Husein Muhammad atau dikenal sebagai Kiai Husein/Buya Husein[1] (lahir 9 Mei 1953)[2] adalah tokoh agama Islam yang memiliki minat dan fokus pada kesetaraan gender dalam Islam.[2] Kiai Husein merupakan pengasuh Pondok Pesantren Dar Al-Fikr Cirebon dan pendiri sejumlah organisasi pergerakan perempuan, yaitu Yayasan Fahmina, Puan Amal Hayati, dan Rahima. Ia mendirikan ketiga organisasi tersebut pada 2001.[3]
Kehidupan awal
Kiai Husein lahir di keluarga pesantren di Arjawinangun, Cirebon. Ayahnya, Kiai Muhammad bin Asyarofuddin, terlahir bukan di kalangan pesantren tetapi memiliki pendidikan pesantren. Sedangkan ibunya, Nyai Ummu Salma Syatori, merupakan putri KH Syatori. KH Syatori adalah putra dari K.H. Sanawi bin Abdullah bin Muhammad Salabi yang merupakan pendiri Pondok Pesantren Dar at-Tauhid Arjawinangun, Cirebon.[2][4]
Pendidikan
Kiai Husein menyelesaikan pendidikan dasar di Sekolah Dasar dan Pendidikan Diniyah di Pondok Pesantren Dar al-Tauhid Arjawinangun, Cirebon pada 1966. Kemudian, ia melanjutkan ke SMP Negeri 1 Arjawinangun dan lulus pada 1969. Selanjutnya, Kiai Husein memperdalam ilmu agama di Pondok Pesantren Lirboyo di Kediri, Jawa Timur, selama 3 tahun.[2]
Ia kemudian melanjutkan pendidikan sarjana di Institut PTIQ Jakarta. Di sana, Kiai Husein menyelesaikan hafalan Al-Qur’an pada 1980.[2] Setelah menyelesaikan S1, ia lalu melanjutkan kuliah di Universitas Al-Azhar di Mesir.[2]
Kehidupan pribadi
Kiai Husein menikah dengan Lilik Nihayah Fuad Amin dan memiliki lima orang putra dan putri.[4]
Publikasi
Perempuan, Islam, dan negara (Depok: IRCiSoD, 2022)
Islam agama ramah perempuan (Depok: IRCiSoD, 2021)
Menuju fiqh baru (Depok: IRCiSoD, 2020)
Islam yang mencerahkan dan mencerdaskan (Depok: IRCiSoD, 2020)
Poligami: sebuah kajian kritis kontemporer seorang kiai (Depok: IRCiSoD, 2020)
Fiqh perempuan (Depok: IRCiSoD, 2019)
Islam tradisional yang terus bergerak (Depok: IRCiSoD, 2019)