Ilmu informasiIlmu Informasi (Bahasa Inggris: Information Science) merupakan suatu bidang ilmu yang mempelajari pengumpulan, pengorganisasian, penyimpanan, pengambilan, interpretasi, transmisi, transformasi dan pemanfaatan informasi. Bidang ini mempunyai fondasi dari bidang teknis dan komputasional, pengorganisasian informasi, serta dimensi manusia dalam mengelola informasi melalui teknologi informasi. Ilmu informasi merupakan dasar dari analisis komunikasi dan basis data. Keilmuan ini dapat ditelusuri dari munculnya studi dokumentasi di Eropa, hingga kemunculan teknologi informasi dan komunikasi yang memberikan perubahan dan perkembangan pesat pada keilmuan ini hingga kemudian meluas dan memayungi beragam studi dan analisis terkait informasi. Istilah informasi kemudian lazim digunakan dan memberikan cakupan makna yang lebih luas mencakup dokumentasi, pengorganisasian informasi, hingga pemanfaatan teknologi. Ilmu Informasi merupakan aspek yang berbeda dengan Informatika, yang berfokus pada aspek komputasi dan matematika dari sistem informasi. Ilmu informasi ini berakar dari aktivitas manusia dalam mengelola informasi dapat bentuk apa pun. Ilmu Informasi merupakan studi interdisipliner yang berkaitan dengan beberapa aspek ilmu komputer, ilmu perpustakaan, studi dokumentasi, ilmu kognitif, ilmu perilaku, linguistik matematika, semiotika, dan ilmu sosial. Ilmu informasi mempunyai akar intelektual dalam beragam studi dan praktik disiplin keilmuan dan bidang terapan. Telah banyak digambarkan sebagai bidang interdisiplin, transdisiplin, metadisiplin, dan multidisiplin. Semua mempunyai pembenarannya tersendiri meski tak sepenuhnya memadai. Ilmu informasi sampai batas tertentu konsentrasi penelitinya terpisah dalam dua titik kelompok peneliti antara computer and information science/information system/computer science applications dan social behavioral science. Konsep DasarBeragam aktivitas manusia terkait informasi bersandar pada teknologi dan alat kelengkapannya yang akan terus berubah cepat dan dramatis (dari kertas ke komputer, misalnya). Mempelajari ilmu dan teknologi informasi membantu manusia bergerak maju dari dunia yang kompleks dan meningkatkan pemahaman terhadap informasi. DataMerupakan bentuk plural dari datum, diambil dari Bahasa Latin dare yang berarti 'untuk memberi' sehingga data merupakan sesuatu yang diberikan. Data dapat berupa nomor, kata, kalimat, catatan, asumsi atau apa pun itu yang diberikan entah dalam bentuk apa pun dan asal mana pun (Machlup, 1983). [1] Data dapat merujuk pada fakta, asumsi, catatan, pernyataan protokol, representasi temuan pengamatan, berbentuk kualitatif maupun kuantitatif. Data itu sendiri dapat dimaknai secara relatif, dalam artian apa yang sebagian anggap sebagai input, dapat juga dianggap sebagai output oleh sebagian yang lain. Dari perspektif ilmu informasi, penting untuk menyatakan dan mengkomunikasikan tidak hanya data tapi latar belakangnya, penerimanya, dan asumsi teoritisnya terkait dengan data yang memunculkan konsep penting pengetahuan dan dokumen. InformasiBuckland dalam Davis (2011) menemukan bahwa 'sesuatu' apa pun dapat menjadi informatif. Definisi informasi sendiri dapat dipahami dari sudut pandang subjektif dan objektif. Ellis (1992) memberikan mengenalkan paradigma fisik dan kognitif dalam memahami informasi. Yaitu, jika informasi adalah objektif maka representasi dari informasi adalah tidak tergantung pada konteks dan tujuan. Sedangkan, jika informasi dipahami sebagai subjektif, maka representasinya dalam sistem informasi harus mempertimbangkan siapa dan apa yang diinformasikan [1]. PengetahuanKonsep pengetahuan ditinjau dari pandangan teori pragmatis dan materialis yang menjadikan bagian terpadu dalam hasil cipta atau karya manusia. Pengetahuan merupakan informasi subjektif dan data yang diberi nilai. Interaksi manusia dan pemahamannya memainkan peran penting dalam penciptaan dan pengelolaan pengetahuan. Data-Information-Knowledge-Wisdom PyramidModel piramida memberikan pandangan yang mencerminkan hubungan dan konteks dalam istilah data, informasi, pengetahuan, dan kebijaksanaan. Data merupakan fakta yang didapatkan dari pengamatan, informasi merupakan kumpulan fakta yang tersedia dengan konteks, pengetahuan dihasilkan ketika seseorang memberikan makna pada informasi, dan kebijaksanaan dihasilkan dari wawasan dan pengetahuan yang dibagikan. DokumenIstilah dokumen (atau documenting unit) digunakan untuk arti khusus dalam menyertakan objek fisik informatif. Kata dokumen berasal dari Bahasa Latin docere yang berarti 'to teach or inform' dan sufiks '-ment' berarti alat. Asal katanya dipahami sebagai 'alat untuk mengajar atau mengabarkan' baik melalui pengajaran, pengalaman, atau teks. Kemudian pergeseran makna menjadi objek yang membawa teks. Dalam ilmu informasi, konsep dokumen dipahami sebagai 'setiap indikasi konkret atau simbolis, baik fisik maupun mental'. Dokumen menjadi salah satu bentuk diseminasi informasi bersama dengan teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi Informasi dan KomunikasiTeknologi informasi digunakan untuk mencatat informasi yang dibawa dari penggunaan perangkat keras dan lunak komputer. Asal-usul istilah ini berakar dari manajemen sistem informasi yang dikembangkan sejak tahun 1960an dalam ranah bisnis. Istilah TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) kemudian diadopsi untuk mengakui pentingnya pertumbuhan telepon, kabel, dan transmisi satelit dalam penggunaan efektif dari teknologi informasi. TIK merupakan salah satu bentuk diseminasi informasi. SejarahDiskusi keilmuan ini dimulai dari tahun 1960an. Salah satu tonggak pentingnya adalah pendirian the Institute of Information Scientist yang didirikan tahun 1958 di Amerika Serikat, menandai terbentuknya diskusi ilmiah yang lebih terorganisir terutama bagi negara-negara berbahasa Inggris. Selanjutnya, terdapat organisasi masyarakat ilmiah yang melakukan perubahan nama dari the American Documentation Institute yang mengganti namanya menjadi the American Society for Information Science (Masyarakat Amerika untuk Ilmu Informasi) pada tahun 1968 dan kemudian menjadi the American Society for Information Science and Technology pada tahun 2000 menandai arah gerak dan tren terkini dalam studi dokumentasi menjadi ilmu informasi terutama setelah kemunculan komputer dan jaringan sebagai sarana informasi. Bila ditarik panjang, diskusi ini sebenarnya dimulai dari aktivitas para profesional bidang bibliografi, ilmu perpustakaan, dan dokumentasi dari penemuan mesin cetak. Sampai dengan pengembangannya pada 1950an dalam menangani temu balik dokumentasi ilmiah melalui temuan-temuan dalam temu balik informasi oleh para praktisi komputer/sistem informatika. Awal PengembanganPraktisi perpustakaan dan arsip telah memberikan pengaruh dalam fondasi pelayanan dan pengelolaan informasi. Misalnya kemunculan alat indeks, bibliografi, dan abstrak dalam mengelola literatur publikasi. Beragam organisasi ilmiah dan profesi juga turut meramaikan diskusi ilmiah terkait ilmu informasi. Perlu disebut pula peran ilmuwan dalam studi dokumentasi di Eropa yang menginspirasi pendirian ADI (American Documentation Institute pada 1937) dan ISI (Information Sciences Institute pada 1960an). Pengembangan Era ModernKemunculan komputer dan jaringan memainkan peran lebih besar dalam perkembangan ilmu informasi. Dipicu oleh keresahan ilmuwan dalam mengelola dokumentasi ilmiah, beragam masalah diidentifikasi dan dianalisis hingga istilah ilmu informasi muncul menggantikan studi dokumentasi. Penelitian terus berkembang hingga diskusi di ranah ilmu perilaku. Para peneliti kemudian mempelajari perilaku pencarian informasi hingga keterlibatan diskusi dengan ilmuwan ilmu komunikasi. Tren TerkiniPraktisi dan akademisi Ilmu Perpustakaan dan Informasi (Library and Information Science) memainkan peran besar dalam terutama dalam andilnya mendirikan institusi pendidikan/akademik. Di sisi lain, juga turut dikembangkan dari para praktisi dan ilmuwan Ilmu Komputer dan Informasi (Computer and Information Science) yang berfokus pada analisis sistem, pemrosesan informasi, desain basis data, dan teori informasi. Objektif keduanya memunculkan pencarian informasi, penggunaan informasi, atau perilaku informasi, manajemen informasi, kebijakan informasi, teori klasifikasi, dan kontrol bibliografi. LingkupCakupan topik atau tema utama yang dibahas dalam Ilmu Informasi :
Cakupan utama lainnya yang menjadi dasar dari Ilmu Informasi :
Publikasi IlmiahBeberapa jurnal rujukan utama yang mempublikasikan artikel ilmiah bidang ilmu informasi :
Pendidikan AkademikInstitusi pendidikan pertama yang menyelenggarakan pendidikan Ilmu Informasi tercatat dimulai dari Syracuse University Amerika Serikat, setelah mereka melakukan perubahan nama departemennya dari 'the School of Library Science' menjadi 'the School of Information Studies' pada tahun 1974, yang menjadikannya sering dianggap sebagai iSchool pertama dalam sejarah. Langkah ini kemudian banyak ditiru sekolah ilmu perpustakaan lain dan sekolah ilmu komputer dalam periode tahun 1960an di Amerika Utara maupun di Eropa, beberapa di antaranya mengganti sepenuhnya 'Library' menjadi hanya Information Science atau Information Studies sedangkan yang lain tetap menyelenggarakan program gelar Library and Information Science (kebanyakan program magister/pasca sarjana). Beberapa lainnya memberikan label Informatika dan Komputasi. Di Indonesia, program akademik untuk ilmu informasi resmi dimulai pada tahun 2022 ditandai dengan diselenggarakannya program sarjana sains informasi oleh Fakultas Sosial dan Politik Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta (UPNVJ) [2][3]. Kemudian, disusul dengan didirikannya program doktoral Kajian Informasi oleh Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (UI) pada tahun 2024 [4][5]. Program doktoral ini secara tidak langsung terafiliasi dengan asosiasi iSchool sejak tahun 2020 melalui Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi FIB UI. Kurikulum Sains Informasi UPNVJ, meliputi:
Klaster riset pada program doktoral Kajian Informasi UI, mencakup namun tidak terbatas pada [6]:
BibliografiMonograf
Prosiding
Referensi
|