John Cusack
John Paul Cusack (/ˈkjuːsæk/; lahir 28 Juni 1966)[1] adalah seorang aktor asal Amerika Serikat. Dengan karier yang membentang lebih dari empat dekade, ia telah muncul dalam lebih dari 80 film. Ia mulai berakting dalam film selama tahun 1980-an, membintangi drama remaja seperti Sixteen Candles (1984), Better Off Dead (1985), The Sure Thing (1985), Stand by Me (1986) dan Say Anything... (1989). Bertransisi dari citra idola remajanya, ia kemudian muncul dalam berbagai genre, seperti film thriller kejahatan The Grifters (1990) dan The Paperboy (2012), komedi gelap Bullets Over Broadway (1994) dan Grosse Pointe Blank (1997), dan film horor psikologis 1408 (2007).[2] Cusack telah dinominasikan untuk beberapa penghargaan, termasuk Golden Globe Award untuk peran utamanya dalam High Fidelity (2000). Cusack memenangkan Canadian Screen Award 2014 untuk Aktor Pendukung Terbaik atas penampilannya dalam Maps to the Stars (2014). Kehidupan awalCusack lahir pada tahun 1966 di Evanston, Illinois. Ia lahirkan di keluarga Katolik Irlandia, putra dari penulis-aktor-produser dan pembuat film dokumenter, Richard J. Cusack (1925–2003), berasal dari New York City[3][4][5] dan Ann Paula "Nancy" (née Carolan) Cusack, berasal dari Massachusetts, mantan guru matematika dan aktivis politik.[3][6] Saudara kandung John, Ann dan Joan juga bekerja sebagai aktris. Cusack memiliki dua saudara kandung lainnya, Bill dan Susie.[3] Keluarganya pindah dari Manhattan, New York, ke Illinois[7][8][9] dan berteman dengan aktivis Philip Berrigan.[10] Cusack lulus dari SMA Evanston Township pada tahun 1984, di mana ia bertemu dengan Jeremy Piven,[11] dan berkuliah selama satu tahun di Universitas New York sebelum akhirnya keluar, mengatakan bahwa dia "memiliki terlalu banyak api di perutnya".[12] Karier1980anCusack mulai berakting dalam film pada awal 1980-an. Penampilan pertamanya di layar adalah dalam peran kecil, Class (1983) dan film debut penyutradaraan John Hughes, Sixteen Candles (1984).[13] Di lokasi syuting Grandview, U.S.A. (1984), lawan mainnya, Jamie Lee Curtis, menghadiahkan Cusack mobil pertamanya, sebuah Chevrolet Impala 1974, yang ia beri nama 'La Bamba'.[14] Cusack yang berusia 16 tahun membuat penampilan terobosannya dalam komedi remaja arahan Rob Reiner, The Sure Thing (1985). Film tersebut merupakan kesuksesan kritis, tetapi saat itu menjadi film yang diremehkan.[15][16] Ia kemudian menggarap film komedi gelap remaja, Better Off Dead (1985). Cusack awalnya merasa malu dan kecewa dengan film tersebut, menggambarkannya sebagai "film terburuk yang pernah ia tonton" saat pertama kali menontonnya.[17] Film tersebut beranggaran $3 juta dan meraup $10,3 juta di box office, tetapi studio tetap menganggapnya gagal. Cusack juga bekerja sama dengan sutradara Savage Steve Holland dalam film One Crazy Summer (1986).[18] Cusack kemudian tampil di film arahan Reiner, Stand by Me (1986), sebuah film berdasarkan buku Stephen King, The Body. Pada film tersebut, lawan mainnya Kiefer Sutherland mengenang, "John Cusack ada di film itu setidaknya selama seminggu. Saya mengagumi apa yang dia lakukan dan berpikir dia adalah aktor yang ingin saya tiru."[19] Pada tahun 1988, Cusack melanjutkan dan membintangi film independen Eight Men Out (1988), tentang Skandal Black Sox Major League Baseball selama Seri Dunia 1919.[20] Dia juga muncul dalam komedi kultus Tapeheads (1988), sebuah film oleh produser eksekutif Michael Nesmith.[21][22] Pada akhir 1980-an, Cusack membintangi film debut penyutradaraan Cameron Crowe, Say Anything... (1989). Ia beradu akting dengan aktris Ione Skye. Cusack awalnya enggan membuat film tersebut, tetapi ia memberikan dimensi pada karakternya dengan merujuk pada band punk The Clash dan The Replacements.[23] Dalam film tersebut, Cusack menjadi terkenal karena adegan boombox, di mana karakternya, Lloyd Dobler, berdiri di dekat jendela kamar tidur pacarnya Diane, dan tanpa berkata-kata mengangkat boombox di atas kepalanya, memutar lagu Peter Gabriel tahun 1986 "In Your Eyes".[24] Karakternya sejak itu menjadi berpengaruh dalam budaya populer, seperti band Lloyd Dobler Effect,[25] dan band Frank Iero, Pencey Prep, dengan lagu mereka yang salah eja "Lloyd Dobbler".[26] 1990anPada tahun 1990-an, Cusack berperan sebagai penipu dalam film neo-noir tahun 1990 arahan Stephen Frears, The Grifters. Ia kemudian muncul dalam serangkaian film independen seperti True Colors (1991) dan Money for Nothing (1993).[27] Untuk film kedua Quentin Tarantino, Pulp Fiction (1994), Cusack menolak peran Lance, yang kemudian diberikan kepada Eric Stoltz.[28] ![]() Setelah mendirikan New Crime Productions, Cusack ikut menulis skenario dan membintangi film kejahatan arahan George Armitage, Grosse Pointe Blank (1997), di mana ia berperan sebagai seorang pembunuh yang pergi ke reuni sekolah menengahnya yang ke-10 untuk mendapatkan kembali kekasih sekolah menengahnya.[29] Dirilis pada tahun yang sama, Cusack juga membintangi film aksi bersama Nicolas Cage, Con Air (1997) sebagai agen FBI Vince Larkin,[30] dan dalam Midnight in the Garden of Good and Evil (1997) arahan Clint Eastwood.[31] Ia juga mengisi suara Dimitri dalam film animasi Anastasia (1997). Dalam film arahan Spike Jonze yang mendapat pujian kritis, Being John Malkovich (1999), dengan naskah yang ditulis oleh Charlie Kaufman, Cusack berperan sebagai seorang dalang yang menemukan portal menuju pikiran aktor, John Malkovich.[32] Film tersebut dinominasikan untuk tiga Academy Awards.[33] 2000anCusack dinominasikan untuk Golden Globe untuk Aktor Terbaik – Film Musikal atau Komedi atas penampilannya dalam High Fidelity (2000),[34] berdasarkan novel Nick Hornby tentang Rob, seorang pemilik toko rekaman, dan sejarah hubungannya yang gagal.[35] Pada awal tahun 2000-an, Cusack muncul dalam beberapa komedi romantis seperti 'America's Sweethearts (2001), Serendipity (2001), Must Love Dogs (2005), berlawanan peran dengan aktris utama Julia Roberts, Kate Beckinsale dan Diane Lane.[36] Cusack membintangi serangkaian film thriller seperti Identity (2003), Runaway Jury (2003), The Contract (2006) dan 1408 (2007),[13] berdasarkan cerita pendek 1408 karya Stephen King.[37] Film tersebut sebagian besar tidak diperhatikan pada saat dirilis, tetapi sekarang dianggap sebagai film horor yang diremehkan.[38] Cusack juga muncul dalam komedi aksi The Ice Harvest (2005) dan War, Inc. (2008), serta film debut sutradara James C. Strouse, Grace Is Gone (2007), di mana dia berperan sebagai duda yang berduka dari seorang prajurit yang terbunuh dalam Perang Irak. Dalam film bencana epik arahan Roland Emmerich, 2012 (2009), Cusack berperan sebagai Jackson Curtis, seorang novelis yang berjuang menyelamatkan keluarganya saat bencana global.[39] 2010an![]() Pada tahun 2010-an, Cusack membintangi dan memproduksi film komedi Hot Tub Time Machine (2010);[40] namun, ia tidak tampil dalam sekuelnya, Hot Tub Time Machine 2 (2015). Kedua film tersebut disutradarai oleh Steve Pink.[41] Pada tahun 2012, Cusack memerankan Edgar Allan Poe dalam film biografi arahan James McTeigue, The Raven (2012).[42] Mengenai akting dalam memerankan kisah nyata, Cusack berkata, "Anda harus sedekat mungkin dengan kegilaan, tetapi tetap harus mampu untuk tidak menjadi gila." Ia merujuk pada sumber surat dan tulisan Poe, dan menggunakannya sebagai materi untuk perannya.[43] Cusack kemudian membintangi kisah nyata lainnya, sebagai Richard Nixon dalam The Butler (2013) arahan Lee Daniels. Daniels kemudian berkata, "Saya suka bekerja dengan John Cusack. Dia menakutkan, dia menggetarkan, dan dia menginspirasi saya untuk menjadi sutradara yang lebih baik. Dia adalah sosok yang berapi-api dan intens di lokasi syuting. Kami tidak pernah bergesekan satu sama lain, tetapi dialah yang memacu saya."[44] Pada tahun 2014, Cusack muncul dalam film biografi lain, Love & Mercy (2014) sebagai Brian Wilson dari The Beach Boys, dan bekerja sama dengan Wilson sendiri selama pembuatan film tersebut.[45] Pada tahun yang sama, Cusack juga membintangi Maps to the Stars (2014) arahan David Cronenberg.[46] Ia memenangkan Canadian Screen Award untuk Aktor Pendukung Terbaik untuk perannya dalam film tersebut.[47] Era tersebut merupakan puncak baru dalam kariernya,[48] namun, pada tahun 2014, Cusack secara terkenal mengkritik Hollywood, menyebutnya "rumah lacut" tempat "orang menjadi gila."[49] Kemudian, Cusack membintangi beberapa film video sesuai permintaan, termasuk The Factory (2012), The Numbers Station (2013), The Frozen Ground (2013), Grand Piano (2013), Drive Hard (2014), The Prince (2014), Reclaim (2014), Cell (2016), Arsenal (2017), Blood Money (2017) dan Singularity (2017).[48] 2020anCusack membintangi serial televisi pertamanya, Utopia, pada tahun 2020.[48] Dalam sebuah wawancara dengan The Guardian pada tahun 2020, Cusack mengakui penurunan karier aktingnya. "Dalam beberapa tahun terakhir, saya belum bisa mendapatkan pendanaan untuk proyek-proyek. Itu mungkin karena usia saya yang semakin tua. Atau mungkin karena saya menjadi dingin."[40] Pada tahun 2025, Cusack mengambil peran penting dalam film Tiongkok Detective Chinatown 1900, memerankan Anggota Kongres Grant, tokoh sentral dalam eksplorasi film tersebut terhadap sentimen anti-Tiongkok di San Francisco pada awal abad ke-20. Film tersebut, yang merupakan prekuel dari waralaba Detective Chinatown yang sukses, dirilis pada 29 Januari 2025.[50] Para kritikus telah mencatat penampilan Cusack dalam film tersebut. Phil Hoad dari The Guardian menyoroti narasi dan komentar budaya yang menarik dalam film tersebut, menyebutkan peran Cusack sebagai bagian dari para pemain ansambel.[51] Pandangan Politik![]() Antara tahun 2005 dan 2009, Cusack menulis blog untuk The Huffington Post, yang mencakup wawancara dengan Naomi Klein. Dia menyuarakan penentangannya terhadap perang di Irak dan pemerintahan Bush, menyebut pandangan dunia pemerintah "menyedihkan, korup, melanggar hukum, dan secara tragis tidak masuk akal".[52] Ia juga muncul dalam iklan MoveOn.org pada bulan Juni 2008, di mana ia membuat klaim bahwa George W. Bush dan John McCain memiliki prioritas pemerintahan yang sama.[53] Cusack mengkritik pemerintahan Obama atas kebijakan drone di Timur Tengah dan dukungannya terhadap Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional, dan menjadi salah satu pendukung awal Freedom of the Press Foundation pada tahun 2012. Pada bulan Juni 2015, ia menyatakan dalam sebuah wawancara dengan The Daily Beast, bahwa "ketika Anda berbicara tentang drone, Kekaisaran Amerika, NSA, kebebasan sipil, serangan terhadap jurnalisme dan whistleblower, (Obama) sama buruknya atau lebih buruk dari Bush".[54] Namun, ia kemudian memarahi publikasi tersebut karena salah mengutipnya untuk membuat tajuk utama yang menarik.[55][56] Pada tahun 2015, Cusack, Daniel Ellsberg dan Arundhati Roy bertemu dengan Edward Snowden, seorang buronan dari AS karena membocorkan informasi rahasia, di sebuah kamar hotel di Moskwa.[57] Pertemuan tersebut di ubah menjadi buku yang ditulis bersama Roy berjudul Things That Can and Cannot Be Said.[58] Buku tersebut sebagian besar merupakan transkrip percakapan antara Snowden, Roy dan Cusack, dengan pilihan foto dan ilustrasi yang relevan serta daftar referensi yang terperinci. Cusack mendukung Senator Bernie Sanders dalam pencalonan presiden 2016 dan 2020.[59][60] Dia adalah anggota dari Democratic Socialists of America. Pada Mei 2020, Cusack merekam protes George Floyd di Chicago di media sosial ketika dia diserang oleh polisi dengan tongkat dan kemudian disemprot merica.[61]
Cusack juga merupakan seorang kritikus aktif terhadap Presiden Donald Trump, menyebutnya "seorang bajingan jahat yang menggesek wajah kita setiap hari".[62] Saat pemilihan presiden tahun 2020, ia berjanji di media sosial bahwa ia akan memilih untuk "menendang pantat Nazi Trump yang menjijikkan keluar dari Gedung Putih dan memasukkannya ke dalam penjara".[63] Pada 19 Maret 2025, Cusack bergabung dengan "#TeslaTakedown Mass Mobilizing Call", sebuah protes jarak jauh yang menyasar Tesla, Inc. dan CEO-nya, Elon Musk, atas perannya dalam pemerintahan Trump, terutama kepemimpinannya di Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE). Dalam panggilan tersebut, Cusack mengatakan, "Seperti Trump, Musk adalah pembohong patologis. Dia seorang penjahat. Dia seorang sosiopat dan seorang hantu."[64] Konflik Israel-PalestinaSelama Konflik Israel–Gaza 2014, Cusack mendukung orang-orang Palestina di media sosial.[65] Dia men-tweet dari sejumlah artikel pro-Gaza.[66] Satu tweet berbunyi, "Mengebom orang yang tidak bisa melarikan diri bukan [sic] pertahanan - tidak berarti mendukung Hamas berarti melawan pembunuhan sebagai solusi untuk masalah politik." Pada tahun 2018, setelah Lorde membatalkan pertunjukan di Israel setelah adanya permintaan dari gerakan BDS, Cusack termasuk di antara lebih dari seratus penulis, aktor, sutradara dan musisi yang menandatangani surat yang membela kebebasan hati nurani Lorde.[67][68] Pada Juni 2019, Cusack menulis tweet yang menampilkan gambar kepalan tangan besar dengan Bintang Daud biru menghancurkan kerumunan kecil orang di samping kutipan yang salah diartikan kepada Voltaire : "Untuk mempelajari siapa yang memerintah anda, cukup cari tahu siapa anda bukan diizinkan untuk mengkritik".[69][70][71] Kutipan tersebut sebenarnya adalah komentar dari supremasi kulit putih dan neo-Nazi Kevin Alfred Strom.[72][73] Dalam tweet, Cusack menambahkan kata-kata "Ikuti uangnya." Dia kemudian menyalahkannya pada "bot", lalu membela diri, lalu meminta maaf dan menghapus tweet tersebut.[69][71][72][74][75] Dia anti-perang, men-tweet, "Menjadi anti-perang - adalah pro-pasukan - pro-manusia".[76][77] Pada tanggal 15 Oktober 2023, Cusack menghadiri Pawai Pro-Palestina di Chicago, dan memposting di Twitter tentang pengalamannya di rapat umum tersebut. Cusack bersimpati dengan pengunjuk rasa Palestina dan mengutuk pemboman Israel.[78] Pada 7 Juli 2025, Cusack mengunggah sebuah meme di situs media sosial Bluesky yang menghubungkan mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken dengan Jeffrey Epstein, yang menyebabkan Cusack dituduh antisemitisme. Cusack menghapus unggahan tersebut dalam waktu dua jam setelah diposting.[79] Kehidupan pribadiCusack berlatih kickboxing di bawah arahan mantan juara dunia kickboxing, Benny Urquidez selama lebih dari dua puluh tahun. Dia mulai berlatih di bawah arahan Urquidez sebagai persiapan untuk perannya dalam Say Anything... dan memegang peringkat sabuk hitam level enam dalam sistem Kickboxing Ukidokan Urquidez.[80] Pada Maret 2008, polisi menangkap Emily Leatherman di luar rumah Cusack di Malibu, California karena menguntitnya. Pada 10 Oktober 2008, Leatherman tidak mengajukan kontes dan menerima masa percobaan lima tahun dan konseling psikiatri wajib, dan diperintahkan untuk menjauh dari Cusack, rumahnya, dan bisnisnya selama sepuluh tahun kedepan.[81] Ketika ditanya pada tahun 2009 mengapa dia tidak pernah menikah, Cusack menjawab, "masyarakat tidak memberi tahu saya apa yang harus saya lakukan."[82] Pada tahun 2014, Cusack mengkritik Hollywood dengan mengatakan bahwa perusahaan besar telah turun tangan dengan 50 produser film, waralaba menjadi raja, dan bintang digunakan sebagai pengungkit. Dia menyebut Hollywood, "rumah pelacuran dan orang menjadi gila."[83] FilmografiFilm
Televisi
Penghargaan dan nominasi
Referensi
Pranala luar![]() Wikimedia Commons memiliki media mengenai John Cusack.
|