Idlib
Idlib (bahasa Arab: إدلب) adalah sebuah kota di barat laut Suriah, 59 kilometer (37 mil) barat daya Aleppo, yang merupakan ibu kota Kegubernuran Idlib. Ini memiliki ketinggian hampir 500 meter (1.600 kaki) di atas permukaan laut. Kota itu diambil alih oleh milisi pemberontak Suriah pada awal Perang Saudara Suriah pada tahun 2011, dan pada 2017 menjadi kursi Pemerintah Keselamatan Suriah. Berdasarkan sensus tahun 2004 oleh Badan Pusat Statistik, Idlib berpenduduk 98.791 jiwa dan pada tahun 2010 jumlah penduduk sekitar 165.000 jiwa.[2] Sebelum perang saudara, penduduknya sebagian besar adalah Islam Sunni,[3] meskipun terdapat minoritas Kristen yang signifikan. Idlib dibagi menjadi enam distrik utama: Ashrafiyeh (terpadat), Hittin, Hejaz, Downtown, Hurriya, dan al-Qusur. SejarahHunian neolitikum di tahun 8500 sebelum masehi diidentifikasi di Tell Ain el-Kerkh, di dekat idlib.[4] Papan Ebla (2350 SM) menyebutkan kota "Duhulabum" yang mana merupakan kota yang kemungkinan besar berlokasi di Idlib sesuai yang dikatakan oleh Michael AStour dan Douglas Frayne, adanya kemiripian antara bunyi nama kuno dan nama modern. Di Papan Ebla tersebut, Duhulabuum terletak di 22 km arah selatan dari "Unqi" yang mana mungkin sama dengan desa modern Kaukanya, yang terletak 22 km timur laut dari kota Idlib. Thutmose III juga menyebutkan kota tersebut dengan nama Ythb.[5] Zaman KlasikIdlib, dan keseluruhan Syria, ditaklukkan oleh Raja Armenia Tigranes The Great dan digabungkan ke Kerajaan Armenia, yang selanjutnya ditaklukkan oleh Kerajaan Romawi Pompey yang Agung sekitar tahun 64 SM. Kota tersebut masuk ke provinsi Romawi Suriah dibawah Kerajaan Romawi dan setelahnya Romawi Timur Provinsi Secunda Suriah sebelum ditaklukkan othe orang Arab sekitar pertengahan atau abad ketujuh. Tidak banyak sisa dari kota tersebut dari masa Romawi dan Byzantine, kecuali di museumnya. Bagian utara dari kota tersebut merupakan kota mati, kumpulan dari situs arkeologis dari era Byzantine. Referensi
Pranala luar
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||
