Imigran ilegal atau pendatang gelap merupakan sekelompok orang yang masuk atau tinggal di sebuah negara secara ilegal. Ilegal yang dimaksud adalah tidak mengikuti undang-undang imigrasi, contohnya memasuki negara tujuan tanpa izin dan bukan dengan melalui pintu masuk utama. Motivasi imigran ilegal untuk menetap di suatu negara antara lain perang, reunifikasi keluarga, kemiskinan negara asal, perkembangan populasi, dan dalam beberapa kasus penyelundupan dan/atau perdagangan manusia. Di Indonesia, negara asal imigran ilegal yang umumnya dijumpai antara lain Myanmar (Rohingya),[1][2]Suriah, dan Afghanistan.[3]
Ciri-ciri
Karena umumnya imigran ilegal tidak berpendidikan, mereka enggan berbicara menggunakan bahasa dari negara yang dituju, seperti imigran Amerika Latin di Amerika Serikat yang tidak fasih berbahasa Inggris.[4] Selain itu, mereka tidak dapat, dan tidak ingin, berasimilasi dengan budaya setempat; malah dalam beberapa kasus didorong untuk mengekspresikan budaya dari negara asal mereka.[5] Imigran ilegal juga diketahui mengambil pekerjaan yang seharusnya ditujukan kepada penduduk lokal.[6][7]
Dampak
Dampak yang diberikan oleh imigran ilegal antara lain ketidakstabilan politik,[8][9][10] peningkatan kasus kejahatan,[11][12][13][14] dan kerugian negara yang disebabkan oleh penyelenggaraan program khusus imigran yang tidak memprioritaskan kehidupan dan keperluan warga lokal. Imigran ilegal juga dapat menurunkan upah minimum rakyat (UMR) suatu negara karena rendahnya bayaran yang diterima.[15]
Mitigasi
Untuk mengurangi jumlah imigran ilegal yang berada di suatu negara, sebuah negara sepatutnya meningkatkan pertahanan di wilayah perbatasan, baik di darat maupun laut. Salah satunya adalah dengan membangun tembok pertahanan di perbatasan darat.[16] Suatu negara juga harus menjadi lebih proaktif dalam mendeportasi imigran yang memasuki negara tersebut secara tidak sah; salah satu contoh praktik tersebut adalah catch-and-release.[17]
Christine Bischoff, Falk, Francesca and Sylvia Kafehsy: Images of Illegalized Immigration. Towards a Critical Iconology of Politics. Bielefeld: transcript. November 2010, ISBN 978-3-8376-1537-1
Barkan, Elliott R. "Return of the Nativists? California Public Opinion and Immigration in the 1980s and 1990s." Social Science History 2003 27(2): 229–283. in Project Muse.
Vanessa B. Beasley, ed. Who Belongs in America?: Presidents, Rhetoric, And Immigration (2006).
Borjas, G.J. "The economics of immigration", Journal of Economic Literature, v 32 (1994), pp. 1667–717.
Cull, Nicholas J. and Carrasco, Davíd, ed. Alambrista and the US-Mexico Border: Film, Music, and Stories of illegal Immigrants U. of New Mexico Press, 2004. 225 pp.
De La Torre, Miguel A., "Trails of Terror: Testimonies on the Current Immigration Debate", Orbis Books, 2009.
Nicholas Laham; Ronald Reagan and the Politics of Immigration Reform Praeger Publishers. 2000.
Lisa Magaña, Straddling the Border: Immigration Policy and the INS (2003)
Marquardt, Marie Friedmann, Timothy Steigenga, Philip Williams and Manuel Vasquez, Living "Illegal": The Human Face of Unauthorized Immigration, The New Press, 2011.
Mohl, Raymond A. "Latinization in the Heart of Dixie: Hispanics in Late-twentieth-century Alabama" Alabama Review 2002 55(4): 243–274. ISSN 0002-4341 9-4894945651.
Ngai, Mae M. Impossible Subjects: Illegal Aliens and the Making of Modern America (2004), 90952-15665.
Ngai, Mae M. "The Strange Career of the Illegal Alien: Immigration Restriction and Deportation Policy in the United States, 1921–1965" Law and History Review 2003 21(1): 69–107. ISSN 0738–2480 Fulltext in History Cooperative.
Mireille Rosello; "Representing illegal immigrants in France: From Clandestins to L'affaire Des Sans-Papiers De Saint-Bernard" Journal of European Studies, Vol. 28, 1998 959525126.