pahlawan Arlington, dalam sebuah peringatan khusus yang didedikasikan untuk mengenang para pahlawan yang gugur dalam misi luar angkasa ini. Tragedi ini menjadi pengingat akan risiko besar yang dihadapi para astronaut dalam menjelajahi luar angkasa demi kemajuan ilmu pengetahuan dan eksplorasi manusia.[37] WarisanResnik dianugerahi penghargaan anumerta Congressional Space Medal of Honor serta NASA Space Flight Medal atas penerbangan luar angkasa pertamanya.[38][6] Namanya diabadikan di berbagai institusi dan lokasi, termasuk sebuah asrama di almamaternya yaitu Universitas Carnegie Mellon;[39] Sekolah Dasar Judith A. Resnik di Gaithersburg, Maryland;[40] Judith A. Resnik Community Learning Center sebelumnya bernama Fairlawn Elementary di kampung halamannya di Akron diubah untuk menghormati Resnik, serta Sekolah Menegah Judith A. Resnik yang didirikan di San Antonio, Texas pada tahun 2016.[41] Sebagai bentuk penghormatan, nama Resnik digunakan untuk menamai sebuah kawah di Bulan dan kawah di Venus serta satu asteroid yang dinamai 3356 Resnik.[42][5][43] Selain itu, di Seabrook, Texas, tempat ia tinggal selama bertugas di Pusat Antariksa Lyndon B. Johnson, didirikan sebuah memorial untuk mengenang dirinya dan awak Challenger lain.[44] Namanya juga diabadikan di Space Mirror Memorial di Pusat Antariksa Kennedy.[45] Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) mendirikan IEEE Judith A. Resnik Award pada tahun 1986 untuk memberikan penghargaan kepada individu atau tim yang memberikan kontribusi luar biasa dalam bidang rekayasa luar angkasa.[46] Selain itu, Society of Women Engineers (SWE) memberikan Resnik Challenger Medal setiap tahun kepada perempuan yang telah memberikan kontribusi inovatif dalam industri luar angkasa.[47] Sebagai bagian dari upaya mengenang awak Challenger, termasuk Resnik, keluarga korban mendirikan Challenger Center pada tahun 1986.[48] Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan minat anak-anak terhadap bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM).[49] Judith A. Resnik juga muncul dalam media populer, termasuk dalam film televisi Challenger yang dirilis pada tahun 1990, di mana perannya diperankan oleh Julie Fulton.[50] Referensi
Pranala luar
|
||||||||||||||||||||||||||
.jpg)
